webnovel

The Idiot One

Brie mendekati para lelaki yang saling mengoperkan ember berisi air untuk memadamkan api. Mencari-cari sebentar, ia hanya menemukan Mail yang ikut membantu di barisan terdepan. Baru saja akan menghampiri pemuda itu, Brie merasakan uap panas yang menghajar wajahnya. Si jago merah sudah terlalu besar.

“Mbak Brie!!!”

Teriakan itu membuat Brie menoleh ke sebuah rumah yang agak jauh dari panti. Di sana, Din terlihat sedang melambai-lambaikan tangan kepadanya. Brie pun mengubah haluannya menuju pekarangan rumah itu. Begitu sampai, ia disambut tangisan anak-anak panti yang tengah duduk di tanah.

Di dalam hati Brie timbul sesuatu yang tak pernah dialaminya, sebuah keinginan untuk memeluk anak-anak itu, juga dorongan untuk ikut menangis. Seolah dirinya sendiri yang kehilangan tempat berteduh.

Menahan air matanya, Brie menghampiri Din yang tengah berdiri dengan mata berkaca-kaca. Belum sempat Brie berbicara, wanita tua itu memeluk tubuhnya erat-erat.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com