webnovel

Gong Eun Ra : Contested Woman

Versi Indonesia : Two Sides A Life Vol. 1 : Mencintai Seseorang Yang Tidak Membalas Mencintai. Chapter 1 s/d 155 : Mencintai tidak selalu tentang mengusap puncak kepalanya dan mencium keningnya setiap bertemu. Ini adalah cinta seorang pria dewasa yang sangat dingin, keras kepala, dan sangat egois untuk umurannya. Kim Tae Jung nama pria itu. Selain hidupnya selalu buruk, masa depannya juga kacau. Kim Tae Jung mencintai Gong Eun Ra, dan Kim Tae Jung tahu jika wanita yang dicintainya tidak mencintainya. Selain harus bersaing dengan Kim Tae Hyun, adik laki-lakinya. Kim Tae Jung juga harus bersaing dengan Park Ji Kang, sepupu laki-lakinya. Yang jelas-jelas tidak mencintai Gong Eun Ra, namun wanita itu tergila-gila pada Park Ji Kang. Si pria dingin dan rumit. Vol. 2 : Perubahan Tidak Merubah Perasaan. Belum memiliki Eun Ra, tidak membuat Kim Tae Jung diam. Sekalipun Kim Tae Jung tahu pernikahan Kim Eun Ra dan Kim Yoon Gi resmi adanya, Kim Tae Jung tetap tidak menyerah. Pria yang sudah tergila-gila pada Gong Eun Ra sejak benar-benar berusaha dengan keras menjadi dirinya sendiri dan mengembalikkan ingatan Eun Ra yang hilang begitu saja. Merasa percaya diri akan menang, pada akhirnya Kim Tae Jung menyadari. Masa lalu tidak bisa menjadi Masa depan. Baca selengkapnya di sini. Update setiap hari, 2 chapter sampai tanggal 31 Agustus 2022. Vol. 1 : Chapter 128 (31 Mei 202) Vol. 2 : Chapter 22 (30 Juni 2022) Vol. 2 : Chapter 84 (31 Juli 2022) Vol. 2 : Chapter 144 (31 Agustus 2022) ...........s/d

sakasaf_story · Urban
Not enough ratings
282 Chs

56. Berhenti Atau Bertahan.

Kemarahan, ledakan dan segalanya. Semua sudah Yoon Gi lampiaskan pada istrinya. Sumpah ini seperti sebuah kemarahan untuk yang kesekian kalinya dari Yoon Gi untuk istrinya. Tidak ada toleransi, bahkan menurut Yoon Gi baginya lebih baik menyelesaikan beberapa masalah dengan kerasan, kemarahan dan pukulan.

Untung saja Su Ri tidak dioperasi atau bahkan dibunuh dengan suntikan mati. Yoon Gi masih menyayangi istrinya, tapi dia begitu muak bagaimana istrinya benar-benar bertemu dengan Woo Sik hanya untuk itu, tangan Yoon Gi mengepal dengan kemudi yang dia eratkan karena amarahnya benar-benar melewati wajahnya tanpa ampun. "Sialan, wanita itu sialan. Bagaimana aku bisa menikah dan mencintainya saat dia memperlakukanku seperti ini? Bangsat, bodoh, jalang," geram Yoon Gi terus memaki dan mengatakan banyak kesalahan pada istrinya tanpa berpikir kebaikan sedikitpun.

"Min Su Ri, kau yang memulai, dan kau sendiri yang harus menyelesikannya. Jangan kau pikir aku bodoh menjadi suamimu, Su Ri! Kau cerdik, tapi aku licik, haruskah kita bercerai saja?" Rahang pria dewasa itu mengerat karena kekesalannya, bahkan saat Yoon Gi akan datang ke kantornya saja, dia masih harus mengatur wajahnya karena dia harus santai dan tidak dalam amarah.

Jika perusahaan Yoon Gi ingin baik-baik saja, dia harus mati-matian memadamkan kemarahannya sendiri saat dia menyulutnya sendiri. "Istri jalangku itu benar-benar merepotkanku," keluh Yoon Gi saat dis benar-benar sudah menyelesaikan kemarahannya dan membuang nafasnya mencari keajaiban dunia dimana dia bisa mengatur segalanya dan semuanya dengan amat sangat cepat dan rapi.

Yoon Gi sampai, dia memarkirkan mobilnya asal, bahkan saat kuncinya sengaja dia bawa hanya untuk bisa berbicara dengan anak yang berpihak padanya.

Yoon Gi tahu betul, dia paham bagaimana Tae Hyun tidak akan pernah ingin pulang lagi saat kemarahannya benar-benar meledak, rumah yang berantakan, suara pecahan, dan teriakan keras. Sial! Yoon Gi memang sudah kehilangan kesabaran, hanya saja dia juga tidak ingin kehilangan semuanya.

Yoon Gi tidak ingin kehilangan anak satu-satunya yang bisa dia dapatkan kepercayaan walupun dia sangat pemarah dan tempramental, ada yang tahu alasannya?

Benar!

Bagimana bisa Tae Jung berpihak pada Yoon Gi saat semuanya bertolak belakang dari yang dia dapatkan? Tae Hyun membenci kakak laki-lakinya walaupun jelas tidak jelasnya terlihat, jadi Tae Jung menjauh, memilih hidup dengan kakeknya dan Park Ji Kang yang ingin mengerti dirinya.

Go Hyung?

Dia tidak lagi.

"Kim Tae Hyun," panggil Yoon Gi sebagai ayah menginginkan anaknya melihat padanya saat dia memanggil, sayangnya Tae Hyun tida perduli dia memilih diam dan tidak ingin melakukam apapun.

Fokus pada berkas-berkasnya dalam diam dan tidak ingin mengeluarkan respon atau satu suara yang berniat menjawab panggilan dari ayahmya.

"Ada apa denganmu? Kau sedang apa? Menjauhi ayahmu untuk apa?" tanya Yoon Gi meminta jawaban dari anaknya, semua masalah dan beberapa hal yang besar yang perlu diluruskan.

"Ayah, berhenti merusak rumah saat ayah mati-matian bekerja untuk memperluas rumah dan mengisi rumah dengan barang-barang mahal."

"Ayah tahu masalahnya? Benar! Aku benci ayah menjadi pemboros seperti ini," jawab Tae Hyun sendiri menjelaskan bagaimana dia benar-benar benci ayahnya merusak barang, dan merusak segalanya yang menurut Tae Hyun sangat mereptokan.

Tae Hyun terlalu gengsi, dia bahkan sama sekali tidak bisa melakukan dan mengatakan apapun untuk mengatakan dia benci kemarahan ayahnya. Hanya saja bagi Tae Hyun, Yoon Gi hanya pria biadab yang menyamar menjadi ayahnya?

Bagaimana tidak, jika pria bernama Yoon Gi menjadi Yoon Gi yang perasa dan sensitif dia akan marah dan merusak segalanya, melupakan bagaimana dia lembur bekerja pulang pagi berangkat pagi hanya untik mempercantik rumah saat rumahnya akan dia rusak lagi.

Seratus untuk nol lalu memulai seratus lagi dan mengulangi nol lagi itu seratus itu membuang waktu, Tae Hyun tidak menyetujuinya. Bukan karena apapun, Tae Hyun benci kotor dan tidak ada hasil.

Bukan karena ibunya, Min Su Ri bukan ibunya. Sejak kapan wanita tidak tahu diri itu menjadi ibunya? Ibu Tae Jung saja kan? Seperti Yoon Gi menjadi ayahnya saja?

"Kau tahu jika ibumu pergi untuk kakakmu dan bertemu dengan pamanmu, apa yang akan terjadi bukan?" tanya balik Yoon Gi meminta penjelasan balik pada anaknya untuk memahami apa yang akan dia lakukan dan bagaimana dia sangat frustasi. "Aku tahu," jawab Tae Hyun.

"Bukan berarti aku akan memahami selamanya, ayah." Yoon Gi menghela nafasnya berat tanpa mengatakan apapun lebih jelas. Benar, Tae Hyun memang akan lelah dengan apa yang dia lakukan, tapi istrinya tidak ingin mengerti dan paham bagaimama dia juga lelah dan semua orang juga jengah. Dia yang paling egois di sini, tapi dia menutup kemungkinan yang ada.

"Ayah," panggil Tae Hyun mengikut dia meletakkan ponselnya asal karena dia tahu apa yang harus dia lakukan dengan benar. "Ya?"

"Lebih baik selesaikan baik-baik hubungan ayah dengan ibu, berhenti atau bertahan. Semua akan sama juga, ayah padaku dan ibu pada Kak Tae Jung. Semua semakin menyakitkan, ayah." Ide gila anak keduanya ini benar-benar di luar nalar.

Tapi ngomong-ngomong, apa yang Tae Hyun katakan ada benarnya juga. Tapi semua tidak semudah itu.

○○○

(Kembali ke waktu, dimana Ji Kang meminta jawaban pada Eun Ra mengenai pamannya, Tae Gwang? Kalian ingat? Baiklah)

Eun Ra terus diam begitu Kang Hyun dan dirinya sudah sampai di kantin tempat bekerjanya, tidak ada yang terlihat mengerikan dan serius, ada masalah yang pergi Eun Ra selesiakan dan pikirkan dengan matang bersama rekan kerjanya.

"Apa kau merasa senang karena perasaanmu terbalaskan dari tuan Ji Kang? Iya? Berhenti memamerkan senyumanmu padaku karena aku sudah tidak kuat mempertahankan wajah dan mulutku agar tidak muntah, Eun Ra."

Kejam sekali, mulut Kang Hyun benar-benar membuat Eun Ra merasa sangat kesakitan dan merasa sangat marah. Kang Hyun memang bukan pria romantis yang mengerti begitu banyak cinta yang dilahirkan untuknya, namun Eun Ra tahu seberapa frustasinya Kang Hyun untuk hidupnya.

"Bagaimana menurutmu, Kang Hyun? Aku bekerja pada tuan Tae Jung atau tuan Ji Kang? Pilihkan aku salah satu karena aku harus setia dan memilih salah satu dari mereka," minta saran Eun Ra pada Kang Hyun yang akhir-akhir ini merasa sangat tidak nyaman dan bingung sejak tadi karena tawaran Ji Kang padanya.

"Eun Ra," panggil Kang Hyun saat dia juga memikirkan apa yang Eun Ra tanyakan padanya sejak tujuh jam yang laku. "Apa?"

"Aku tahu apa maksudmu, aku tahu jelas apa yang kau tanyakan padaku, dan aku tahu betul bagaimana kau sedang bimbang mencari jawabannya," jawab Kang Hyun berusaha memposisikan dirinya pada Eun Ra untuk membahas satu hal yang sama dimana dia juga pernah ada di fase tersebut.

"Tidak ada bedanya jika itu aku, Eun Ra." Kang Hyun memulainya dengan memberi posisi dirinya dimana saat itu benar-benar membuat Kang Hyun merasa hampir mati juga. "Maksudmu?"

"Bukan apa-apa," jawab Kang Hyun memilih sedikit terkekeh mencairkan suasana, sumpit makannya mengambil salah satu makanan dan kembali fokus pada pembicaraan mereka lagi. "Katakan padaku bagaimana kau lepas dari salah satu dari mereka dan hanya terikat pada salah satu mereka, Kang Hyun. Aku mohon." Kang Hyun terkekeh, dia tidak mengatakan apapun, memilih bagaimana dia keluar dari masalahnya hanya karena dia butuh dan menginginkannya.

"Sekarang coba kau tebak aku bekerja pada siapa dari salah satu tuan kita," minta kang Hyun pada Eun Ra untuk menjawab pada siapa dirinya mengabdikam nyamanya.

Eun Ra terlihat berpikir serius, dia memikirkan hal seru dan baru yang saat itu juga membuat Kang Hyun merasa hal semacam ini membuatnya merasa sangat senang karena respon Eun Ra sangat bagus dan tidak monoton untuknya.

"Bukankah kau bekerja pada tuan Ji Kang? Dengan caramu bekerja, cepatnya, patuhnya dan berbicara, bukankah kau--"

"Salah," timpal balik Kang Hyun katena dia tahu persis apa yang ada di dalam kepala Eun Ra sejak lama mereka saling mengenal akhir-akhir ini. "Jadi kau bekerja pada Tae Jung?" tanya Eun Ra sedikit berbisik agar sebagian orang tidak tahu apa yang mereka bicarakan, Kang Hyun terkekeh lucu.

"Kenapa kau terlihat sangat terkejut seperti itu?" tanya Kang Hyun yang saat ini masih sangat amat santai memakan makan siangnya walaupun sudah sangat terlambat. "Kau misterius, sama seperti tuan Ji Kang. Ku pikir sebaliknya," jawab Eun Ra kembali memakan makanannya tanpa memperpanjang pembahasan mereka satu sama lain.

"Sekarang coba ku tanya, apa jawabanmu dan alasanmu memilihnya." Kang Hyun terlihat menghentikan aktifitas makan siangnya hanya untuk menunggu Eun Ra selesai mengunyah semua makanannya dan dengan sabar juga menunggu jawabannya.

Namun hampir limabelas menit Eun Ra sama sekali tidak mengeluarkan jawaban yang baik dan resmi untuk Kang Hyun sama sekali. "Kau tidak ingin memberitahuku sama sekali?" Eun Ra menggelengkan kepalanya sebagai jawbaan jika dia memiliki dua jawaban mutlak.

"Pertama aku masih memikirkannya dengan serius," jawab Eun Ra kembali memasukkan makan siangnya dengan cepat dan mengunyahnya dengan santai begitu sayuran kembali Eun Ra masukkan dalam mulutnya.

"Lalu?"

"Aku tidak tahu sama sekali aku akan berpihak pada siapa. Karena Tae Jung atau Ji Kang, mereka dua pria dewasa yang sama-sama misterius yang membuatku harus berjaga-jaga karena mereka bukan orang biasa yang tidak mudah mengelabuiku juga."

Kapan orang-orang seperti kalian sadar jika kalian membaca dan merrspon novel ini adalah suatu keberhasian untuk saya dan penulis lain.

sakasaf_storycreators' thoughts