webnovel

GIN HIDEYOSHI (Lonceng Hati)

Hideyoshi Gin, seorang anak laki-laki yang cerdas dan ceria. Dia ramah dan mempunyai hati yang sangat lembut, seorang anak laki-laki yang tumbuh di lingkungan yang baik. Dia hidup di sebuah keluarga kecil yang terdiri dari ayah dan ibu serta kakaknya yang telah mencapai gelar sarjana di tahun ini. Di umurnya yang ke-15 tahun ini, Dia mendapatkan banyak hadiah dari para gadis-gadis di sekolahanya. Sayangnya Dia anak yang sangat lugu dan semua itu tidak membuatnya merasa hebat. Dia kemudian berharap semoga dengan bertambahnya umur Dia semakin menjadi orang yang lebih baik. Namun, semua itu tidak berjalan sesuai yang Dia harapkan. Saat ayah dan ibu juga kakaknya tiba-tiba mengalami kecelakaan mobil, semua nyawa mereka melayang saat itu juga. Gin yang mengetahui kecelakaan itu seketika berlari menuju tempat kejadian mengerikan itu. Siapa yang tidak terkejut bila seluruh keluarganya meninggal di tempat dan waktu yang bersamaan. Hati lembut Gin tak kuasa menahan air mata. Dia pun mengalami kesedihan dalam jangka panjang. Setelah satu tahun berlalu, hidupnya kini berubah drastis. Bagai roda yang berputar sekencang - kencangnya. Dia berhenti sekolah, seorang anak laki-laki yang cerdas, ceria juga ramah. Kini berubah menjadi seorang anak lelaki yang pemalas dan dekil. Ketampanannya yang begitu di puja-puji oleh para gadis kini telah hilang. Makan pun tak teratur, sehingga tubuhnya bagaikan ranting pohon yang mengering. Pipi yang semula cabi kini berubah tirus, mata yang tajam bercahaya sekarang begitu sayup dan tanpa arah. Bibir manisnya kini mengering, lehernya terlihat panjang dan terdapat lengkukan tempat telur di tengah bahu-bahunya. Suatu hari, seorang wanita dewasa kira-kira berumur 27 tahun seumuran dengan mendiang kakaknya itu mendatanginya dan memintanya untuk menikahinya. Betapa terkejutnya Gin. Bayangkan anak laki-laki berumur 15 tahun menikah dengan wanita 27 tahun, mereka terlihat seperti ibu dan anak. Dia pun sama sekali tidak mengenal wanita itu, bahkan tidak pernah bertemu sama sekali sebelumnya.

Citra_Busana · Urban
Not enough ratings
4 Chs

4. Bullying

"Tuan Gin air hangatnya sudah siap, silahkan Anda segera mandi. Sebentar lagi Anda akan Saya antar ke sekolah", pinta Tuan Jiro kepada Gin.

"Aku tidak mau mandi juga tak ingin bersekolah lagi", bantah Gin dengan santainya.

"Jika Anda tidak ingin mandi, Saya akan membantu Anda untuk mandi. Saya akan berusaha lembut kepada Anda saat membersihkan tubuh indah Tuan", senyum Tuan Jiro mempermainkan Gin.

"Apa?! Tidak perlu, Aku bisa melakukannya sendiri", ucap Gin sambil berlari menuju kamar mandi.

Hari kedua pernikahan Gin, Ia malah berangkat pagi-pagi sekali ke sekolah untuk pertama kalinya. Tanpa pamit kepada istrinya yang sedang berada di ruang kerja. Gin merasa malu dan minder kepada istrinya sendiri karena Dia memakai seragam sekolah SMA.

"Tuan Gin silahkan masuk, ini adalah ruangan kelas Anda", ucap Ichiro.

Seperti biasa murid baru selalu melakukan perkenalkan terlebih dahulu. Karena sebenarnya Gin adalah seorang anak yang cerdas jadi sesi perkenalan bukanlah hal yang sulit. Namun, dalam hatinya tetap saja merasa gelisah. Apakah Dia bisa kembali bergaul dengan teman-teman di kelasnya seperti dahulu.

"Hai, salam kenal. Namaku Nagisa Yori", ucap teman sebangkunya yang terlihat sangat cantik dan ceria.

"Gin Hideyoshi, panggil saja Gin", balas Gin dengan kakunya.

Gin mulai mengingat seluruh pelajaran yang disampaikan oleh guru. Meskipun setahun ini Dia tidak pernah menyentuh buku-buku pelajaran tetapi ingatan kutu bukunya masih tetap tersimpan dengan baik. Yori pun menganga mengamati teman barunya itu. Entah mengapa Gin begitu hebat dalam pelajaran, padahal hanya murid baru.

"Permisi, boleh Aku duduk di sini?", ucap seorang murid perempuan yang cantik dan berpenampilan modern.

"Silahkan", Gin menjawab tanpa menatap. Dia tetap menikmati makan siangnya. Istirahat adalah waktu yang tepat baginya untuk mendapatkan energi kembali. Selain itu otaknya sangat bekerja keras pagi ini.

Tak lama kemudian ada beberapa murid perempuan yang duduk di sebelah Gin. Sepertinya Gin mendapat perhatian dari beberapa murid perempuan. Tetapi, tiba-tiba...

Cyuuuurrr....

"Ah, maaf. Minumanku tumpah di dalam makananmu", seorang murid perempuan yang pertama datang menghampiri Gin itu sengaja menumpahkan susu ke mangkuk makanan Gin.

Duk!

Syuurrr...

"Yah... sup ayamku. Aku tidak sengaja, seharusnya Aku memegangnya dengan benar", kata murid perempuan lain yang juga dengan sengaja menyiram bahu Gin.

Gin melebarkan matanya, bagaimana bisa Dia dibully teman-temannya untuk hari pertama Dia di sekolah. Risih, begitu yang dirasakan oleh Gin. Tubuhnya penuh bau sup ayam dan sangat lengket. Seragam baru yang tadinya sangat rapi sekarang penuh dengan rempah-rempah dan potongan tulang ayam.

Ha Ha Ha

Beberapa murid yang ada di kantin menertawakan dirinya. Gin mengerutkan keningnya, otaknya berpikir keras dengan apa yang harus dilakukan. Jika Gin membalasnya, Dia akan mengecewakan Mio di hari pertama sekolah. Tetapi, jika Gin diam saja diperlukan seperti itu maka selamanya Gin akan menjadi tikus yang selalu dikerjai mereka.

Tangan Gin mengepal lalu menatap murid yang menyiramnya dengan sup ayam itu. Sorot mata tajam Gin sangat marah, siapa pun takkan terima bila di bully.

"Ada apa anak baru? Apa Kau marah?! Aku! Runoo Hachiko dari keluarga terpandang di seluruh sekolah ini, mana mungkin Kau akan berani melakukannya", suara nyaring itu membisikkan kata-kata ke telinga Gin.

Gin akhirnya berdiri dan mendekatkan tubuhnya ke Runoo, lalu memegang dagu indah murid cantik dan jahat itu. Tetapi, Gin tiba-tiba tersenyum kecil. Seringai senyum Gin mengembang bagai bunga mawar yang mekar saat musim semi.

"Keluarga Hachiko ya. Terimakasih telah memberi tahu tanpa Aku tanyakan sekali pun", lepas tangan Gin masih tetap tersenyum.

Para gadis terpesona dengan keindahan senyum Gin. Tidak di sangka ternyata meskipun tubuh Gin sangat kurus namun senyumnya sangat menawan. Runoo memerah dan menganga, bibirnya bergetar dan tangannya memegang dagu yang telah di pegang oleh Gin.

Sepulang dari sekolah Gin berjalan tergontai-gontai. Karena seragamnya sangat kotor jadi Dia ijin pulang. Sesampainya di rumah...

"Tuan siapa yang melakukan ini pada, Tuan Gin?!", tanya Ichiro.

"Anak dari keluarga Hachiko menyiramku dengan sup", ucap Gin lemas sambil melepas seragamnya yang kotor.

"Baik Tuan akan saya laksanakan!!", tiba-tiba Ichiro keluar dari rumah dan melaju kencang dengan mobilnya.

Gin bertanya-tanya, seingatnya Gin tidak memberi perintah apapun kepada Ichiro. Lalu, kenapa Ichiro terburu-buru pergi. Apa yang akan dilakukannya?