webnovel

-Pertemuan-

Sepulang sekolah.

"Kau punya line kan? Ayo kita saling bertukar id, jika kau perlu sesuatu hubungi saja aku. Aku pergi dulu."

"Baiklah kalau begitu, terima kasih Bumjae."

'Dia benar-benar orang yang baik'

Akhirnya hari pertama Indra di sekolah barunya selesai. Itu merupakan sebuah pengalaman baru untuknya.

Dia mendapat beberapa informasi baru tentang sekolahnya, seperti semua siswa dari departemen arsitektur merupakan anggota dari sebuah geng yang bernama Burn Knuckles, yang dipimpin oleh sang ketua kelas Vasco.

Yang mengejutkannya adalah bahwa geng itu tidak seperti geng pada umumnya, tujuan dari Burn Knuckles

Adalah melindungi yang lemah, itu karena Vasco percaya bahwa kekuatan ada untuk melindungi yang lemah.

Dan beberapa hari yang lalu departemen Fashion juga mendapat murid pindahan. Rumornya murid pindahan itu jago berkelahi, dia mengalahkan pentolan yang bernama Lee Zin hanya dengan sekali pukul. Vasco sepertinya memiliki kesan buruk terhadapnya.

Oh, dan juga dia katanya tampan. Ya bagian ini tidak terlalu penting, pokoknya banyak informasi baru yang diketahui Indra.

Melihat jam ditangannya, Indra berkata, "Hm, masih banyak waktu sampai tengah malam."

"Aku masih tidak terlalu familier dengan lingkungan ini, kalau begitu aku akan jalan-jalan dulu."

...

Setelah berkeliling cukup lama, Indra memutuskan untuk singgah ke minimarket untuk membeli makanan.

'Baru beberapa hari disini, tapi udah kangen mie ayam sama makaroni telor aja'

"Selamat datang."

Indra menanggapi dengan senyum lalu berjalan ke bagian rak makanan.

'Enaknya makan apa ya? Mie instan? Es krim juga boleh."

Sementara Indra sibuk memilih-milih apa yang mau dia makan, tampaknya di sisi lain sedang terjadi keributan.

"Kubilang ambil chargernya kan? Kau mau membantahku?"

"Hai gendut."

"Sepertinya kalian perlu diberi pelajaran ya, ikuti aku!"

Indra yang dari tadi mendengarkan keributan itu, akhirnya mencoba mengintip untuk melihat apa yang sedang terjadi.

Terlihat empat orang, sepertinya preman, sedang menyeret dua orang, yang salah satunya adalah kasir minimarket.

'Mau apa mereka? Haruskah aku menghentikannya?'

[Ding!]

[Misi Sampingan Dibuat]

[Misi Sampingan : Kalahkan Berandal Itu dan Selamatkan Sang Kasir (0/3)]

[Hadiah : 1 Kartu Perak]

Melihat panel misi yang muncul, Indra menghela napasnya.

'Huh tentu saja aku harus menyelamatkannya, jika tidak bagaimana aku bisa membayar belanjaanku.'

Indra berjalan menghampiri mereka yang sudah berada di luar.

"Hey kalian, hentikan itu."

"Hah?"

Mendengar tiba-tiba ada yang menegurnya, para berandalan itu berbalik dan menatap Indra dengan sinis.

"Dilihat dari seragammu, kau murid SMA Jaewon kan? Sebaiknya pergi sana."

"Jangan ikut campur."

Mendengar semua ocehan itu, Indra dengan tenang berkata, "Kubilang hentikan."

'Perutku lapar. Aku harus menyelesaikan ini dengan cepat.'

Melihat bahwa omongan mereka tidak digubris, salah satu dari mereka maju kehadapan Indra dengan kesal.

"Kau tuli ya? Sudah kubi-" Namun, sebelum berandal itu meyelesaikan perkataannya, sebuah jab melayang ke arah kepalanya.

*Dug

[Menggunakan Boxing]

Indra memukul kepala berandal itu dengan jab, lalu diikuti dengan straight.

*Brak

Berandal itu langsung ambruk setelah kena dua pukulan tepat di wajahnya.

[Mengalahkan Berandal (1/3)]

Dua berandalan yang tersisa terkejut melihat temannya ambruk dengan mudah.

"S-sialan! Maju!"

"Awas kau!"

Mereka berdua bergegas maju untuk menyerang Indra.

[Golden Sight Digunakan]

Indra dengan mudah menghindari pukulan salah satu berandal itu, lalu menyerang balik dengan memukul rahangnya dengan keras.

[Mengalahkan Berandal (2/3)]

Tidak membuang waktu, Indra langsung mengayunkan kakinya dan menendang ke arah tepi leher berandal terakhir.

[Mengalahkan Berandal (3/3)]

Kedua berandal itu langsung pingsan terkena serangan yang mengarah ke titik vital mereka.

Melihat bahwa teman-temannya dikalahkan, perempuan yang bersama berandal itu kabur terbirit-birit.

'Huft itu lumayan mudah.'

[Ding]

[Misi Sampingan : Kalahkan Berandal Itu dan Selamatkan Sang Kasir (3/3) Telah Selesai]

[Kau mendapatkan : 1 Kartu Perak]

"Woah aku tidak menyangka kamu lumayan jago berkelahi, Indra." Suara tiba-tiba terdengar.

Indra segera menoleh ke asal suara, ternyata itu adalah Vasco.

"Oh halo Vasco. Hahaha, aku hanya memberi pelajaran terhadap mereka karena telah membully kasir minimarket ini." Indra hanya tertawa canggung dan sambil menjelaskan apa yang terjadi.

"Omong-omong sejak kapan kau datang? aku tidak menyadarinya."

"Baru saja. Sebenarnya aku sedang bersantai di dekat sini, jadi ketika aku mendengar suara keributan tadi, aku segera bergegas kesini."

Vasco tersenyum dan menepuk belakang Indra sambil berkata, "Aku tidak tahu kau seheroik ini, aku suka gayamu."

"Hahaha terima kasih." Indra menggaruk-garuk belakang kepalanya sambil tertawa mendengar pujian itu.

Setelah berbincang sedikit, Vasco meilirik dua orang tadi yang menjadi korban pembullyan, "Kalian coba latihan badan sana."

Dua orang tadi yang awalnya beku karena keterkejutannya, akhirnya sadar setelah mendengar perintah Vasco.

"E-eh iya baiklah."

"Terima kasih temannya Vasco."

Mereka berdua segera berterimakasih kepada Indra.

"Kau kenal aku? Kita satu sekolah?"

Melihat ada yang tahu tentang dirinya, Vasco segera bertanya kepada salah satu dua orang itu.

"Iya, aku dari departemen Fashion."

"Kelas Fashion? Bareng anak pindahan itu?"

"Iya."

Tiba-tiba air mata mencucur dari mata Vasco.

"Jangan sampai kau dikerjain sama anak baru itu."

Mereka semua terkejut melihat Vasco tiba-tiba menangis.

Indra dengan cepat mencoba menenangkannya

"Hei tak usah menangis."

'Karakternya benar-benar unik'

"Omong-omong aku juga anak pindahan baru di departemen Arsitektur." Indra mencoba mengalihkan pembicaraan.

Mendengar itu, seketika Vasco mulai semangat. Dia langsung merangkul Indra dengan senyum cerah di wajahnya.

"Hahaha benar, kami juga memiliki anak pindahan baru, orang yang baik lagi."

Pembicaraan terus berlanjut sebentar, sebelum akhirnya mereka berpisah dan melanjutkan aktivitas masing-masing.

_______________

Keesokan harinya, di kantin sekolah.

Keadaan di kantin sedikit berbeda dari biasanya, sebenarnya itu sedang kacau.

Hal itu disebabkan karena ada yang sedang berkelahi, Lee Zin dari departemen Fashion melawan Jin Hobin dari departemen Vokal.

"Apa? Ada yang berantem?"

"Zin sama Hobin ya?"

Suara itu berasal dari anak-anak departemen Arsitektur yang baru saja memasuki kantin.

"Siapa pemenangnya?" Bumjae ikut mengomentari perkelahian itu.

"Oh jadi mereka yang namanya Hobin  dan Zin?" Indra yang ikut ke kantin, baru pertama kalinya melihat mereka berdua secara langsung.

Tiba-tiba, seseorang menyapa Vasco dan Indra.

"H-halo kamu, dan juga halo Vasco!"

Indra sedikit terkejut karena tahu-tahu ada yang menyapanya.

"Hai, apakah kita kenal satu sama lain?" Dia membalas sapaannya dengan seramah mungkin.

"Dia anak pindahan itu. Apakah dia menantang Vasco?" Bumjae berbisik-bisik.

'Oh jadi dia anak baru itu? Dia terlihat tidak seperti preman seperti yang dirumorkan.'

"O-oh tidak, aku hanya mau berkenalan karena kita sama-sama murid pindahan." Ucap murid itu tersendat-sendat.

Murid itu berkeringat, memperkenalkan dirinya dengan gugup, "P-perkenalkan namaku Park Hyungseok, semoga kita bisa menjadi teman."

Namun, sebelum Indra bisa memperkenalkan dirinya balik, Vasco maju dan mencengkeram bahu Hyungseok.

"Mau apa kau? Jangan sok akrab dengan kami."

"Mentang-mentang kau tampan dan kuat, Jangan berlagak!"

Namun tanpa diduga, Hyungseok berhasil menahan kekuatan dari cengkeraman Vasco.

Itu benar-benar mengejutkan semua orang yang ada di kantin karena ada yang berhasil menahan kekuatan Vasco.

Merasa bahwa keadaan bakal tambah rumit, Indra dan Bumjae segera menghentikan Vasco yang akan memukul Hyungseok.

"Hei Vasco tenanglah dia hanya ingin berkenalan saja, tidak ada maksud lain."

"Dia juga mungkin tidak sengaja memanggilmu, iyakan?"

"I-ya maaf."

"Haha Tenang saja."

Bumjae memulai basa-basi untuk mencairkan suasana yang sedang tegang.

"Namaku Indra Ashera, panggil saja Indra." Indra akhirnya mengenalkan diri setelah tertunda tadi.

"Kalau begitu lanjutkan saja makannya, kami pamit dulu sampai jumpa."

Anak-anak departemen Arsitektur berjalan keluar dari kantin.

Setelah berjalan cukup jauh, Bumjae akhirnya memulai pembicaraan untuk mengalihkan kejadian di kantin tadi.

"Omong-omong Indra, Vasco ingin memberitahumu sesuatu."

"Hm? Apa itu?" Balas Indra dengan penasaran.

Vasco akhirnya angkat bicara dan mengatakan hal yang mengejutkan.

"Apakah kau ingin masuk Burn Knuckles? Kau tahu, melihat aksimu tadi malam, sepertinya kamu sangat cocok dengan prinsip Burn Knuckles."

Indra seketika berhenti berjalan.

'Apa!?'

[Ding!]

[Misi Utama Dibuat]

[Misi Utama : Terima ajakan Vasco dan jadilah Anggota Burn Knuckles!]

[Hadiah : 1 Kartu Emas]

Next chapter