webnovel

BAB 28

Hari ulang tahun Rayna semakin dekat. Segala persiapan untuk ulang tahun Rayna diurus oleh Vero atas persetujuan papa Rayna tanpa Rayna tahu. Rayna masih sibuk dengan belajar keuangan di kantornya. Kadang Papanya meminta dia untuk meninjau ke bagian produksi. Hingga dia benar-benar lupa ulang tahunnya. Dua tahun ini Rayna menolak untuk ulang tahunnya dirayakan karena Sabda sudah tidak ada di dekatnya. Tapi kali ini Papa Rayna ingin memberikan kejutan untuk putrinya apalagi sudah ada Vero yang membuat Rayna menemukan bahagianya lagi. Hari ulang tahun Rayna pun tiba. Papa Rayna memulangkan karyawannya lebih cepat bahkan sebagian diliburkan karena harus membantu persiapan acara nanti malam. Rayna pun diberi libur sehari karena Vero mengajaknya memilih gaun.

"Emang mau ada acara apa sih?" Tanya Rayna yang sedang memilih gaun di butik milik teman mama Vero.

"Nanti juga tau, jadi pilih yang mana?" Tanya Vero.

"Gue coba yang ini dulu deh." Kata Rayna lalu mencobanya dibantu karyawan butik.

"Gimana Ver? Udah dapat?"Tanya Tante Rika, pemilik butik itu.

"Lagi dicoba, tan." Jawab Vero.

"Mau make up disini sekalian?"

"Nanti saya tanya pacar saya dulu ya, Tan?"

"Oke." Tak berapa lama Rayna keluar dari Kamar pas. Gaun yang indah itu melekat sempurna di tubuh Rayna.

"Ver! Gimana?" tanya Rayna.

"Cantik. Gaunnya yang cantik.heheheh." Jawab Vero sambil cengengesan.

"Ah, Vero malu-malu mau memuji pacarnya. Belum pakai make up aja udah cantik begini kok." kata Tante Rika. Rayna tersipu malu.

"Mau di make up disini Rayn? Kurang tiga jam lagi loh acara dimulai. Kalau pulang dulu apa bisa tepat waktu?" Tanya Vero.

"Tante ada MUA yang bagus disini. Banyak kok artis yang dia sulap jadi lebih cantik." kata Tante Rika.

"Boleh deh."

"Ya udah yuk ikut tante." Kata Tante Rika. Vero dan Rayna berjalan di belakang Tante Rika.

"Tan, Vero butuh jas sekalian. Ada kan untuk Vero?" tanya Vero.

"Ada, nanti tante suruh karyawan tante bawain biar kamu coba sekalian." kata Tante Rika.

Rayna sudah selesai di make up dan Vero pun sudah terlihat rapi dengan setelan jas nya.

"Kalian serasi sekali. Satu cantik satu tampan." Kata Tante Rika.

"Tante seperti biasa nanti hubungi mama ya, Makasih tante." kata Vero lalu berpamitan.

Sepanjang perjalanan Vero tak hentinya senyum sambil sesekali melirik Rayna. Mobil Vero berhenti di sebuah kawasan mall yang cukup ramai. Ada ucapan Selamat Ulang Tahun Rayna, Fotonya dan Vero yang dipasang di billboard ketika pemotretan produk Rayna cosmetics.

"Apa ini Ver?" Tanya Rayna takjub. Matanya melihat sekeliling, mobil vero melewati depan lobi lantai 1 mall itu, Rayna melihat ada layar besar yang nanti akan digunakan untuk menyiarkan launching produknya. Vero hanya tersenyum.

Sampai disebuah tempat di samping mall itu Terbentang karpet merah. Vero turun lalu menyerahkan kunci mobil pada seseorang yang membukakakn pintu untuknya. Seseorang yang lain membukakan pintu mobil untuk Rayna. Rayna menggandeng lengan Vero. Semua orang takjub melihat kecantikan Rayna.

"Vero... acara siapa ini?" Tanya Rayna. Dirinya masih tidak percaya akan mendapat kejutan semeriah ini. Vero dan Rayna masuk ke ruangan itu... terdengar suara MC

"Kita Sambut Rayna Putri Handoyo!!! selamat ulang tahun!!!!" kata MC itu ketika Pintu dibukakan untuk Rayna disambut nyanyian selamat ulang tahun. Ada kue tart dan lilin dengan angka 24 diatas panggung dan orang tua Rayna yang tersenyum bahagia. Rayna melihat beberapa kerabat orang tuanya, Mama Vero, Adik Vero, dan keluarga Sabda, Teman-temannya dan teman-teman Vero juga. Rayna hampir menangis dibuatnya. Dia mengeratkan genggamannya pada lengan Vero. Vero yang menyadari itu segera menenangkan Rayna.

"Berbahagialah malam ini." bisik Vero.

Setelah pemotongan kue Papa Rayna memberikan ucapan ulang tahun untuk anaknya, dan sekaligus memperkenalkan Rayna sebagai calon CEO penerusnya suatu saat nanti, sekaligus sebagai Owner Rayna Cosmetics karena di acara itu papa Rayna mengundang juga para klien nya. Akhir acara semua memberi selamat pada Rayna, semua terlihat bahagia. Rayna menemui mama Sabda dan mama Vero bersama mamanya.

"Selamat ulang tahun ya sayang." kata mama Sabda.

"Selamat ulang tahun ya nak." kata Mama Vero.

"Terimakasih mama mama ku." Kata Rayna lalu mencium pipi para mama itu.

"Tante laina cantik, celamat ulang tahun ya, Ini kado dali aku." Kata Runa, keponakan Sabda yang berusia 3th. Dia memberikan sebuah lukisan ala anak Paudnya.

"Terimakasih Runa Cantik. Bagus banget ya gambarnya." puji Rayna. Runa tersipu malu lalu ngumpet di antara baju mamanya.

"Rayna, lu cantik banget!! selamat ya!!!" Teriak Lita dan Anin di tengah berisiknya suara lagu-lagu yang sedang dimainkan.

"Makasih ya... Anin, lu bisa banget ya ngga ngasih tau gue ada acara beginian. Gue taunya Vero ngajak ke acara teman kuliahnya. Secara gue nggak kenal kan sama teman-teman kuliah Vero." kata Rayna.

"Maap. Ini perintah dari bos Handoyo." Kata Anin.

"Pas lu jalan di karpet merah sama Vero, gila lu udah mirip bangsawan yang lagi menyapa rakyatnya, keren banget!!!" kata Lita.

"Makasih ya... Sumpah tadi gue tegang banget. Ngga nyangka bakal kayak begini."

"Hai Rayna! selamat ya." seorang bumil memberi selamat pada Rayna bersama Lucky.

"Hai sandra!! Long time no see. Makasih ya. Lu juga sehat-sehat ya. Jaga keponakan kita semua." kata Rayna.

Vero sedang ngobrol bersama Satria dan Dimas. Dia bahagia melihat Rayna sebahagia itu. Dari jauh dia melihat Andromeda menghampiri Rayna. Vero segera mendekat ke Rayna lalu memeluk pinggang Rayna.

"Ver! Lihat nih Sandra tinggal menghitung hari lahirannya." kata Rayna.

"Iya, sorry ya bro gue siaga terus nih di rumah makanya gue ngga bisa bantuin lu nyiapin semua ini." Kata Lucky.

"Ngga papa ky, Yang penting lu selalu ada buat Sandra."

"Iya nih, sorry juga kita baru sampe. Gue juga ngga bisa lama-lama." Kata Lucky.

"Kita paham keadaan kok ky, santai aja." kata Vero.

"Iya, kalian udah nyempetin datang aja gue seneng banget." kata Rayna.

"Bu Rayna, selamat ulang tahun ya." kata Andromeda.

"Makasih juga ya, Pak Andromeda. Kalian temenan kan waktu SMA?" tanya Rayna ke Vero dan teman-temannya.

"Iya." Jawab Andromeda lalu matanya mengarah ke Vero. Dia kini mengaku kalah telak. Vero luar biasa memberikan kebahagiaan untuk Rayna. Ya karena Vero sudah bekerja keras untuk menjadi sesukses ini. "Selamat ya Ver." kata Andro lalu bergabung lagi ke karyawan kantor yang lain. Vero cuma tersenyum dan mengangguk.

Malam semakin larut. Satu per satu tamu mulai berpamitan, Termasuk keluarga Vero, Sabda dan orang tua Rayna. Ketika menuju mobil, Vero menahan Rayna.

"Selamat ulang tahun sayangku." kata Vero lalu memberikan sebuah kotak.

"Ver, apa ini semua belum cukup lu lakuin buat gue? Apa lagi ini?" Tanya Rayna lalu membuka kotak itu. Sebuah kalung cantik terlihat berkilau. Vero lalu memakaikannya pada Rayna.

"Cantik sekali." kata Vero sambil menatap Rayna.

"Makasih ya Ver. Makasih banyak." kata Rayna. Matanya berkaca-kaca. Sungguh Dibalik keikhlasannya melepas Sabda, Tuhan mengirimkan Vero untuk membuatnya bahagia dan Vero sungguh-sungguh melakukan itu. Vero lalu mendekap Rayna ke pelukannya.

"Jangan Menangis. " kata Vero.

"Tapi aku menangis bahagia." Kata Rayna. Vero lalu melepaskan pelukannya. Dia menatap Rayna lalu menghapus air mata Rayna. Dia selalu menghapus air mata Rayna setiap Rayna menangis di depannya.

"Kalau bahagia jangan menangis." Kata Vero lalu mengecup kening Rayna. Blitz kamera mengabadikan moment romantis itu. Ternyata teman-teman Rayna dan Vero.

"Sejak kapan kalian jadi paparazi hah?" tanya Vero.

"Mau romantis-romantisan aja nunggu kita pulang." kata Dimas. Rayna melihat Sandra yang terlihat mengelus perutnya menahan sakit.

"Sandra, lu ngga papa?" tanya Rayna yang membuat semua orang melihat ke arah Sandra termasuk Lucky yang daritadi disampingnya malah tidak tau kalau istrinya menahan sakit.

"Mungkin kontraksi palsu. Biasanya gini tapi kadang ilang sendiri. Tapi ini rasanya lebih sakit, sayang." kata Sandra pada Lucky. Semua yang ada disitu panik dan langsung membawa Sandra ke rumah sakit. Ternyata benar, Sandra sudah mulai pembukaan. Lucky menelpon orang tuanya dan orang tua Sandra memberi kabar jika Sandra akan melahirkan. Dokter bilang agak lama menunggu pembukaan. Karena Sandra baru pembukaan awal.

"Kalian tadi habis dari pesta?" tanya dokter yang heran karena mereka semua mengantar orang akan melahirkan tapi memakai Jas dan gaun.

"Iya dok." Jawab Lucky.

"Besok anak ke duamu jangan diajak ke pesta ya kalau sudah hamil besar. Bisa geger nanti satu gedung kalau tau-tau istrimu melahirkan di tempat pesta." kata dokter sambil tertawa. Benar saja kata dokter karena ini saja sudah jam 11 malam. Dokter saja sudah mau ganti sift.

+++

Sudah mau habis ceritanya nih.... Jangan lupa support author agar ada cerita selanjutnya ya.... Kritik Dan saran dipersilahkan. Yang mau kasih gift juga dipersilahkan hehehehe Love you all