webnovel

Xin Sheng yang malang

Menunggu hingga seluruh makanan di atas meja habis dimakan Zie Zi, Xin Sheng yang dari tadi sudah selesai makan akhirnya membuka mulutnya bertanya.

"Zie Zi, para zombie yang sudah datang kesini, dimana kamu letakkan mereka semua??"

"Zombie?? Oh, itu saya letakkan semuanya di belakang istana, soalnya terlalu mengganggu jika di bariskan ke depan istana"

"bagus, karena kamu sudah selesai makannya, bisakah kamu membawa aku kesana??"

"Bisa tuan, tapi apakah tuan tidak ingin mencerna makanan yang tuan makan terlebih dahulu??"

Mengikuti pertanyaan Zie Zi, Qi Yun yang ada di samping Xin Sheng segera juga buka mulutnya ikut berbicara.

"Xin Sheng apakah aku juga boleh ikut??"

Mendengar pertanyaan Qi Yun, Xin Sheng yang awalnya berniat mengocehi Zie Zi pun segera berhenti, dan menolehkan kepalanya ke Qi Yun.

"Bisa saja jika kamu mau, tapi apakah kamu akan baik-baik saja dengan panas tubuhmu sekarang ini??"

Mendengar kata 'Panas tubuhmu ', Qi Yun segera berniat ingin mengatakan bahwa ia tidak pernah jatuh sakit, namun segera membatalkan niatnya, karena ia tidak bisa mengatakan yang sebenarnya kenapa wajahnya berubah menjadi merah kepada Xin Sheng.

"Tidak apa-apa kok, lagi pula aku memiliki bakat keabadian yang bisa menyembuhkan efek negatif di tubuhku kapan saja"

Mendengar perkataan Qi Yun yang penuh percaya diri, Xin Sheng segera memikirkan untung dan ruginya sebentar, sebelum akhirnya menganggukkan kepalanya kepada Qi Yun.

"Baiklah kalau begitu, kamu bisa ikut denganku"

Mendapatkan jawaban positif dari Xin Sheng, Qi Yun segera tersenyum bahagia, dan berniat bangun dari duduknya.

Melihat Qi Yun yang hendak bangun dari duduknya, Xin Sheng segera mengerutkan keningnya, dan menarik tangan Qi Yun untuk duduk kembali.

"Xin Sheng??"

Tanya Qi Yun Dengan polos, sambil memiringkan kepalanya ke arah Xin Sheng.

"Kita tidak akan pergi ke istana belakang untuk membunuh para zombie-zombie itu sekarang, kita akan pergi ke dunia cincinku untuk melakukan sesuatu, dan mencerna makanan terlebih dahulu"

Dengan perkataan itu, Xin Sheng segera mengayunkan tangannya ke udara di sampingnya yang kosong, sambil mengatakan.

"OPEN GATE!"

Krek!

Seperti biasanya, ruang yang awalnya utuh segera mulai mengalami keretakan kecil secara perlahan-lahan hingga mulai menjadi retakan besar yang bisa dimasuki oleh 5 orang secara langsung.

Namun sebelum keretakan itu bisa menjadi stabil, Qi Yun yang mengira itu adalah sebuah serangan musuh, segera dengan refleksnya menarik tangan Xin Sheng dengan sekuat tenaganya.

Sedangkan Zie Zi yang awalnya masih memegang perutnya karena kekenyangan, ia segera dengan paniknya bersembunyi di bawah meja makan, sambil mengucapkan sesuatu secara panik.

"Sial! Sial! Sial! Dunia sudah mulai mengalami kehancuran, aku mengira itu hanya akan terjadi 1 tahun kemudian, tapi kenapa ini bisa terjadi sekarang.....!! Tuhan tolong lindungi saya!!!"

Di sisi lain, Xin Sheng yang tidak mengira dirinya akan ditarik oleh Qi Yun secara tiba-tiba seperti ini, dengan cepatnya melesat ke arah Qi Yun.

Bayangkan saja, Qi Yun yang memakai pakaian gaun perang dengan bonus Atribut +100 menarik Xin Sheng dengan sekuat tenaganya, bahkan jika Xin Sheng menyadarinya tadi, ia pasti akan tetap ditarik oleh Qi Yun, apalagi sekarang ia tidak menyadarinya, dirinya hanya bisa mengikuti arus, dan jatuh ke arah Qi Yun.

Bom!

Jatuh dari kursi mereka, Xin Sheng menimpa Qi Yun dengan posisi dia di atas, dan Qi Yun di bawah, bahkan dahi mereka sekarang sedang menyatu, namun sayangnya bibir mereka tidak sempat saling bersentuhan.

Sebab Qi Yun yang segera sadar langsung dengan paniknya mendorong Xin Sheng pergi dari posisi mendominasi ini darinya.

Dengan wajah sangat merah, Qi Yun segera menopang dirinya dari posisi tidurnya, dan kemudian duduk membelakangi Xin Sheng.

Sekarang, karena Terlalu dekat dengan Xin Sheng, Dirinya menjadi lupa tujuannya menarik Xin Sheng tadi, dan bahkan ia tidak memiliki pikiran tentang retakan ruang itu lagi, melainkan seluruh pikirannya penuh dengan adegan Xin Sheng hampir menciumnya.

"Ugh... Kenapa kamu menarikku Qi Yun??"

Tanya Xin Sheng dengan wajah penuh pertanyaan sambil memegang kepalnya yang lumayan sakit akibat bertabrakan dengan kepala Qi Yun tadi.

Mendapatkan pertanyaan dari Xin Sheng, Qi Yun tidak menjawab, dan tetap duduk membelakangi Xin Sheng.

Melihat ini, Xin Sheng hanya bisa mulai memutar otaknya sendiri untuk menyelidiki kenapa Qi Yun menariknya, setelah berpikir selama beberapa detik, Xin Sheng akhirnya sadar kenapa Qi Yun menariknya.

'Dia menarikku karena mengira retakan ruang itu akan membahayakan diriku?? Dia berniat menyelamatkan diriku??'

Dengan pikiran seperti itu, mata Xin Sheng segera memancarkan cahaya kilat lembut sambil menatap punggung Qi Yun.

Namun itu hanya berlalu beberapa saat, sebelum Xin Sheng mulai berdiri, dan berkata dengan keras kepada Zie Zi yang dari tadi mengoceh di bawah meja.

"Sudah jangan panik! retakan ruang ini disebabkan olehku, dan ini tidak berbahaya"

Mendengar ini, Zie Zi yang ketakutan di bawah meja segera dengan cepat mengeluarkan kepalanya bertanya pada Xin Sheng.

"Tuan, apakah retakan ruang ini benaran tidak Berbahaya??"

"ya"

Jawab Xin Sheng dengan datar, sebelum menolehkan kepalanya kembali ke Qi Yun yang masih duduk membelakanginya.

Dengan senyum diwajahnya, Xin Sheng segera berjalan mendekati Qi Yun, sampai di sampingnya, Xin Sheng segera berjongkok, dan dengan tiba-tibanya menggendong Qi Yun.

Terkejut dirinya di gendong secara tiba-tiba oleh Xin Sheng, Qi Yun Yang dari tadi bengong memikirkan adegan hampir berciuman dengan Xin Sheng, segera sadar kembali.

Namun sebelum sempat membuka mulutnya untuk bertanya kenapa Xin Sheng menggendong dirinya, bibir Xin Sheng sudah duluan sampai ke bibir Qi Yun.

Kosong, seluruh pikiran Qi Yun segera menjadi kosong, Bahkan jantungnya seperti berhenti berdetak sekarang ini.

Mencium bibir Qi Yun dengan sangat mendominasi dan tiran selama beberapa detik, Xin Sheng akhirnya melepaskan ciumannya, dan mendekatkan mulutnya ke telinga Qi Yun untuk membisikkan sesuatu secara perlahan.

"Mulai hari ini kamu akan menjadi wanitaku"

Selesai membisikkan itu, Xin Sheng segera mengangkat kepalanya menatap wajah Qi Yun yang sedang sangat memerah sekarang ini dengan senyum tiraninya dari kehidupan sebelumnya.

'Aku sudah tidak bisa menahannya, sifat tiranku yang sudah berdarah daging ini tidak bisa ditahan lagi, namun karena aku tidak bisa mengulangi bencana yang kusebabkan di kehidupan sebelumnya lagi, maka jadilah tiran ke wanita di depanku ini saja '

'tidak peduli apakah dia menginginkannya atau tidak, aku ingin dia menjadi wanitaku sekarang!!'

Xin Sheng akhirnya tidak bisa menahan sifat tiran dan dominasinya lagi, sebagai orang yang hidup bersama dengan sifat tiran dan dominasi ini selama lebih dari 10 tahun.

Xin Sheng tentu saja tidak akan bisa mengubur terlalu dalam sifatnya ini hanya karena sebuah terlahir kembali kecil dan penyesalan hidup.

Apalagi sekarang ia akhirnya bisa merasakan jantungnya berdebar-debar dan hangat setelah memikirkan adegan Qi Yun menariknya.

Puas melihat wajah cantik Qi Yun yang memerah, Xin Sheng segera menolehkan kepalanya ke Zie Zi yang sudah keluar dari bawah meja.

"Zie Zi, ayo ikuti aku!"

Dengan mengatakan itu, tidak peduli apakah Zie Zi mendengar atau tidak, Xin Sheng dengan tangan masih menggendong Qi Yun segera berlari masuk ke celah ruang itu.

Wush~!

Melangkah masuk ke dalam celah ruang, Xin Sheng segera menurunkan kepalanya melihat Qi Yun yang masih mantapnya dengan wajah merah.

Tersenyum karena terus ditatap dengan mata indah Qi Yun yang ingin menangis itu, Xin Sheng segera berkata.

"Apakah kamu tidak ingin menjadi wanitaku??"

Mendapatkan pertanyaan ini, Qi Yun yang masih memerah segera ingin membuka mulutnya untuk mengatakan 'IYA' dengan Keras.

Namun sebelum bisa mengatakannya, seluruh penglihatannya sudah duluan menjadi tidak bisa melihat apa-apa, yang membuat dirinya mulai menjadi panik.

Merasa Qi Yun menjadi panik di gendongannya, Xin Sheng segera mengencangkan pegangan, sambil mengatakan sesuatu.

"jangan takut aku ada disini"

Setelah mengatakan itu, Qi Yun yang panik segera mulai menjadi tenang, dan kedua tangannya segera memeluk erat-erat badan Xin Sheng.

Seolah-olah ia sangat takut dengan kegelapan ini, dan tidak berani di tinggalkan sendirian, bahkan hanya 1Cm pun.

Berlalu dalam Keadaan ini selama beberapa saat, Xin Sheng dan Qi Yun akhirnya mulai mendapatkan penglihatannya mereka kembali.

Namun walau sudah mendapatkan penglihatannya kembali, Qi Yun dengan tubuh gemetar ketakutan terus memeluk erat badan Xin Sheng, tanpa memiliki niat melepaskannya.

Merasa aneh, Xin Sheng segera melihat ke bawah, dan menemukan bahwa Qi Yun sedang terus menangis sambil memeluk erat badannya.

Melihat ini, Xin Sheng segera memikirkan sesuatu, dan kemudian mulai menurunkan Qi Yun dari gendongannya secara perlahan, sebelum dengan kepala tertunduk mengatakan sesuatu dengan suara yang sangat kecil.

"ada apa? Apakah kamu sampai sebegitunya tidak ingin bersamaku?? Apakah karena aku anak pembawa sial??"

Ucap Xin Sheng dengan wajah agak menghitam dan hati yang sakit kepada Qi Yun yang sedang menangis dipeluknya sekarang.

Mendengar suara Xin Sheng yang penuh kesedihan dan mencela diri sendiri ini, Qi Yun segera mengangkat kepalanya yang masih penuh air mata melihat ke arah Xin Sheng.

Namun, sekarang yang ia lihat bukanlah Xin Sheng dengan penuh dominan dan senyum seperti biasanya, melainkan Xin Sheng yang malang dan menyedihkan, karena sekarang ini ia melihat dari mata Xin Sheng sudah mulai meneteskan air mata sambil menundukkan kepalnya.

Seolah-olah ia sendiri malu dengan dirinya, dan bahkan berharap segalanya bisa dimulai dari awal kembali.

Melihat ini, Qi Yun segera berhenti menangis, melepaskan pelukannya, menghapus air matanya sendiri, sebelum dengan tangannya yang putih halus menghapus air mata yang mengalir di wajah tampan Xin Sheng.

"aku menangis bukan karena tidak ingin bersamamu, itu karena trauma masa kecilku akan kegelapan.... Dan aku juga tidak pernah sekalipun berpikir bahwa kamu adalah anak pembawa sial, bahkan saat aku mendengar berita tentang dirimu, aku hanya mengiri dirimu sangatlah malang dan menyedihkan"

"Aku juga pernah berpikir untuk berkunjung ke rumahmu..., Namun sebelum sempat kesana, dunia sudah mulai berubah terlebih dahulu"

••••

[Note: selamat karena telah berhasil membaca hingga chapter ini! sebagai hadiah atas pengabdian anda, saya akan persembahan kisah sebenarnya novel ini mulai dari bab selanjutnya!]

Terima kasih karena telah membaca chapter ini, Saya selaku Author novel ini Xjazzly, sangatlah bahagia dan mengucapkan terima kasih sebanyak banyaknya.

Jika teman-teman sekalian ingin mendukung karya saya ini, kalian bisa membantu dengan memberikan donasi/hadiah lewat System atau Instagram @Xjazzly, jika belum bisa berdonasi, kalian bisa memberikan karya ini dukungan batu kekuatan yang didapatkan secara gratis di webnovel, dan mengirim karya ini ke teman-teman anda lainnya.

Terimas.

Next chapter