webnovel

GOLDEN KING GILGAMESH : OMNI-TRAVELER (INDONESIA)

Ini berkisah tentang seorang yang mati ketabrak mobil yang sedang rem blong saat sedang menyelamatkan seorang gadis yang sedang menyebrang. Saat dia membuka mata nya kembali, dia melihat sekeliling. Dia melihat bahwa dia berada di tempat yang tidak di kenal. Dan di depan nya ada seorang kakek-kakek yang sedang meminum teh "Kamu siapa? Ini dimana?" "Maaf kan atas kelancangan ku, aku adalah dewa, dan kamu berada di dalam ruangan ku" "K-kamu adalah dewa!!! B-berarti aku sudah mati!?" "Ya aku adalah dewa. Dan ya kamu sudah mati" "M-maaf kan diri ku ini dewa!" Ucap nya sambil membungkuk "Tidak-tidak, seharusnya aku yang bilang seperti itu" "Maksud nya?" "Kamu itu telah menyelamatkan putri semata wayang ku dari tabrakan itu" "D-dia adalah putri anda?" "Ya saya adalah putri nya, dan saya minta maaf karena diri ku kamu jadi meninggal sebelum waktu nya" Ucap seorang gadis yang datang dari arah belakang dewa "Sebagai permintaan maaf, aku akan mereinkarnasikan diri mu dengan beberapa permintaan" "hah?? Kau benar benar yakin. Jika memang seperti itu, maka aku akan dengan senang hati menerimanya" "Ya saya sangat yakin" Penasaran gimana kelanjutan nya? Ayo... Ikutin jalan crita nya... STATUS CRITA : ON-GOING UP CRITA : SETIAP UP 1 CH INI CRITA FANFIC MURNI DARI PEMIKIRAN KU SENDIRI... MASALAH DXD DAN YANG LAIN-LAIN ITU AKU HANYA MINJAM SAJA...

TOKISAKI_BISMARCK · Anime & Comics
Not enough ratings
12 Chs

CHP 6

'Huf.... Menjengkelkan, anjing kampung tetap anjing kampung' pikir Alex

"Alex kau sedang memikirkan apa?" Nanya Grayfia

"Ah, tidak ada apa-apa kok, Fia-chan" Ucap Alex dengan senyuman

"Baiklah, jika kau ada masalah bicara kan lah kepada ku" Ucap Grayfia

"Baik lah, ratu ku" Ucap Alex

"Moo, panggil aku F-fia-chan aja. I-itu lebih cocok" Ucap Grayfiadengan nada malu-malu

"*cekikikan* baik lah jika itu yang kau minta. Fia-chan" Ucap Alex

Kemudian mereka pun melanjutkan perbincangan mereka sambil menunggu hidangan mereka di antar.

Beberapa saat kemudian, datang lah 2 orang butler dengan membawa masing-masing makanan.

"Maaf kan atas keterlambatan kami tuan" Ucap butler kepada Alex

"Ah... Tidak masalah" Ucap Alex

2 butler itu pun menaruh makanan yang di pesan Alex dan Grayfia di atas meja.

"Selamat menikmati hidangan kami, tuan nyonya" Ucap ke 2 butler itu.

*****

Setelah selesai makan, Alex membayar semua tagihan yang di perlukan.

Setelah selesai membayar mereka (Alex dan Grayfia) pun keluar dari restoran.

"Apa kah kau yakin? Padahal tadi aku akan bayar milik ku sendiri" Ucap Grayfia

"Aku sangat yakin, lagian jika kau minta apa pun, akan langsung ku kabul kan" Ucap Alex dengan senyuman

"Hum, baik kah. Kalau aku ada permintaan akan ku bilang ke kamu, Alex" Ucap Grayfia

"Tentu aku akan menantikan nya" Ucap Alex

Setelah itu mereka kembali ke kediaman Lucifer dengan bergandengan tangan mesra

*****

ALEX POV

Setelah mengantarkan Fia-chan pulang ke kediaman Lucifer, aku pun pulang ke rumah ku yang ada di dunia bawah.

'Ciel bisa kau memberi tahu aku arah ke rumah baru ku?'

[Baik lah, dengan senang hati]

Setelah itu aku pun berjalan sesuai dengan instruksi dari Ciel.

Beberapa menit kemudian aku pun telah tiba di depan gerbang rumah ku.

Rumah baru ku di dunia bawah sangat lah mewah, ntah kenapa apa kah ini sudah direncanakan oleh Lucifer? Ah, aku pun tidak tau.

Lebih baik aku masuk kedalam rumah dan beristirahat.

Saat aku membuka gerbang dan memasuki nya, di depan ku muncul sosok Diablo sambil jongkok hormat ke arah ku

"Ah, tuan selamat datang" Ucap nya

"Aku pulang Diablo" Ucap ku setelah menutup gerbang

Setelah itu kami pun masuk kedalam rumah.

Saat aku di dalam rumah, aku terbuat terkejut. Karena di dalam rumah ini sangat lah mewah dengan perabotan yang terlihat mahal

Apa kah Lucifer merencanakan sesuatu? Ah.... Masa bodoh lah...

Yang penting kehidupan ku dan keluarga masa depan ku tidak di ganggu, berarti aku bisa menjalani hidup dengan tenang.

"Diablo bisa kah kau buatkan aku teh hijau?" Ucap ku

"Baik tuan"

Setelah itu Diablo pun pergi menuju ke dapur. Sedang kan aku pergi menuju ke ruang keluarga.

Saat aku di ruang keluarga, aku melihat Albedo sedang membersihkan perabotan.

Saat aku akan duduk, Albedo menoleh ke arah ku

"Ah, tuan selamat datang kembali" Ucap nya

"Aku pulang Albedo" Ucap ku

"Jadi, apa kah kencan anda menyenangkan tuan?" Nanya nya

"B-bagai mana kau bisa tau?" Nanya ku dengan pipi merona

"*cekikikan* tentu, saya kan dari ras Succubus. Jadi, saya saat anda menyuruh kami pulang dulu, saya menyadari bahwa anda ingin berkencan kan" Ucap Albedo dengan senyuman

"Hee, i-itu benar aku habis kencan" Ucap ku jujur

"Hee, jadi kau berencana nikah kapan tuan?" Nanya Albedo dengan nada dan senyuman yang menggoda

"I-itu rahasia" Ucap ku sambil mengalihkan pandangan ku ke arah lain

"*cekikikan* tuan dalam hal ini masih seperti anak kecil *cekikikan*" Ucap Albedo

"B-berisik, lebih baik kau lanjut kerja" Ucap ku

"Haik-haik"

Setelah itu Albedo pub keluar dari ruang keluarga.

Huh... Bisa-bisa nya dia tau hal itu?! Itu memalukan. Seperti pulang pacaran di pergoki oleh kakak sendiri...

[Tuan itu yang nama nya kemampuan]

'Ya aku tau Ciel. Apa kah Demiurge dan Diablo mengetahui nya?'

[Tidak semua iblis memiliki kemampuan yang sama]

[Hanya ras Succubus yang peka terhadap percintaan dan napsuan]

'Ya sih'

Setelah itu, Diablo pun masuk ke ruang keluarga dengan troli kecil.

Setelah Diablo tiba di depan ku

"Maaf atas keterlambatan nya tuan" Ucap Diablo

"Ah, tidak masalah" ucap ku

Diablo pun menaruh secangkir gelas kosong, kemudian dia mengambil teko dan menuangkan nya ke dalam cangkir ku.

Tidak lupa Diablo menaruh biskuit kecil di samping cangkir ku.

Setelah itu aku pun mengambil teh ku, dan aku pun menyesap nya.

"Ah, teh buatan mu emang enak Diablo" Puji ku

"Terima kasih atas pujian nya tuan" Ucap Diablo dengan hormat pelayan

Setelah itu aku pun meminum teh dengan santai di temani oleh biskuit.

Beberapa saat kemudian

Aku sudah menghabiskan biskuit dan teh ku, saat nya mandi setelah itu pergi tidur

"Diablo kau bisa kembali ke pekerjaan mu" Ucap ku

"Baik tuan" Ucap Diablo menundukkan kepalanya singkat

Setelah itu Diablo pin keluar dengan troli yang di atas nya adalah bekas cemilan ku.

Saat Diablo telah keluar, aku pun beranjak dari kursi ke kamar mandi, tentu saja dengan bantuan Ciel.

Time skip

Saat ini aku sudah di dalam kamar baru ku. Aku pun sekarang memikirkan kemungkinan yang akan terjadi di masa depan.

Walaupun aku sudah masa bodo dengan kehancuran plot.

Tapi, kalau di ingat-ingat aku belum bertemu dengan istri dan anak nya Lucifer. Dimana mereka saat ini? Apa kah mereka sedang ada urusan?

[Tuan aku ingin tau. Apa kah setelah Great War, tuan akan melakukan freeze sleep?]

'Sepertinya, karena akan lama menunggu plot nya di mulai'

[Owh, begitu... Jadi, kapan tuan menikah?]

'E-eh, kenapa kau berbicara seperti itu?'

[Ya, tuan pasti tau kan. Setelah Great War itu terjadi]

'Ah... Maksud mu si siscon bajingan itu ya?'

[Yes, benar... Apa kah tuan ingin meratakan nya saat Great War?]

'Itu adalah ide yang bagus, tapi gak ah... Nanti di masa depan akan berbeda dari plot nya'

[Ya sih]

'Ya udah aku mau tidur dulu Ciel'

[Ah... Ya, tapi sebelum itu, tuan]

'Ya? Ada apa Ciel?'

[Apa kah tuan bisa membuat kan aku sebuah tubuh?]

'Emang kenapa Ciel? Bukan nya dalam mode Alter Ego, kau bisa memiliki tubuh ya?'

[I-itu masalah lain tuan. Kalau aku selalu menggunakan mode itu, maka itu yang nama nya pemborosan mana]

'Huh... Okey Ciel akan ku buat kan tubuh untuk mu'

[Terima kasih tuan, aku sangat menyayangimu tuanku^v^]

Setelah itu, aku pun melakukan satu tanda tangan untuk, membuat tubuh permanen nya Ciel.

'Wood Style : Blank Body Maker'

Setelah itu dari tubuh ku muncul beberapa cabang pohon ke depan ku, dan membentuk sosok humonoid wanita.

Ciri-ciri nya hampir sama dengan ciri-ciri yang ku punya, ya... Walau pun beda jenis kelamin doank dan juga bagian dada nya yang lumayan besar....

(Ini Ciel, tapi tanpa baju hanya kain dan juga tanpa pedang Ea. Seperti rimuru saat kelahiran demon lord)

Setelah sosok humonoid itu selesai di buat. Aku pun mendekat ke sosok itu dengan membawa kain putih bersih untuk menutupi bagian yang intim.

Setelah memasangkan kain itu ke humonoid itu, aku menyentuh pundak nya dengan tangan kiri ku, sedangkan untuk tangan kanan ku, membuat tanda ram.

'Jadi Ciel, bagai mana cara nya kau memasukan jiwa mu ke dalam tubuh ini?'

[Tuan tinggal menggunakan Unique Skill : Soul Transfer]

'Setelah itu, apa kah aku masih bisa mengakses ke system?'

[Tentu tuan, saya akan tetap setia terhadap tuan. Karena jiwa kita telah bersatu, satu sama lain]

'Owh.... Kalau begitu aku lega mendengar nya'

'Dan terima kasih atas kesetiaan mu itu Ciel. Aku suka pada mu'

[A-ap-apa yang anda kata kan tuan?!]

'Aku bilang, aku suka pada mu'

[A-apa kah t-tuan s-serius?]

'Tentu aku serius'

[Ehm.... L-lebih baik tuan melakukan pekerjaan tuan dulu]

'*cekikikan* baik lah, Ciel berikan aku  Unique Skill : Soul Transfer'

Tanpa balasan dari Ciel, aku pun merasakan sedikit sakit di kepala ku, karena ada nya informasi tentang skill, yang masuk ke dalam kepala ku. Tapi itu tidak lah lama, cuma 1 menit.

Setelah itu, aku langsung menggunakan skill yang baru ku peroleh.

'Unique Skill : Soul Transfer'

Setelah menggunakan skill itu, tiba-tiba cahaya humonoid itu bersinar keemasan. Dan sinar itu sangat lah menyilaukan mata ku.

Terpaksa aku menutup mata ku. 5 menit sinar itu mulai redup. Jadi, aku pun membuka mata ku.

Saat pertama kali ku lihat adalah, ada sosok gadis yang mulai membuka mata nya perlahan.

"Ugh... Itu sangat lah melelahkan" Ucap nya

"C-ciel apa kah kau bisa menggerakkan tubuh mu?" Tanya ku

"Ya... Seperti tubuh saat masuk ke mode Alter Ego" Ucap Ciel

"Huh... Syukurlah kalau begitu"

"Tapi, tuan... "

Saat aku melihat ke arah Ciel, dia menundukkan kepala nya. Jadi, secara automatis aku khawatir.

"Ada apa Ciel?" Nanya ku. Tapi aku juga merasakan ada hal yang tidak beres.

"A-aku sudah tidak tahan lagi tuan" Ucap Ciel masih menundukkan kepala nya

"Kamu kenap.... " Sebelum aku selesai mengucapkan kata-kata ku.

Tiba-tiba Ciel mencium ku tepat di bibir.

TO BE CONTINUED