1 Chapter 1 : (Goroene Draak) The Beginning after The End.

Di sebuah daerah perkotaan di jepang, tinggal seseorang sendirian di sebuah apartemen.

"Hmm, hah!!, Ehmm ketiduran??, sejak kapan gue ketiduran ? Hmm?!!, benda hitam apa ini, meja!?, gue tidur di meja!!".

Rema,.. eh entah lah. orang itu pun terbangun dengan kebingungan, dengan kondisi ruangan yang kotor.

Di tempat orang itu bangun banyak terlihat sesuatu layaknya debu tebal dengan warna hitam memenuhi mejanya serta dirinya sendiri, serta di ruangannya nampak sangat berantakan hingga terlihat beberapa perabotan nampak ada yang patah.

Melihat hal tersebut ketika bangun dari tidur tentu membuat orang itu sangat terkejut.

"Apa gue habis mabok, engak engak gue sama sekali kagak tertarik ama minuman kayak gitu, terlalu lama maen hp kah!, hp hp gue mana?!"

Memikirkan kemungkinan bahwa orang itu tertidur karena bermain Smartphone hingga larut, orang itu pun mulai mencari smartphonenya.

Setelah beberapa menit mencari smartphonenya akhirnya orang itu menemukan smartphonenya di balik tumpukan debu hitam tersebut, namun

"Njirr, rusak hpnya ancur parah lagi, kalo ancur setengah kayak gini mah percuma atuh cuy gak bisa dinyalaain."

Orang itu pun membuang hpmya, dikarena kan tubuh orang itu masih di penuhi oleh debu hitam, orang itu pun langsung pergi ke kamar mandi.

...

Menyadari bahwa terdapat perubahan besar pada tubuhnya dan fakta bahwa tubuhnya berbeda 180° dari sebelumnya dia pun mulai mencoba memakan sesuatu.

Dan ketika orang itu membuka kulkasnya seluruh makannya telah mengalami pembusukan hingga tidak berbentuk seperti makanan serta kulkasnya di penuhi oleh belatung serta banyak kecoak.

Orang itu pun segera mengecek tempat yang paling dingin di kulkas dan orang itu pun menemukan makanan kaleng yang membeku meskipun hanya satu yang membeku sempurna.

Orang itu pun segera mencairkan makanan kaleng yang membeku tersebut dengan cara, merebusnya.

Namun, ketika orang tersbut menghidupkan kerannya tidak keluar air sama sekali hal tersbut pun membuat perasaan orang tersebut mulai tidak enak dan mulai membuat orang tersebut agak kesal.

Orang itu pun mengunakan air cadangan yang telah dia simpan di ember yang tertutup rapat.

Seteleh mendapatkan airnya orang itu pun mulai merebus makanan kaleng tersebut, namun sayangnya kompornya tidak dapat di nyalakan.

Dikarenakan kompor orang itu mengunakan listrik maka orang itu mulai berasumsi bahwa selama orang itu terbangun hingga saat ini ternyata seluruh lampu di apartemennya tidak menyala, dan orang itu sekarang dapat melihat dalam kegelapan.

Dan bukan hanya listrik namun, air, gas, dll semuanya mati.

Perkiraan orang itu adalah bahwa dia sudah tidak membayar pajak tersebut sehingga seluruh kebutuhan kasual orang itu dulu sudah tidak aktif kembali.

Setelah orang itu ingin mencoba seluruh napsunya tadi dari napsu makan, serta napsu seksual seluruhnya tidak terasa sama sekali.

Dia mencoba mencari seluruh buku yang dapat merangsang seluruh napsunya.

...

1Jam telah berlalu orang itu mengeluarkan seluruh koleksinya dari majalah elektronik, game, makanan, porno, dan seluruh majalah yang dapat merangsang napsunya, Namun.

Tidak terangsang sama sekali.

Orang itu tidak merasa terangsang sama sekali, ketika melihat majalah makanan dia tidak merasa lapar dan ingin memakan sesuatu, ketika melihat majalah porno bahkan majalah porno yang ekstrim sekali pun tidak dapat membuat orang itu dapat berpikir, bahkan

memikirkan untuk onani atau hubungan seksual dengan seseorang, tidak sama sekali terpikirkan atau pun tergoda dengan itu semua.

Namun orang itu masih memiliki ketertarikan terhadap beberapa hal, misalnya dia penasaran dengan melihat majalah game dia terberfikir seperti

" Bagaiamana game ini akan tamat?, Game ini memiliki review terburuk tapi apa yang membuatnya menjadi game yang buruk?, dan sebgainya."

Serta ketika orang itu membaca majalah makanan bukan soal rasa lapar yang memenuhi pikirannya melainkan seperti

"Ini masakan Babi pangang?, saya penasaran jika masakan panggang di beri kuah, mie goreng kenapa tetap di rebus kenapa gak digoreng apalagi di bakar terus kasih sup, dan sebagainya."

Dan ketika membaca majalah porno hal yang orang itu pikirkan seperti

"BTW siapa yang memotret?, cowok atau cewek, kalo misalkan pemerannya tiba tiba di ganti menjadi pria saya penasaran reaksi macam apa yang akan mereka berikan, ukuran payudara wanita memiliki batas hingga seberapa besar yak?!, dan hal aneh lainnya."

Ketika berfikir dan berusaha merasakan hatinya,...

Orang itu "tidak memiliki hati sama sekali dengan kata lain dia tidak memiliki empati rasa iba dan lain lain." Setidaknya perasaannya mengatakan hal demikian.

Banyak perubahan besar terjadi pada dirinya tanpa orang tersbut mengetahui sebabnya, dirinya mulai merasakan rasa panas yang mulai membakar dirinya, "marah", sepertinya bukan, hal tersebut seperti kekecewaan orang itu terhadap situasi yang dia miliki, seperti.

Perubahan yang terjadi pada tubuhnya (ke arah yang lebih menyeramkan), kondisi apartemennya yang kacau entah karena apa, solusi untuk mengembalikan keadannya saat ini sama sekali tidak terpikirkan, dan semua itu terjadi setelah dirinya terbangun dari tidurnya.

Panas tersebut sedikit demi sedikit mulai membakar dirinya, rasanya seperti frustasi, depresi, kehampaan, dan hal hal buruk lainnya mulai memakan orang tersebut.

Karena orang tersebut ingin melampiaskan perasaannya, orang itu pun memukul meja besi di hadapannya.

"BANG!!"

Pukulan yang sangat keras diberikan kepada meja terabut.

"Panas, panas",hal tersebut yang membakar dirinya saat ini mungkin terlihat seperti marah namun orang tersbut masih dapat berfikir dengan jernih, "solusi, solusi" sembari mencengkram, orang tersebut terus berusaha memikirkan solusi, meski begitu orang itu merasakan sesuatu yang tidak nyaman atau tidak beres.

"Koq, tangan gue kayak tengelem yak?, loh loh loh, koq mejanya bisa meleleh!?, api dari mana???"

Setelah menyadari sumber dari perasaan yang tidak nyaman tersbut, dia pun terkejut bahwa meja yang dicengkramnya dari tadi mulai,...? terlihat meleleh namun, meja tersebut lebih tepatnya termakan oleh api yang membakar tangan orang tersebut.

Api yang berada di tangan orang itu pun mulai menyebar ke meja tersebut dan dengan cepat melahap meja tersebut, api tersebut nampak berwarnah hitam pekat, meski pun orang tersbut dapat melihat dalam kegelapan namun kegelapan api tersebut sulit ddi bedakan dengan bayangan hitam, dan ketika api tersebut melahap meja tersebut orang tersbut merasakan sesuatu masuk dan menyatu keseluruh tubuhnya seperti orang tersebut dapat mengeluarkan apa yang dia serap tersebut, meski api tersbut dapat melahap apa pun namun tangan orang tersbut sama sekali tidak terasa terbakar, atau pun terlahap dengan api tersbut.

Orang itu pun mulai membersih kan apartemennya dengan melahapnya dengan api hitamnya layaknya "mesin penyedot debu".

...

Setelah orang itu banyak menyerap, debu, potongan kayu, pecahan kaca, logam, dan lain lain, orang itu pun mulai mencoba mengeluarkannya.

Dan ketika orang itu berusaha mengeluarkan sesuatu dari api hitamnya dirinya merasakan bahwa ada banyak pilihan untuk mengeluarkan sesuatu, seperti bau kayu, berdebu, tajamnya besi, dan lain lain.

Tanpa pikir panjang orang itu pun langsung mengeluarkan apapun yang bisa dia keluarkan.

dan dalam sekejap keluarlah batang besi yang lancip keluar secara perlahan, dan ketika orang itu mengeluarkan besi tersbut besi itu tiba tiba melengkung ke arah kanan dan kemudian ke arah kiri sesuai dengan keinginan orang tersebut, dan kemudian besi itu pun di lepas.

Orang itu pun berpikir

"Jika dia bisa membengkokan besi sebelum besi itu muncul maka dia bisa membengkokan setelah besi itu muncul",tentu semua sebab itu karena Api hitam yang misterius miliknya.

...

Di sebuah gang di salah satu daerah perbelanjaan terbesar di jepang, Akihabara di salah satu apartemen terdiam seseorang dengan penampilan yang biasa.

Orang itu mengenakan jaket berwarna abu abu dengan kualitas terbaik serta brand terbaik di zaman orang itu membelinya, serta mengenakan celana jeans, sepatu, seluruhnya dengan kualitas yang sama baiknya dengan jaketnya, orang itu pun menutup kepalanya dengan hoody di jaketnya dan hanya nampak cahaya merah gelap bagaikan darah menerangi kegelapan di wajahnya, serta di kedua lengannya terpasang lempengan besi semacam armor tangan atau gauntlet.

Orang itu pun mulai berfikir

"Sudah berapa tahun gue seperti ini, Jepang tempat dimana orang asing seperti gue harus mencari uang dengan bekerja keras mati matian, dan juga uang itu juga sudah tidak terlalu berguna kembali saat ini di mata gue."

Orang itu pun melihat kedua gauntlet miliknya dan di kedua gauntlet tersebut tertulis dengan spidol permanent berwarna hitam.

"Mark ll, alias First Path (Jalan Pertama)"

Setelah kegagalannya dalam membuat Mark Pertama Mark ll yang orang itu kenakan saat ini adalah Gauntlet yang selain menjadi pelindung tangan, namun juga dapat menutupi kondisi fisiknya yang mungkin sama sekali tidak ingin dilihat oleh semua orang.

"Kebangaan pertama gue adalah elu, suatu hal yang dapat memuaskan gue adalah elu, dan gue percaya hal yang dapat membuat gue bahagia di kehampaan ini hanyalah hal baru."

"Gue bukan pahlawan namun juga tidak ingin di pangil penjahat, yang ingin gue lakukan adalah mendapatkan kehormatan serta pengembangan diri dari kreatifitas gue, menjadi lebih baik, nampak baik, serta pengaruh baik apapun akan gue lakukan."

"Baik, Buruk gue gak peduli sama sekali, dan takdir membantu gue akan hal itu, benar, benar, benar hal itu lah yang akan saya lakukan."

"Uang hanya kertas yang dapat mempengaruhi hati manusia tidak di mata gue serta kemampuan gue saat ini,..."

" Yaah, yaah benar mengembara, berpetualang, mungkin dengan itu semua ambisi gue bisa gue raih."

"ANJ*NG, gue udah mulai panas lagi, baik sudah di putuskan, dan ini yang gue cari selama ini petualangan tiada henti."

...

"Hmm, mungkin lebih baik gue tetep harus membawa uang beberapa yen, kali yak!!"

"Sampai jumpa apartemen, hah udah di bersihin semuanya, mau lewat jalan dengan penampilan seperti ini, emm,... engak deh lewat belakang ae."

Orang itu pun pergi melewati belakang apartemennya yang terdapat banyak pepohonan, namun bisa dilihat seperti hutan.

Orang itu pun berjalan melewati pepohonan serta dengan tatapan bercahaya darinya di tengah bayangan wajahnya yang ikut tengelam di tengah hutan di ikuti bayangan dirinya yang menghilang di antara pepohonan, orang itu meninggalkan "rumah"nya hanya untuk ambisinya yang ikut tengelam kedalam hutan.

Dan mulai saat itu dirinya benar benar menghilang dari dunia.

...

"Gue udah jalan ber kilo kilo tapi gue gak capek sama sekali dah, dan juga koq hutan ini jauh amat perasaannya gue seperti jalan dari tokyo ke kyoto perasaan, tapi kapan nyampenya."

...

"Hah!!,.. akhirnya ada ujungnya juga, gue bisa mati bosan."

"BRUGH!"

"Aduh!!, ngagetin ajah, gue tadi kayak habis nendang sesuatu, apa itu batu ged-,...Koq ada iketannya, tali warna kuning ?, terus ada rambutnya?, darah?, kepala orang??"

...

Akan berlanjut di Novel Green Dragon War of Three Kingdom>>

avataravatar
Next chapter