1 Tuan Huo, Saya Sangat Puas Malam Itu

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Di sebuah Gedung Besar Huo.

Terlihat An Xiaowan, seorang wanita yang mengenakan sepatu heels setinggi 10 cm, pelan-pelan melangkah dari gerbang gedung megah itu menuju depan meja resepsionis. Ia bangga dengan kaki jenjangnya, setiap langkahnya sangat elegan dan percaya diri seperti saat berjalan di catwalk.

"Maaf, apakah Tuan Huo ada?" Ia berbicara dengan sangat percaya diri. Suaranya terdengar manis, parasnya yang cantik dipenuhi dengan senyum yang menawan dan mempesona.

Kecantikannya membuat Nona resepsionis itu secara tak sadar mematung sebentar, kemudian dengan nada datar berkata, "Maaf, apakah Anda sudah membuat janji?"

An Xiaowan menggelengkan kepalanya, rambutnya yang bergelombang pun bergerak mengikuti gerakan tubuhnya, membuat orang-orang terpana melihatnya.

"Tolong Anda buat janji di lain waktu, Manager Huo sangat sibuk." Tatapan mata gadis-gadis di meja resepsionis itu menunjukkan sebuah penghinaan.

Selama ini, ada beberapa wanita cantik yang datang ke sini dengan menggunakan berbagai cara untuk masuk, hanya untuk bertemu dengan Tuan Huo Shen. Mereka mencoba untuk mendapatkan orang yang berada di posisi tertinggi di keluarga Huo. Mereka sudah terbiasa melihatnya.

An Xiaowan mengangguk pelan, tatapannya menjadi sedih.

Huo Shen, adalah seorang pria yang paling disegani oleh semua orang. Tentu saja ia tidak akan mudah untuk didekati.

Kemudian tanpa banyak bicara, An Xiaowan langsung mundur selangkah.

Tujuannya datang ke sini adalah untuk bertemu dengan Huo Shen, dan itu membuatnya merasa telah merendahkan harga dirinya. Sebenarnya An Xiaowan tidak ingin melakukannya.

Ia menyunggingkan bibirnya, lalu mengangkat tangannya, kemudian mengeluarkan sebuah kotak yang terlihat berat.

Ia meletakkan kotak itu di atas meja, kemudian membukanya.

Ada bertumpuk-tumpuk uang yang ditata rapi di dalamnya.

"Ini untuk Manager Huo kalian yang super sibuk." Ucapnya sambil tersenyum tipis. Suara tawanya terdengar ringan lalu ia berkata, "Sekalian tolong sampaikan pesanku untuknya."

Kemudian, ia mengambil sebuah kertas yang sudah ditulis sebelumnya. "Plekk!" Ia menaruhnya di atas tumpukan uang tunai itu.

"..."

"..."

Saat beberapa gadis di sekitarnya itu mulai sadar dan melihat ke depan, mereka hanya mendapati punggung yang membelakangi mereka dan melangkah pergi.

Ia cantik dan tinggi, tubuhnya sangat proposional. Ia berjalan dengan ringan dan percaya diri, sungguh mirip seperti supermodel yang ada di TV.

Ia terlihat sangat berkilauan.

Setelah 2 jam berlalu, kotak itu telah melalui pemeriksaan yang ketat. Setelah dipastikan bahwa tidak ada masalah apapun, akhirnya kotak itu sampai di depan Huo Shen.

Ia baru saja menyelesaikan rapat multinasional-nya, dengan wajah yang tampak lelah, ia mengusap-usap alisnya. Sosoknya yang bertubuh tinggi dan kurus, terbalut jas hitam buatan tangan. Rambutnya yang berantakan tampak menutupi dahinya, hingga menutupi matanya yang sipit dan tajam.

"Manager Huo, tadi ada seorang wanita yang datang, dan meninggalkan ini."

Asisten Luo Te lalu mengambil kotak itu sambil menelan ludah. Kemudian ia berjalan menuju depan meja kerja Huo Shen dengan gugup.

Kotak itu benar-benar berat, ia yang laki-laki bertubuh besar saja merasa kelelahan saat membawanya. Bagaimana bisa seorang wanita bisa membawa kotak itu dengan satu tangan, dan membantingnya di meja resepsionis?

Lelaki itu sedikit mendongakkan kepalanya, memperlihatkan wajah tampannya yang bagaikan dewa, membuat Asisten Luo Te sekali lagi kehilangan kesadarannya sebentar.

Bukannya ia tidak sopan, tapi lelaki yang ada di hadapannya itu memiliki ketampanan yang sungguh keterlaluan.

Wajah itu, benar-benar mahakarya paling sempurna yang dibuat Tuhan. Dibuat sungguh sempurna tanpa cacat.

Terhormat, tampan dan luar biasa.

Tidak heran jika semua wanita tergila-gila padanya.

Tidak sedikit wanita yang berencana untuk mendapatkan Huo Shen, tetapi baru kali ini ada yang datang untuk mengirim uang.

"Di dalamnya ada uang tunai 2 juta yuan (Sekitar 4 milyar Rupiah), dan ia juga meninggalkan catatan." Luo Te lalu menelan ludah.

Kemudian jari jemari Huo Shen yang putih seperti batu giok, mengambil catatan berupa kertas kecil itu. Di atas kertas itu tertulis kata-kata yang penuh dengan kesombongan.

'Tuan Huo, saya sangat puas malam itu. Ini adalah upah melacurmu, 1 juta lainnya adalah tips.'

avataravatar
Next chapter