webnovel

Gong Eun Ra : Contested Woman

Versi Indonesia : Two Sides A Life Vol. 1 : Mencintai Seseorang Yang Tidak Membalas Mencintai. Chapter 1 s/d 155 : Mencintai tidak selalu tentang mengusap puncak kepalanya dan mencium keningnya setiap bertemu. Ini adalah cinta seorang pria dewasa yang sangat dingin, keras kepala, dan sangat egois untuk umurannya. Kim Tae Jung nama pria itu. Selain hidupnya selalu buruk, masa depannya juga kacau. Kim Tae Jung mencintai Gong Eun Ra, dan Kim Tae Jung tahu jika wanita yang dicintainya tidak mencintainya. Selain harus bersaing dengan Kim Tae Hyun, adik laki-lakinya. Kim Tae Jung juga harus bersaing dengan Park Ji Kang, sepupu laki-lakinya. Yang jelas-jelas tidak mencintai Gong Eun Ra, namun wanita itu tergila-gila pada Park Ji Kang. Si pria dingin dan rumit. Vol. 2 : Perubahan Tidak Merubah Perasaan. Belum memiliki Eun Ra, tidak membuat Kim Tae Jung diam. Sekalipun Kim Tae Jung tahu pernikahan Kim Eun Ra dan Kim Yoon Gi resmi adanya, Kim Tae Jung tetap tidak menyerah. Pria yang sudah tergila-gila pada Gong Eun Ra sejak benar-benar berusaha dengan keras menjadi dirinya sendiri dan mengembalikkan ingatan Eun Ra yang hilang begitu saja. Merasa percaya diri akan menang, pada akhirnya Kim Tae Jung menyadari. Masa lalu tidak bisa menjadi Masa depan. Baca selengkapnya di sini. Update setiap hari, 2 chapter sampai tanggal 31 Agustus 2022. Vol. 1 : Chapter 128 (31 Mei 202) Vol. 2 : Chapter 22 (30 Juni 2022) Vol. 2 : Chapter 84 (31 Juli 2022) Vol. 2 : Chapter 144 (31 Agustus 2022) ...........s/d

sakasaf_story · Urban
Not enough ratings
282 Chs

38. Si Sialan Kang Hyun.

"Apa Kak Ji Kang belum pulang, paman?" tanya Tae Jung yang sedikit melirik kamar sepupu laki-lakinya yang masih terbuka sejak kemarin. "Tuan Ji Kang tidak pulang, tuan. Bukankah kemarin tuan Ji Kang mengatakan dia akan pulang dan tidur di rumah orang tuanya?"

Tae Jung baru saja ingat, dia terlalu tidak fokus sampai dia sendiri melupakan apa yang dikatakan padanya dari Ji Kang. "Aku lupa."

Tae Jung kembali menyatukan alisnya sedikit kurang nyaman. "Biasanya Kak Ji Kang selalu datang pagi-pagi sekali ke mansion entah untuk berbicara padaku atau selebihnya. Bukankah dia seharusnya--"

"Woo Sik mengambil beberapa berkas dua jam yang lalu, dia mengatakan padaku jika dia disuruh oleh Ji Kang untuk mengambilnya dan ikut Ji Kang ke pelabuhan untuk menemai Ko Ji." Go Hyung kembali menjelaskan apa yang dia tahu sebelum Tae Jung menginginkan sesuatu yang lebih jelas.

"Dan paman memberinya izin?" tanya Tae Jung langsung yang saat itu tidak begitu percaya banyak pada Woo Sik, Go Hyung terlihat bingung saat itu. Dia menganggukkan kepalanya pelan untuk menjelaskan beberapa faktor yang ada.

"Tidak ada cara lain, tuan Ji Kang yang membawa Woo Sik dengan mobilnya sendiri. Tuan Ji Kang ada di depan mansion ini tidak ingin masuk, dan aku sendiri yang menyiapkannya, tuan." Tae Jung menghela nafasnya berat, dia menganggukkan kepalanya pelan, dia memilih berjalan mengikuti Go Hyung yang akan mengantarnya ke mansion dua.

Eun Ra sudah berangkat bekerja dengan Kang Hyun, mereka makan satu jam yang lalu, Tae Jung memberinya akeses dan penting, lagipun Kang Hyun sudah memiliki kekasih yang baik untuknya sendiri.

"Bukankah sebelum Ji Kang menjadi dekat dengan Woo Sik, dia sebelumnya bekerja di markas dua?" Tempat operasi itu menjadi satu tujuan yang Tae Jung ingin datangi karena beberapa hal yang Tae Jung ingin tahu alasannya.

"Iya, dia bekerja di markas dua dengan Eun Ra. Bukankah tuan yang memintanya?" Tae Jung menganggukkan kepalanya mengingatnya sekarang, dia masuk ke dalam mobil dna membiarkan Go Hyung menjadi supirnya.

"Apa yang tuan pikirkam sekarang?" Tae Jung menggelengkan kepalanya lirih, yang Tae Jung pikirkan hanya perubahan tiba-tiba dari sepupunya.

Ji Kang bukan pria dewasa yang akan menjadi egois begitu saja. Ada alasan ke apa Ji Kang tidak masuk ke mansionnya, mengambil Woo Sik di mansion dua untuk mengambil berkas dan pergi ke beberapa pelabuhan untuk membeli wine dari Ko Ji yang sudah hampir dua hari ini Tae Jung berbisnis baik dengannya.

"Tidak," jawab Tae Jung menyembunyikan semuanya, dia sekarang sedang malas berunding dan membicarakan hal lain. Hanya saja bagi Tae Jung, apakah sekarang dia harus mempercayakan apa yang dia tahu dan dia mau pada Go Hyung?

Haruskah hanya Ji Kang saja? Tapi kakaknya itu....

Tae Jung menggelengkan kepalanya pelan memikirkan apa saja yang dia pikirkan saat itu adalah masalah besar bagi dirinya sendiri.

Keduanya sampai di mansion dua dengan cepat, Tae Jung bahkan langsung pergi ke ruangannya setelah meminta Kang Hyun menemuinya, semuanya bisa Tae Jung dari Kang Hyun, dia tahu segalanya, dan dia juga yang paling jujur dari siapapun yang bekerja pada Tae Jung di mansion dua.

"Tuan memanggilku?" tanya Kang Hyun yang sudah mensterilkan dirinya sendiri, masuk ke ruangan Tae Jung untuk sedikit berbicara masalah pengiriman barang.

"Ada berapa pengiriman barang hari ini? Dan berapa Rumah Sakit yang harus dikirim?" tanya Tae Jung dengan mengambil laptop yang masih menyala ditinggalkan oleh Kang Hyun sejak tadi.

"27 jantung, 60 ginjal kanan dan kiri, beberapa hati, dan 12 sumsum-sumsum tulang belakang," jawab Kang Hyun yang berhasil mengingat beberapa barang yang akan dikirimkan olehnya hari ini. "15 Rumah Sakit, tuan." Tae Jung menganggukkan keolaanya begitu Kang Hyun benar-benar mengurus semuanya dnegan sangat baik.

"Apa Kak Ji Kang datang hari ini?" tanya Tae Jung yang akhirnya menanyakan apa yang dia khawtirkan sejak tadi. "Tuan Ji Kang? Dia tidak datang sejak dia pergi kemarin meninggalkan Eun Ra bersamaku, bukankah Eun Ra pulang denganmu, tuan?" Tae Jung menganggukkan kepalanya pelan, benar. Ji Kang memang langsung pulang setelah mengatakan padanya mengenai kepulangannya kemarin.

"Ada masalah dengannya, bisakah kau ceritakan apa yang terjadi dengan Ji Kang Kemarin padaku?" Kang Hyun terlihat menelan ludahnya sukar, seingatnya memang tidak ada yang menyinggung Ji Kang sama sekali.

Selain...

Kang Hyung mengingatnya sekarang.

"Eun Ra, Jeon Eun Ra tuan."

○○○

Eun Ra dipanggil Tae Jung setelah Kang Hyun juga dipanggil. Dia berjalan sedikit takut ke ruangan tersebut, firasatnya tidak mengatakan jika ini akan baik-baik saja.

Bagi Eun Ra ini adalah masalah, Kang Hyun bahkan menjadi cukup pendiam saat Eun Ra menanyakan beberapa masalah yang dibahas keduanya.

"Ada apa ini?"

"Apa aku membuat masalah dengan membuat beberapa organ yang ku bantu menjadi banyak yang cacat?"

"Apakah aku salah melakukan pekerjaaanku?"

Eun Ra terus bergumam, sampai dia tidak sadar jika sekarang dia sedang berdiri di depan pintu milik Tae Jung. Eun Ra menghela nafasnya berat, beberapa kali dan kembali menariknya lagi, sayangnya Eun Ra melakukannya terlalu lama dan berulang-ulang.

"Masuklah, Eun Ra. Kau sudah ditunggu oleh Tae Jung sejak tadi," ucap Go Hyung yang sedang duduk di lain ruangan memperingati Eun Ra, Eun Ra menganggukkan kepalanya pelan dan memilih menganggukkan kepalanya menutur.

Eun Ra mengetuk pelan pintu tersebut dan langsung masuk pelan sekalin Eun Ra bisa melihat Tae Jung sedang sibuk mengetik beberapa pekerjaannya di laptop itu.

"Tuan memanggilku?" tanya Eun Ra langsung menanyakannya yang saat itu juga, Tae Jung terlihat terusik, dia meliirk dengan tajam Eun Ra dan matanya memberi peirntah untuk duduk di depannya.

"Tuan, apa pekerjaanku---"

"Duduk!" Tae Jung menekan ucapannya untuk mendapatkan apa yang dia inginkan dengan serius, Eun Ra menelan ludahnya sangat takut bahkan saat dia memikirkannya saja.

Memilih mengalah, Eun Ra berjalan cepat dan mengambil duduk yang sama dimana sebelumnya Kang Hyun juga duduk di kursi tersebut.

"Ada apa tuan memanggilku?" ulang Eun Ra menanyakannya karena sejak tadi pria itu terus sibuk dengan pekerjaannya. "Tidak bisakah kau tidak membuat masalah, Eun Ra?" tanya Tae Jung pada Eun Ra langsung pada satu inti yang ingin dia bicarakan.

"Masalah? Apa lagi yang sudah ku buat sampai-sampai aku disalahkan seperti ini?" tanya Eun Ra yang terlihat bingung dan tidak bisa mengontrol ekspresi wajahnya dengan derius.

"Apa benar kau menyukai Ji Kang?" tanya Tae Jung langsung pada apa yang ingin dia katakan dari kabar dan beberpaa informasi yang Kang Hyun berikan padanya. "Siapa yang mengatakanya?" tanya balik Eun Ra yang merasa tidak nyaman siapapun menanyakan perasaannya yang sangat sensitif seperti ini.

"Kang Hyun." Eun Ra memutar bola matanya malas, dia melirik tajam Tae Jung tanpa suara. "Tidakkah kau ingat jika aku sudah mengatakannya sebelumnya, tuan?" tanya balik Eun Ra membuat Tae Jung terdiam mengingatnya. "Apa?"

"Aku dibeli olehmu saat ditempat itu, lalu tidak lama dari itu kau memerintahkan tuan Ji Kang untuk mengambil uangmu kembali karena aku tidak berguna."

"Aku mendengarnya sendiri, kau memerintahkan Ji Kang merusak pelelengan itu dan mengambil uangmu kembali. Kau mendapatkannya, tuan Ji Kang hanya mengatakan padaku jika aku miliknya sekarang," jelas Eun Ra untuk permulaan salah paham antara tuan Tae Jung nya yang awal dan beralih menjadi tuan Ji Kang Eun Ra yang sekarang (baru).

"Jadi benar kau menyukai Ji Kang?" ulang Tae Jung pada Eun Ra yang berhasil membuat suasana menjadi dingin dan mencekam.

"Pertanyaan macam apa ini?" kesal Eun Ra yang tidak ingin menjawabnya untuk melarikan diri dari masalah yang ada padanya sekarang. 'Kang Hyun, sialan!'

"Jawab saja," desak Tae Jung membuat Eun Ra memutar bola matanya malas. "Kenapa aku harus menjawabnya?"

"Karena Ji Kang tidak suka kau menyukainya," jawab tegas dari Tae Jung yang saat itu terlihat begitu jelas tidak suka pada fakta yang dia dapatkan.

"Mulutmu! Kau terlalu banyak bicara, tuan. Bahkan semakin aku tahu siapa kau, semakin aku ingin melarikan diri dari neraka ciptaanmu."

"Aku akan mencintai siapapun, itu hakku. Jadi kau tidak perlu tahu aku mencintai siapa." Eun Ra kesal, dia berjalan menjauh meninggalkan ruangan tuannya dan berjalan menuju tempat bekerjanya lagi.

Eun Ra ingin berbicara dengan Si sialan Kang Hyun.

Saya akan banyak belajar dan sering muncul, tolong tetap di sini.

sakasaf_storycreators' thoughts