webnovel

RAYNA'S HAPPY ENDING

Sampai di rumah, Rayna pulang dengan keadaan yang ceria. Kali ini dia tidak akan menolak, kapanpun Vero mengajak menikah, dia akan menerimanya. Dia sebenarnya tidak menyangka Vero akan mengajaknya menikah secepat ini. Dia tidak ingin kehilangan lagi. Dia juga ingin ada di dekat Vero kemanapun Vero pergi, seperti yang sudah di katakan Vero, kalau sudah jadi istrinya dia akan membawa Rayna kemanapun Vero pergi.

"Mama! Papa!" Panggil Rayna lalu mengecup kedua pipi orang tuanya. Seingat orang tua Rayna tadi pagi Rayna keluar dengan muka sedihnya, sekarang pulang dengan muka ceria.

"Tadi sih Vero sempat kesini pa nyari Rayna, pas mama bilang Rayna keluar, dia langsung pamit. Pasti habis ketemu Vero ya???" Goda mamanya. Rayna tersenyum.

"Ma, pa, Tadi Vero tanya, 'apa Rayna mau menikah sama Vero?' Terus Rayna belum jawab sih, apa itu artinya Vero melamar Rayna?" Tanya Rayna.

"Bisa dikatakan begitu, sayang. Lalu Rayna mau?" Tanya Papa.

"Lihat nanti malam deh pa, Rayna pikir dulu." kata Rayna lalu masuk ke kamar. Tapi wajah bahagia Rayna tidak bisa disembunyikan.

"Kayaknya Rayna mau pa." kata mama.

"Semoga ya ma, Papa nggak sabar pengen punya cucu." Kata Papa sambil tersenyum.

"Iya pa, mama juga." Kedua orang tua itu tertawa pelan.

Malamnya, Vero datang ke rumah Rayna. Seperti yang Rayna katakan tadi, Rayna akan memberi jawaban sesungguhnya. Sekarang mereka sedang duduk santai di dekat kolam ikan papa Rayna. Ada air terjun buatan di dalam kolam itu. Rayna senang mendengar suara gemericik air.

"Jadi jawabannya?" Tanya Vero.

"Sebelum aku jawab, kamu jawab dulu. Apa aku masih tetep boleh mengunjungi Sabda? its okay mungkin tidak sesering saat ini."

"Tentu, aku akan antar kamu. Sabda sudah seperti saudara buat aku."

"Apa kalau kita sudah punya anak, kamu ngga keberatan kalau anak kita manggil papa Sabda? ini terdengar aneh kan? tapi kalau kamu keberatan aku ngga papa kok..." Kata Rayna. Rayna bukan tidak mau move on, dia hanya... entahlah, Sabda sudah seperti ada di hidupnya walaupun sekarang ini Rayna sudah mengakui kalau dia jatuh hati sama Vero.

"Nanti anak kita akan manggil papa Sabda, papa Satria, papa Dimas, Papa Lucky. Semua teman-teman aku akan di panggil Papa. Dan aku dipanggil papi." Jawab Vero. Rayna tersenyum.

"Apa...."

"Rayn, kamu mau jawab pertanyaanku atau mau mewawancarai aku?" Tanya Vero sambil menatap Rayna. Rayna tersenyum. Hatinya dag dig dug. "Semua yang membuat kamu bahagia aku juga bahagia. Asal satu. Setialah sama aku, dan teruslah di sampingku." lanjut Vero.

"Aku mau menikah sama kamu." Kata Rayna mantap. Vero tersenyum dan langsung memeluk Rayna. Papa Rayna berdehem di belakang mereka.

"Papa, selalu deh ngagetin Rayna!" Protes Rayna.

"Vero, ayo ikut papa!" Kata Papa Rayna. Vero dan Rayna saling pandang kemudian Vero mengikuti Papa Rayna yang duduk di ruang tamu. Rayna juga ikut.

"Jadi, kamu sudah melamar anak papa?" tanya Papa Rayna.

"Iya pa."

"Papa dengar Rayna menerima?"

"Ih, papa suka nguping!" Kata Rayna.

"Aishhh, sudah sana kamu ke dapur buatin Vero minum. Gangguin papa ngomong aja." Kata papanya. Rayna dengan muka cemberut pergi ke dapur. Bi Imah tiap malam sudah istirahat.

"Kalau kamu jadi suami Rayna, tolong bantu Rayna mengurus perusahaan papa ya?"

"Tapi jangan dalam waktu dekat ya pa, Vero juga harus mengatur usaha Vero dulu biar bisa jalan bareng. Nanti Vero pikirkan caranya." Kata Vero.

"Baiklah, ngga papa. Dan satu lagi. Bikinin papa cucu yang banyak ya!"

"Siap pa!" jawab Vero dengan sigap.

"Apaan siap siap aja!" Kata Rayna yang keluar bersama mamanya sambil membawa nampan berisi kopi. Rayna tau Vero pecinta kopi. Papa, Mama dan Vero tertawa.

"Jadi mau bikin acara lamaran dimana?" Tanya papa.

"Vero sih rencana mau langsung bikin acara pernikahan di hotel 'Bintang Timur' semi outdoor gitu pa, Ngga usah acara tunangan ramai-ramai. Gimana Rayn?"

"Boleh."

"Kira-kira kapan acaranya?"

"Dua minggu lagi mungkin bisa. Besok Vero hubungin hotelnya. Ngurus surat nikah dua minggu bisa kan?"

"Baiklah, papa percaya kamu."

"Jangan kayak pas acara ulang tahun kemarin ya?? Terlalu ramai." Pesan Rayna.

"Iya, kemarin kan sekalian launching. Tapi sekarang banyak orderan kan?" Tanya Vero. Rayna tersenyum. Ya, Orderan Rayna Cosmetics sedang ramai-ramainya.

Seminggu ini Vero dan Rayna menyiapkan acara pernikahannya. Orang tua mereka membebaskan mereka mau membuat konsep bagaimana. Robby, adik Vero banyak menghandle pekerjaan Vero. Dia lega akhirnya kakaknya menikah, jadi dia bisa segera melamar kekasihnya dalam waktu dekat dan tidak khawatir kapan pun mau menikah karena pesan mamanya tidak boleh mendahului sang kakak.

Sore ini, Sepulang dari menemui EO, Vero ngopi dengan teman-temannya.

"Kemana aja sih, susah banget di hubungin! Gue tanya Robby katanya lu punya misi rahasia." kata Satria.

"Udah kayak agen CIA aja." Tambah Lucky.

"Gue mau nikah. Nih!" Kata Vero sambil memberikan undangan yang tadi di simpan di balik jas nya.

"Oh... ini misi rahasianya???!" Kata Dimas lalu membaca kapan tanggal pernikahannya.

"Perasaan yang udah tunangan Satria ma Lita, kenapa tau-tau lu yang nikah sih." kata Lucky.

"Tiga hari lagi?!?" Dimas kaget.

"Kapan lu ngelamar Rayna?" Tanya Satria.

"sekitar minggu lalu lah. Ngga pake acara-acara kok. Gue cuma bilang mau nikah, gitu aja."

"Semoga Lita mau segera nikah setelah lihat Rayna nikah. Dia ngajaknya tahun depan coba!" kata Satria.

"Eh, Rayna ngga hamil kan??! Gile lu kalau sampai Rayna hamil." Kata Lucky.

"Itu mah elu!" Kata Dimas.

"Ya, Rayna hamil. Nanti kalau udah ada kata 'Sah' Gue hamilin dia." Kata Vero sambil terkekeh.

Hari yang ditunggu pun tiba. Pesta yang tidak begitu mewah tapi sakral dengan dresscode warna putih. SAHHH begitu teman-teman Vero menjawab dengan lantang. Semua yang hadir tampak bahagia. Terlihat juga Andro datang bersama gebetannya.

"Rayna, jadi istri yang baik ya nak, jadi ibu yang baik juga nanti." kata Mama Rayna.

"Vero, papa titip Rayna ya! Jaga dia, buat bahagia!" begitu kata papa Rayna.

"Nak, ingat selalu bagaimana papamu dulu menjadi kepala keluarga yang menyayangi keluarganya." Kata mama Vero pada Vero.

"Rayna, kalau Vero macem- macem, bilang mama ya?" Kata mama Vero pada Rayna.

"Mama bahagia Rayna akhirnya punya berkeluarga." Kata Mama Sabda.

"Rayna!!! Ya ampun!! lu ngeduluin kita!!" Kata Lita dan Anin sambil memeluk Rayna. Teman-temannya sama kagetnya ketika Rayna memberi undangan.

Rayna sangat bersyukur dengan apa yang dia jalani sekarang.Memiliki keluarga dan suami yang sayang padanya dengan tulus.

Rayna dan Vero menginap di hotel tempat mereka mengadakan pernikahan. Rayna takut kalau di rumahnya papa mama nya suka nguping. Hehehe...

Ponsel Vero dan Rayna terus berbunyi, Bukan hanya dari klien dan orang-orang yang kenal mereka saja yang memberi selamat, tapi grup whatsapp keduanya yang selalu update. Teman-temannya memang sengaja mengganggu mereka.

"Sengaja nih anak-anak mengganggu." Kata Vero lalu mematikan ponselnya.

"Iya, makanya aku biarin aja. Lita sama Anin juga heboh banget di grup." kata Rayna sambil duduk di depan cermin. Dia membersihkan sisa make up nya yang tidak hilang ketika dia bersihkan sebelum mandi tadi. Vero datang lalu memeluknya dari belakang.

"Ngapain sih?" Tanya Vero.

"Ini bersihin make up." Jawab Rayna lalu membuang kapas ke keranjang sampah kecil.

"Udah?" Tanya Vero lalu mengecup pipi Rayna.

"Udah." jawab Rayna lalu melepaskan pelukan Vero karena dia harus ganti baju tidur karena saat ini dia masih memakai bath robe, Ketika dia berdiri Vero segera menggendongnya dan merebahkan diatas kasur.

"Vero, aku mau ganti baju." kata Rayna.

"Nggak perlu." Vero pun mengecup bibir Rayna. "Terimakasih sudah mau menjadi istriku." Kata Vero lalu kembali mengecup bibir Rayna. Kecupan itu semakin dalam dan berubah menjadi ciuman yang panas antara suami istri itu. Dan ya.... you know lah 18+.

Kehidupan Rayna penuh kebahagiaan, di tiga tahun umur pernikahannya Rayna melahirkan anak kembar laki-laki yang diberi nama Emerald dan Gerrald. Dua tahun kemudian lahirlah anak kedua mereka perempuan yang diberi nama Ellena, selang empat tahun kemudian lahirlah lagi anak perempuan bernama Emily.

-The End-

++++

NB: Sebenarnya sudah ku siapkan Cerita kelanjutan ri Rayna ini yang berjudul Emir dan Geri yang merupakan anak Rayna. Butuh feedback kalian semua nih... Ku terbitin nggak ya cerita EMIR DAN GERI ?