webnovel

Broken

Begitu perutnya terbebas dari pelukan Sekar, Brie jatuh berlutut. Matanya seakan disengat panas tak terkira dan sekaligus diselimuti embun tebal. Mulai mencucurkan air mata, ia merangkak perlahan, mendatangi Mail yang menelungkup dengan alas genangan darah.

Brie membalikkan tubuh Mail, memangkukan kepala pemuda itu ke pahanya. Meski tahu tak ada gunanya, Brie tetap mengecek nadi di leher pemuda itu. Ya, tentu saja tak ada satu detakan pun yang bisa dirasakan oleh jari Brie.

Ia baru saja merasakan hal yang benar-benar baru, sesuatu yang memberikan kebahagiaan luar biasa di hatinya, mengusir kesepian yang dideritanya sedari dulu, dan pemuda inilah sumber dari semua itu.

Memeluk kepala Mail di dadanya, Brie semakin deras mencucurkan air mata. Sementara itu, bagai memainkan musik latar yang tak sinkron dengan isakan Brie, Sekar melontarkan tawa kencangnya.

“Hei, sebaiknya kita segera menghabisinya sekarang,” racau Yuda dengan nada begitu datar.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com