webnovel

GENSHIN IMPACT: SENJA DI JEMBATAN KOTA MALAM

Panji purnama saputra tersesat di dunia fantasi dengan lemari ajaib. ketia sampai di tempat-tempat yang indah dan penuh misterius membuatnya gemetar, tak hanya itu dirinya menemui sesosok perempuan yang cantik bertanduk bernama Ganyu namun, saat memegang tanduknya merasakan elemen cryo di tubuhnya sampai memilikinya. dengan penuh latihan bersama Ganyu, kekuatan Panji semakin meningkat sampai dirinya menghadapi dua musuh yang misterius Ren Jianying dan Yin Sihanou yang ingin menguasai daerah Liyue. Senja di Jembatan kota malam merupakan kota kecil diLiyue dan indah penuh keindahan serta langit-langit terang benderang sampai penuh misteri untuk dipecahkan. Di kemudian hari dirinya harus pergi meninggalkan Ganyu dan Keqing, kemanakah Panji pergi Setelah meninggalkan rumah dan Liyue?

Gugi_Ihsan · Video Games
Not enough ratings
49 Chs

22. GERHANA DI PULAU GUYUN

disuatu malam yang gelap, gulita Panji terbangun dari sesuatu bahkan, berada di dalam kegelapan tanpa cahaya serta merasakan basah di telapak kaki yang merupakan air dingin berwarna hitam karena tidak ada cahaya. Lalu, berjalan kedepan untuk menelusuri gelap gulitanya tanpa arah, hanya berjalan kedepan dengan tatapan kosong dipikiran Panji namun, Panji merasakan sesuatu yang tidak enak, tubuh Panji menghitam bahkan kedua matanya bercahaya biru bulan purnama. dua mata Panji bercahaya tampak jelas dari lautan hitam membuat dirinya kaget melihat dua mata tersebut, kemudian muncul cahaya biru tepat didepan mata Panji hingga tiba-tiba saja, muncul kuda Qilin yang sedang menemui Panji yang sedang diam berdiri. Bahkan sang kuda menatap Panji dengan tajam membuatnya diam sambil menatapnya, Panji kebingungan melihat sang kuda bertanduk yang menatap dirinya hingga kebingungan untuk bicara dengannya.

"hei! Kau kembali ya, aku..... aku bingung, kenapa aku bisa berada ditempat ini dan cahaya bulan itu..... bercahaya biru",ujar Panji yang tampak gugup bahkan, melihat kuda bertanduk mencoba menghampiri Panji yang sedang gugup dan berkata,"yah yah yah, aku memang..... kebingungan tentang hal semua yang ada di sekitar sini. Apakah kau tidak bisa bicara? Hah, Tapi kau mengerti dengan bahasa isyarat",tambahnya sambil melihat sang kuda pergi hingga menyuruh Panji untuk mengikuti dirinya ke suatu tempat.

Panji mengikuti kuda tersebut kesuatu tempat, bahkan berhenti sejenak sambil melihat bulan yang bercahaya biru dan tiba-tiba tertutup oleh sang lingkaran hitam, cahaya biru yang indah menjadi tempat mati hingga Panji kaget dan menggeleng kepala melihat bulan mati datang. Panji kaget melihat bulan mati, sang kuda bertanduk pergi menemui Panji sambil menyayangi dengan menggaruk kepala kuda ketubuh Panji membuat Panji kebingungan melihat tingkah laku kuda. Namun, di lingkaran hitam muncul bayangan hitam hingga kuda bertanduk tersebut melihatnya sambil kedua matanya serius dan marah yang lemah lembut. Lalu, muncul sebuah makhluk tampak seperti manusia dengan tertutup dengan kain hitam, hingga mencoba membunuhnya dengan tombak hingga Panji ketakutan sambl mundur kebelakang tubuh kuda bertanduk. Kemudian, Panji mulai gugup walaupun bayanga hitam tersebut menghilang serta tidak terjadi sesuatu oleh orang bertopeng hitam yang misterius, bahkan kuda bertanduk melihat Panji yang sedang ketakutan hingga Panji, tidak melihat orang-orang tersebut serta melihat bulan yang ada di atasnya membuat Panji kebingungan dengan orang yang tadi, bahkan bulan biru bercahaya biru yang indah hingga berfikir tentang arti makna dari bulan tersebut. bahkan, Panji berjalan hingga disebelahnya, kuda bertanduk tersebut berjalan sambil menghadap ke bulan purnama berwarna biru. Hingga muncul muncul bola-bola tampak salju yang melayang dari bawah tak lama kemudian, muncul cahaya putih hingga mencerahkan semua tempat sekitarnya membuat Panji kagum dengan cahaya tersebut sehingga, dapat melihat suasan putih namun, tak lama kemudian, dari cahaya putih berubah menjadi cahaya kegelapan bahkan, cahaya biru yang menyinarinya mulai tampak dari bawah termasuk badan Panji.

Kuda bertanduk pergi hingga Panji dibelakangnya mencoba untuk mengikutinya dari belakang hingga berjalan melewati rerumputan hijau, serta melihat bukit-bukit yang menjulang tinggi dibandingan dengan bukit yang bisa ditemui olehnya. Namun, tak lama kemudian Panji mendengar nyanyian aneh di sekitar pulau tersebut, hingga kuda bertanduk memperlihatkan kepada Panji tentang organisasi perampok yang sedang menggelar sujud ke arah seseorang yang sebagai tuannya di pulau tersebut. Panji melihat topeng hitam yang mirip dengan yang dia lihat sebelumnya, bahkan saat topeng dibuka dia adalah Jui Kuhuon yang sedang memperhatikan pasukan yang sujud dihadapannya membuat Panji ketar-ketir melihat dia.

"ini tidak mungkin, bagaimana... dia... dia bisa ada disini?",ujar Panji yang melihat dia sedang senang melihat para anggota sujud kepadanya

sang kuda pergi lagi, Panji melihat kuda bertanduk hitam pergi untuk menghindar darinya sambil memperlihatkan keindahan kota pelabuhan Liyue bahkan, Panji melihatnya saat sampai di tepi pantai. Lalu, sang kuda menyuruh Panji untuk naik ke pundak kuda hingga Panji menaikinya sama seperti dahulu. Bahkan, mereka akan meninggalkan pulau tersebut serta meninggalkan kota Liyue yang ada dibawah Panji saat sang kuda bertanduk hitam melewati dengan cara terbang. Setelah sampai di bukit, sang kuda bertanduk pergi kedalam gua sambil melihat tubuh Panji yang tertidur pulas, bahkan Panji masuk kedalam jiwa raga tubuh yang tertidur tersebut hingga kembali pulang kedunia yang sebenarnya. Menjelang pagi kesiang, di bukit samping pelabuhan Liyue, di atas gunung tampak terlihat sebuah pulau didepan mata Panji membuatnya serius menemukan pulau yang ada didepannya yang sangat jauh dari pulau yang Panji injak. Namun, Ganyu, Keqing, dan Shenhe menemui Panji yang berada di salah satu bukit tersebut, hingga Ganyu menemui Panji yang sedang serius serta mendekati dari belakang hingga memanggil namanya.

"Panji?",ucap Ganyu dari belakang,"Kenapa kau ada disini?",tambahnya sambil melihat Panji menghadap dirinya

"Kak.... Kak Ganyu..... maaf, aku..... aku tidak sengaja tidak pergi ke kantor Kakak, karena aku curiga dengan hal sesuatu",jawab Panji kepada Ganyu

"hal apa Panj? jelaskan",ujar Keqing yang sedang berjalan hingga mendekati Panji dari samping kiri

"Kakak pernah pergi kesalah satu pulau yang ada didepan sana",ujar Panji menanyakan tentang pulau yang ada didepan sana

"iya",jawab Ganyu melihat telunjuk Panji ke arah depan,"kenapa kau menunjuk pulau didepan sana Panji?",ujar Ganyu dengan pelan

"Karena, aku belum pernah kesana dan belum pernah pergi ketempat itu Kak",jawab Panji kepada Ganyu yang sedang mendekat

"ooh, kau mau kesana Panji?",ujar Keqing, kepada Panji

"iya Kak, aku ingin pergi ketempat itu membuatku ingin tau saja Kak",ucap Panji hingga menghadap Keqing yang berada disamping Shenhe

"kalau begitu, kau boleh kesana bersama mereka berdua, Panji dan hati-hati",ujar Shenhe sambil meninggalkan mereka bertiga

"ayo Panji, katanya mau kesana sekarang",ujar Keqing sambil menggaruk kepala hingga mengambil alat teleportasi ditangan Panji,"baiklah, Kakak yang akan memegang alatmu ya",tambahnya sambil mengacak huruf yang cocok untuk sampai tujuan

Akhrinya mereka sampai di suatu tempat, dipulau yang dikatakan Panji hingga Panji berlari kesuatu tempat namun, Ganyu menahan Panji yang mencoba lari untuk keliling pulau tersebut membuat Ganyu kebingungan melihat Panji terburu-buru untuk melihat sesuatu yang kurang jelas.

"kau mau kemana Panji",ujar Ganyu kepada Panji

"aku pernah mimpi ditempat ini Kak",jawab Panji kepada Ganyu yang mencoba melepaskan ikatan tangan Ganyu

"sebaiknya kita keliling saja sama aku dan Keqing disini, Panji jangan terburu-buru", ujar Ganyu yang masih memegang tangan Panji

"iya, Panji jangan begitu dong, kita bareng-bareng kesininya",ucap Keqing

"baiklah aku tidak sabar untuk memeriksa tempat ini Kak",ujar Panji sambil berhenti memekik tangan kanan Ganyu yang kuat

Akhirnya, mereka akan mengelilingi pulau yang belum pernah ditemui oleh Panji sambil menemui musuh yang berada didepan maupun diberbagai tempat, hingga Panji mengeluarkan serangan anak panah ke arah mereka. Lalu, Keqing membunuh mereka dengan pedang sambil mengeluarkan jurusnya starward sword hingga musuh mulai mundur kebelakang lalu, Ganyu bersiap mengeluarkan anak panahnya hingga membekukkan mereka sampai Panji yang mencoba mengeluarkan satu anak panah ke arah mereka dan berhasil membunuhnya dengan cepat. Bahkan, tak lama kemudian, mereka muncul lagi dari arah kiri sambil menyerbu Keqing yang berada didepan, serta menggibas dengan pedang dengan cepat membuat musuh pusing, Panji melepaskan tiga anak panah hingga membeku dan tewas seketika.

Ganyu melihat aksi yang memukau olehnya, lalu Panji pun bergerak kedepan sambil melindungi Keqing yang sedang diserang oleh musuh yang mendekatinya, Panji siap memanah ke arah mereka sambil melepaskannya kedepan hingga musuh membeku. Lalu, Keqing yang akan membunuh mereka dengan serangan pedang dengan menggibas sampai menembus kebelakang musuh lalu, musuh tewas seketika. Panji melihat Keqing yang telah membunuhnya, bahkan melanjutkan untuk mengelilingi pulau yang belum diketahui oleh Panji hanya Ganyu dan Keqing yang sudah singgah ditempat tersebut.

"Kak Keqing, pulau ini namanya apa?",ujar Panji kepada Keqing

"pulau Guyun, Panji sayang. kau belum pernah singgah dipulau ini kan Panji?",ujar Keqing kepada Panji yang mendengar jawaban darinya sambil melihat Panji melihat bukit-bukit yang besar

"bukit itu besar sekali dan tinggi sekali",ucap Panji dengan memukau melihat pemandangan gunung yang besar

"iya, baru tau Panji? Tempat ini tidak ada penghuninya Panji, tapi aku tidak tau dahulunya seperti apa begitu",ujar Keqing yang kebingungan tentang pulau Guyun

"apakah pulau ini pernah di injak oleh perampok Kak?"ujar Panji sambil melirik ke arah kiri dan kanan bahkan melihat ke atas bukit

"tidak.... tidak tau Panji",jawab Ganyu yang mendekati Panji

"lalu, tidak ada penghuni ketempat ini kah Kak?",ucap Panji yang sedang berjalan bersama Keqing dan Ganyu

"tidak, tidak ada penghuni ditempat sini. Tempat ini kecil sayang",jawab Ganyu yang berada disebelah kiri Panji

"ngomong-ngomong, kenapa kau ingin menanyakan seperti itu Panji",ujar Keqing hingga berhenti berjalan bersama-sama

"aku ingin tau saja Kakak",jawab Panji sambil menghadap Keqing

Begitu mereka berhenti dan puas, Ganyu dan Keqing berpaling kebelakang namun, Panji melihat kebawah terdapat daratan yang sama dengan bayangan yang dilihat olehnya bersama kuda bertanduk hitam, hingga bayangan tersebut membuat Panji menyadarinya. Lalu, pergi menemui Ganyu dan Keqing yang sedang menjauh dari dirinya bahkan, Keqing melihat Panji yang sedang lari hingga mendekatinya bahkan, pergi dari pulau Guyun yang merupakan pulau yang tidak ada penghuni. Lalu, mereka pergi ke kota Liyue, mereka pergi ke suatu tempat bahkan, melihat pemandangan indah dilaut Liyue hingga melihat kapal-kapal dagang singgah ke dermaga. Lalu, Panji jajan makanan yang ada disamping, Ganyu melihat Panji jajan makanan yang sama dimana Panji jajan daging sapi yang diselimuti roti putih dan renyah baginya hingga duduk sambil nyantap jajanan dari toko sebelah.

"ya ampun, kamu lapar Panji?",ujar Keqing, melihat jajanan Panji dari disamping toko

"ahah, ini.... campuran dari rumahku Kak",jawab Panji kepada Keqing

"boleh Kakak coba nyantap satu ini Panji?",ujar Keqing yang mau ngambil satu, tempe goreng hingga melahapnya,"Hmmm, ini enak Panji",tambahnya

"itu tempe goreng Kak",jawab Panji sambil memakan telur, tempe, dan tahu yang ada di bawah nasi putih

"duh, Panji Kak Ganyu jadi laper melihat kau dan Keqing makan", ujar Ganyu melihat makanan vegetarian yang ada atau sudah disediakan untuknya

"Kak Ganyu makan juga?",ujar Panji melihat Ganyu makan memakan sayur-sayuran di mejanya

Mereka makan di meja makan, setelah makan mereka kenyang, menjelang siang yang indah, burung-burung berterbangan di udara dan mengelilingi kota-kota Liyue, Lalu terbang ke suatu tempat, kedaerah luas dimana melihat Panji, Ganyu, dan Keqing pergi ke tempat yang jauh dengan jalan kaki, ke Wangshu karena, Panji teringat masa lalunya, saat Panji berumur empat tahun, selalu memanjat pohon dan sampai berada dirumah pohon. mengingat sang Ayahanda Panji, bahkan mengingat Aji selalu mengajak Panji membaca buku tentang bunga teratai di tengah purnama, membuat Panji ingin mengetahui cerita dari sang Ayahanda.

".... mereka berdua saling bercahaya dimalam hari, dan cerita pun selesai",ujar Aji usai menceritakan bunga teratai di tengah purnama

"Papap, bunga teratai itu perlu bersinar, kenapa Papap?",ujar Panji menanyakan tentang bunga teratai yang bercahaya biru

"karena, mereka itu teman, teratai menginginkan cahaya purnama agar daun-daun yang menutupnya akan terbuka Panji. Lalu, menjelang paginya subur Panji. Jadi, Bunga Teratai akan bersinar emas di pagi sampai sore dan bercahaya biru dimalam hari Panji, sehingga bunga teratai amak cantik jika tidak ada cahaya, mereka akan layu selamanya",ujar Aji yang menjawab pertanyaan dari Panji

"iya Papah, aku mengerti Papah",ujar Panji dengan rauk muka gembira sambil memeluknya."aku senang mendengar cerita dari Papap",ujar Panji hingga melepaskan pelukkan sang Aji,"ternyata menyenangkan dimalam hari itu, walaupun dingin tapi lemah lembut daripada matahari, panas dan keras",tambahnya

"ahahahahaha, tapi itu semuanya sama manfaatnya Panji, Manusia memerlukan matahari untuk mengeringkan pakaian sampai membuat panel surya Panji putraku, semuanya ada manfaatnya selain ada kekurangannya atau merusak disuatu saat Panji, malam tandanya mau tidur serta sakit karena, angin besarnya Panji putraku"ujar Aji yang senang menjawab dari sang putra kesayangannya

"iya Papap",ujar Panji yang senang mendengar dan memperhatikan sang Ayahanda

Panji merasa senang bahkan, sang Ayahanda menceritakan sekali lagi agar Panji tidak lupa dengan ceritanya membuat Panji merasa senang mendengar cerita dari sang Ayahanda yang akan menceritakannya. Hingga Panji sedih saat menyadarinya tentang cerita dari sang Ayahanda tentang bunga teratai di tengah purnama, karena mendengar cerita sang Ayahanda teringat atau terpikat dengan kekuatan dimalam hari namun, ada yang menepuk kedua pundak Panji dengan keras membuat Panji kaget sambil melirik kebelakang melihat Keqing memegang kedua pundaknya.

"duh Kak Keqing!!!",ujar Panji dengan rauk muka marah

"eh! Panji, kenapa marah?",ucap Keqing dengan rauk muka takut sambil mundur sedikit

Ganyu mencoba menenangkan Panji lewat pundak dengan tepukkan pelan membuat amarah Panji menurun sambil melihat wajah Panji dengan menutup kedua matanya, hingga Ganyu menghadap Keqing yang sedang sedikit gugup.

"apa yang kau lakukan pada Panji?",ujar Ganyu kepada Keqing

"aku.... aku tidak tau kalau Panji sedang memfokuskan sesuatu lewat.... Qilin",ujar Keqing hingga gugup sedikit menghilang

"haaah, tidak apa-apa Kak Ganyu. Mungkin Kak Keqing tidak tau kalau aku sedang fokus",ujar Panji

"emangnya, memikirkan apa Panji sampai menjelang sore seperti ini?",ujar Keqing yang heran kepada Panji

"itu ceritanya saat Papap, masih ada disampingku",jawab Panji dengan kata pendeknya sambil menghadap matahari akan terbenam disore hari,"matahari yang indah ditempat ini Kak Ganyu",tambahnya

"Heeem, iya Panji. Indah ya?",ujar Ganyu melihat matahari segera terbenam

Mereka melihat matahari mulai terbenam, membuat Panji senang melihat matahari yang indah berwarna kuning keemasan menjelang sorenya, sampai menjelang malam dimana mereka mengelilingi kota dengan nyalanya lampu lantera China kuno di setiap tembok maupun rumah-rumah yang ada disekitarnya. Lalu, mereka pergi ke kantor melihat di kantor hanya xiangling yang ada di kantor tersebut, Xiangling melihat mereka bertiga yang sedang santai bahkan, Panji kebingungan melihatnya.

"Xiangling, kenapa kau ada di kantorku?",ujar Ganyu yang kebingungan melihat Xiangling dengan tenang

"aku perlu kalian bertiga, perampok ada dipulau Guyun",jawab Xiangling kepada mereka

"apa?! Mereka ada disana rupanya?!",ujar Panji didalam hati yang sudah mengetahui tentang pergerakkan perampok yang ada di pulau Guyun

"untuk apa mereka ada disana?",ucap Keqing yang kebingungan

"mereka mempersembahkan kepada sang ketua, Jui Kuhuon organisasi Tanghiang Hei Huo",jawab Panji yang sudah mengetahuinya

"kau tau dari mana Panji?",ujar Xiangling yang penasaran jawaban dari Panji

"aku merasakannya saat Kakakku, mengajak aku pergi ke sana",jawab Panji kepada Xiangling

"lalu, kapan dia datang untuk menyerang?",ujar Keqing yang amat marah mendengar berita dari Xiangling

"tidak tau Keqing, pasti malam ini",jawab Xiangling yang kebingungan

Panji terdiam saja bahkan, mendengar jawaban dari Xiangling mengenai organisasi Tanghiang Hei Huo yang masih ada di pulau Guyun walaupun Keqing tidak percaya dengan Xiangling karena, dia sudah memeriksa di pulau tersebut bersama Panji dan Ganyu. Panji percaya dengan omongan Xiangling hingga menjelang malamnya, mereka akan siap untuk pergi ke negeri tersebut walaupun teleportasi ke pulau Guyun tidak bisa berfungsi, karena perampok sudah menguasai pulau tersebut. Bahkan, Panji akan mengeluarkan taktik pelindung yang berbentuk lingkaran besar, hingga mengapung di atas air membuat mereka heran melihat perisai yang dimiliki Panji. Ganyu melihat Panji sedang berjalan kedepan hingga mampu mengapung dilaut dengan perisai besarnya, Lalu Ganyu pergi kedalam perisai milik Panji bahkan, Panji melihat Ganyu sedang diam. Tiba-tiba mereka melihat serangan musuh yang tidak terduga, serangan anak panah ke arah Keqing dan Xiangling bahkan, menghindar dari serangan tersebut sambil pergi ke dalam perisai milik Panji yang sangat tebal dari serangan tersebut.

"aaah, Panji aku ikut bersamamu. Musuh sangat banyak",ujar Keqing yang tersenyum ke arah Panji sedikit marah kepada Keqing

Panji melihat kedepan bahkan berhenti ditempat sambil memanah ke arah musuh yang berada ditepi pantai yang sedang mengeluarkan beberapa anak panah ke arahnya walaupun mantul, Panji yang akan membalas dengan tiga anak panah dilepas semua musuh mulai terjebak dan menyakitkan karena, anak panah yang dikeluarkan olehnya, zig-zag anak panah Panji membuat musuh terjebak dan tidak bisa berbuat apa-apa hanya darah dan jiwa raga sebagai taruhan dari serangan Panji. pasukan perampok mencoba mengepung mereka, Hingga Ganyu mengeluarkan serangan batu besar es dengan mengelurkan mutiara termasuk Panji namun, Ganyu mengenai serangan anak panah di bagian lengan kiri hingga Panji membalasnya dengan mutiara yang sama bahkan, musuh mewaspadai serangan tersebut. Tak lama kemudian, keluarlah jurus yang mengerikan kepada musuh, para perampok terjebak dengan jaring-jaring yang mengerikan karena, tidak bisa bergerak hingga melihat ke atas terdapat jarum es menghujaninya membuat musuh merasakan sakit pada bagian tertentu dan membeku. Kemudian, saat membeku didalam tubuhnya mulai terasa sakit dengan tusukkan yang mengerikan dan tewas seketika membuat musuh kaget melihat jurus yang dilakukan Panji bahkan, membalas dendam ke arahnya. Panji melihat musuh disebelah kanan, yang mencoba mengeluarkan anak panah didalam crossbow, lalu Panji melepaskan anak panahnya ke arah mereka dengan tiga anak panah melawan seribu anak panah musuh hingga membeku serta tidak bisa bergerak hanya berjatuhan, membuat Xiangling dan Keqing muda untuk maju kedepan hingga menghajar mereka dengan kekuatan mereka masing-masing. Panji dan Ganyu mencoba untuk mengelurkan anak panah ke depan bahkan, mereka terjebak hingga Xiangling menyerang dengan tongkat ke arah mereka, serta menyusul Keqing menggibas mereka dengan pedangnya hingga tewas seketika.

"bagus Panji, sekarang mereka sudah tewas",ujar Xiangling melihat semua musuh di belakang

"iya Kak, aku tau mereka sudah mati dengan kekuatan kita",jawab Panji sambil menghadap kedepan serta mendengar suara pertarungan yang luar biasa didepan sambil pergi bersama-sama

"ada sesuatu ya Panji?",ucap Keqing sambil lari bersama-sama

"iya, entah siapa yang bertarung disekitar pulau Guyun ini",ujar Xiangling kepada Keqing

"semuanya! lihat! Itukan Tuan Zhongli dan Kak SHenhe! Dia bertarung melawan seseorang...",ujar Panji yang melihat mereka berdua bertarung melawan Jui Kuhuon

"oh iya, mereka juga ada disana termasuk Xiao yang bertarung sengit dengannya",ujar Xiangling

Mereka melihat mereka bertiga sedang menghajar satu orang ketua, Jui Kuhuon yang mencoba mempertahankan diri dari serangan mereka, namun, Jui Kuhuon memanggil makhluk hitam yang misterius, Riu Bei yang merupakan serigala hitam dan jinak hingga merusak semua yang ada di negeri Teyvat bertahun-tahun lamanya. Zhongli terkejut melihat serigala hitam yang bernama Riu Bei, kemudian dia akan mengeluarkan bola api hitam di atasnya sebanyak lima bola api untuk melepaskan serangannya ke arah mereka, Panji dan lainnya melihat Zhongli terkena serangan tersebut kemudian, bersiap untuk menerima serangan balas berupa tiga anak panah untuk membekukkan salah satu bola api hitam. Kemudian, Jui melihat Panji yang melepaskan tiga anak sekaligus, hingga mengenai salah satu bola api hitam hingga Riu Bei pun menghadap Panji dan lainnya yang muncul dari tebing.

"hey bocah! Kau ingin ikut campur rupanya, Riu Bei! Serang bocil itu!",ujar Jui kepada serigala hitam yang bersiap untuk mengeluarkan serangan bola api hitam ke arahnya.

Lalu, Panji mencoba menghindar dari serangan tersebut dengan circlice yang merupakan pelindung es yang berbentuk lingkaran biru dan besar membuat Shenhe terkejut melihat perisai yang dimiliki olehnya. Kemudian, Jui pun turun untuk menyerang Panji dengan tombaknya, bahkan dapat dipatahkan oleh Keqing dan Xiangling, lalu Jui Kuhuon terkejut melihat mereka berdua yang siap bertarung melawan dirinya membuat marah dan bersiap untuk bertarung satu lawan dua sambil melompat ke atas hingga disusul Xiangling dan Keqing. Sementara itu, Shenhe dan Xiao yang mencoba melindungi Zhongli yang terkena serangan bola api hitam yang mengerikan, muncul serangan bola api hitam lagi oleh Riu Bei nhingga melepaskan tembakkan terkahir ke arahnya membuatnya gugup dan menutup kedua mata Shenhe. Namun, Panji telah melindungi mereka bertiga dari serangan tersebut hingga Zhongli merasakannya.

"Kalian harus pergi! Paman Zhongli terluka parah, harus mundur sekarang! Biar aku sama Kak Ganyu yang akan menangani ini",ujar Panji yang telah melindungi mereka

"jangan Panji, Jangan! dia terlalu bahaya!",ucap Xiao sambil memegang lengan Panji namun, Zhongli memegang lengan Xiao sambil berkata,"benar, Panji benar.... aaah....",ujar Zhongli sambil memegang lengan Xiao hingga merasakan sakit dibagian tubuh tertentu,"Panji.... Ganyu..... kalian bisa mengalahkan makhluk itu, jika kalian kalah.... kalian mundur dari sini",tambahnya

"baik Paman",ujar Panji sambil melihat Zhongli yang sedang digendong oleh Xiao untuk pergi ke kota Liyue

"baiklah Panji, kita berdua yang akan membereskan masalah ini",ujar Ganyu sambil mendekati Panji dari arah samping

"iya, walaupun kelihatan buas tapi, sangat berbahaya untuk menyerang negeri Liyue",ujar Panji yang serius sambil menarik anak panah ke arah Riu Bei

Riu Bei, berteriak histeris dengan kencang sehingga terdengar dibelahan dunia Teyvat, termasuk Aether, Lumine, dan Paimon yang mendengar teriakkan Riu Bei dari kejauhan membuat mereka ingin bertempur ketempat tersebut dengan mengeluarkan alat teleportasi namun, mereka tidak bisa kepulau Guyun sehingga mereka terbang dan menemui Ganyu dan Panji yang sedang bertarung jarak jauh. Panji dan Ganyu mencoba menghindar dari serangan Riu Bei yang berlari dan mengejar, bahkan Panji akan mengeluarkan satu anak panah ke arahnya hingga membeku namun, tak lama kemudian beku darinya hanya beberapa detik saja sudah dilumpuhkan. Lalu, Ganyu mencoba melepaskan satu anak panah berhasil menjebak Riu Bei bahkan, beku darinya lebih lama dibandingkan dengan serangan anak panah beku dari Panji hingga Panji siap menambahkan satu anak panah ke arahnya dan membekusangat lama. Kemudian, Aetherdan Lumine datang sambil melihat mereka berdua sedang menyerang serigala hitam membuat Paimon kaget yang mereka serang adalah Riu Bei.

"ya ampun, itu Riu Bei..... serigala hitam milik sang perampok",ujar Paimon yang telah mengetahui tentang Riu Bei

"Riu Bei? aku belum pernah dengar hal seperti itu, tapi bahaya untuk diserang, Ayo! Kita bantu mereka!",ujar Aetheryang mencoba berlari ke arah musuh namun, tiba-tiba saat es mencari di badan Riu Bei hingga aungan serigala muncul membuat Aetherkaget dan terjatuh kebelakang

Setelah Panji dan Ganyu menangkap Riu Bei, tiba-tiba saja Riu Bei akan mengeluarkan bayangan dirinya menjadi dua, Paimon merasa kaget melihatnya serta melihat Riu Bei yang mencoba untuk bersiap menyerang dirinya termasuk Lumine yang sedang mengeluarkan pedang. Panji dan Ganyu kaget melihat Riu Bei menjadi dua, hingga salah satu Riu Bei yang terperangkap, udah terbebas hingga bersiap untuk melepaskan serangan ke arah mereka.

"baiklah kalau begini terus, mereka tidak akan muda untuk dikalahkan. sehingga, kita harus menyerang bersama-sama Kak Ganyu",ujar Panji kepada Ganyu

Riu bei yang kedua, mencoba menyerang Lumine dan Paimon namun, Paimon berhasil menghindar hanya Lumine terkena serangan bola api hitam serta mencakar tubuh dengan kakinya hingga Aethermembalas serangan terhadap Riu Bei yang kedua tersebut mengenai ekornya sambil menghindar saat serigala berpaling kebelakang. Sementara itu, Panji melihat serigala yang pertama mengejar dirinya, Ganyu melihatnya sambil mengeluarkan satu anak panah ke arahnya dan berhasil mengenainya dengan membekukannya.

"bagus Kak, dia terjebak",ujar Panji sambil melihat serigala tersebut terbebas lagi hingga dikejar lagi,"oh tidak!",tambahnya sambil lari

"bertahanlah Panji! Kakak akan menolongmu",ujar Ganyu sambil mengeluarkan satu anak panah namun, meleset hingga mencoba untuk mengatur serangan ke arah serigala tersebut.

Panji pun berusaha lari dan tiba-tiba saja, didepan terdapat serigala kedua hingga bersiap menyekram Panji, Aether mencoba melindungi Panji dengan pedangnya secara langsung, bahkan dia mengenai dua kaki depan serigala yang sedang menyekram Panji. Panji melihat srigala sedang berusaha menembus ke arah dirinya, namun Aethertetap bertahan dari serangan tersebut sambil melihat kebelakang dan ke atas muncul serigala hitam pertama untuk menyerang dari atas bahkan, Ganyu telah berhasil menjebaknya. Panji dan Aethermenghindar dari jatuhnya serigala pertama yang terkena beku yang tebal oleh Ganyu, Lalu Lumine, Paimon, dan Ganyu berkumpul lagi untuk menyerang bersama-sama.

"baiklah, kita siap membantu kalian berdua untuk menyerang Riu Bei",ujar Paimon sambil melihat Riu Bei bersatu hingga tubuhnya mulai besar

"hah, mereka membesar?",ujar Aetheryang mengetahuinya

"iya, Riu Bei semacam serigala hitam yang berbahaya untuk menyerang kota Liyue, Aetherdan dia adalah makhluk bayangan hitam",ujar Panji kepada Either

"lalu, kelemahan makhluk itu apa Panji?",ucap Paimon menanyakan kelemahan hewan tersebut

"aku tau, dia takut pada cahaya karena, di atas langit muncul gerhana bulan sebagai kekuatannya",jawab Ganyu yang telah melihat gerhana bulan dilintas udara,"maka dari itu, kita harus mengeluarkan sesuatu untuk bisa melumpuhkan Riu Bei dengan cahaya yang mengkilap",tambahnya

"baiklah, yang kedua kita bunuh hewan itu jangan sampai lolos",ujar Aetheryang semangat untuk melawan Riu Bei

"sekarang, kita akhiri pertempuran ini",ujar Panji sambil mendorong anak panah dan menghadap sang serigala hitam

Riu Bei mencoba untuk maju dan menyerang mereka, hingga Ganyu mengeluarkan mutiara Qilin sebagai senjata mematikan ala Riu Bei yang berusaha untuk menjauh dari serangan cahaya Qilin hingga mundur beberapa langkah, hingga Lumine dan Aethertermasuk Panji bersiap untuk menyerang Riu Bei. Begitu mengenai Riu Bei, mereka pun mundur sambil melihat Riu Bei berteriak histeris dengan aungan serigala dua kali hingga menghilang begitu saja saat, Ganyu mengeluarkan cahaya Qilin. Mereka tidak melihatnya lalu, gerhana bulan tepat di atas bukit Guyun lalu, mereka melihat Xiangling dan Keqing kewelahan dalam bertarung melawan Jiu Kuhuan. Begitu mereka naik ke atas bukit, pertarungan pun tiada henti namun Panji bersiap mengeluarkan satu anak panah ke arah Jiu Kuhuan dan berhenti di tengah bukit terjal sambil menahan rasa ingin jatuh. Tak lama kemudian, Jui Kuhuan muncul di atas hingga Panji melepaskan satu anak panah namun, meleset hingga sang anak panah mengeluarkan cahaya biru di ujung busurnya. gerhana bulan dengan garis biru muda yang merupakan anak panah Panji telah mengenainya hingga, meledak di udara membuat Jui Kuhuan merasakan sakit dibagian dada kiri yang mendalam.

Panji merasa senang, gerhana bulan merupakan kekuatan milik musuh, yang sudah mengenainya bahkan, Panji melihat ke arah Jui Kuhuan menghilang begitu saja sambil menahan rasa sakit dibagian dada kirinya. Namun, Ganyu menangkap tubuh Panji tepat didepan membuat Panji kaget sambil merasakan ringan diudara karena Ganyu yang bisa terbang ke udara hingga sampai di bukit Guyun untuk menemui Keqing dan Xiangling bahkan, Lumine, Either, dan Paimon.

"haaaah, untung saja aku tidak jatuh",ujar Panji kepada mereka

"iya tapi, dia sudah kabur dan kuat sekali melawan kita",ucap Keqing sambil kecapeannya mulai terasa

"dia berhasil meloloskan diri semuanya, sekarang pulau ini sudah aman",ujar Xiangling yang mengeluarkan nafas

"waah, mereka datang!",ujar Paimon melihat para pasukan Liyue di tepi pantai

"siapa?! Jui Kuhuan?",ujar Panji kepada Paimon

"tidak, mereka dari Liyue Panji",jawab Paimon yang telah melihatnya

Akhirnya tentara Liyue berdatangan untuk periksa di bukit Liyue bahkan, Xiao yang memimpin pasukan untuk berjaga-jaga dari serangan Jui Kuhuan dari organisasi Tanghiang Hei Huo. Bahkan, dia menemui Panji dan lainnya yang telah mengusir Jui Kuhuan dari pulau Guyun.

"apa?! Dia berhasil kabur?",ujar Xiao kepada mereka,"ini sangat bahaya semuanya karena, dia ingin mengacaukan negeri Teyvat ini",tambahnya

"Hmmm, dia ingin menghancurkan negeri Mondstadt, disana dia mencoba bereaksi lagi, dengan kekuatan bayangannya Xiao dan semuanya. Sebaiknya, aku harus menghubungi negeri yang lain sebelum dia akan menyerang lagi ketempat lain",ujar Zhongli yang sudah mengetahui semua pergerakkan musuh,"kerja yang bagus semuanya, tapi tugas ini belum selesai",tambahnya sambil menatap Panji dengan serius,"Panji terimakasih, kau menolong Paman dari serangan itu. Kau sudah takdirnya untuk membantu kami melawan dia",ujar Zhongli kepada Panji sambil melihat kedua mata Panji tertutup dan tak lama kemudian terbuka dengan lebar

"iya sama-sama Paman",jawab Panji sambil melihat Zhongli pergi meninggalkan dirinya yang berada di atas kapal militer