webnovel

GENSHIN IMPACT: SENJA DI JEMBATAN KOTA MALAM

Panji purnama saputra tersesat di dunia fantasi dengan lemari ajaib. ketia sampai di tempat-tempat yang indah dan penuh misterius membuatnya gemetar, tak hanya itu dirinya menemui sesosok perempuan yang cantik bertanduk bernama Ganyu namun, saat memegang tanduknya merasakan elemen cryo di tubuhnya sampai memilikinya. dengan penuh latihan bersama Ganyu, kekuatan Panji semakin meningkat sampai dirinya menghadapi dua musuh yang misterius Ren Jianying dan Yin Sihanou yang ingin menguasai daerah Liyue. Senja di Jembatan kota malam merupakan kota kecil diLiyue dan indah penuh keindahan serta langit-langit terang benderang sampai penuh misteri untuk dipecahkan. Di kemudian hari dirinya harus pergi meninggalkan Ganyu dan Keqing, kemanakah Panji pergi Setelah meninggalkan rumah dan Liyue?

Gugi_Ihsan · Video Games
Not enough ratings
49 Chs

2. KEKUATAN YANG MISTERIUS

Di dalam bayangan, Panji tidak bisa melihat siapa-siapa didalamnya dan tidak ada seseorang apalagi Ganyu di setiap sisinya, hingga berjalan sendiri.

Tanpa disadari, muncul dengan bayangan seperti bayangan hewan bangau, Panji sedikit melihatnya melihat biru tersebut sedang terbang ke udara dan melihat dirinya yang berada di bawah dan mengungkapkan sambil mendarat.

"Siapa kau?",ujar Panji dengan sedikit sambil mundur ke belakang karena takut pada burung bangau misterius

"namaku Retainer",jawab sang Bangau tersebut ke arah Panji yang sedang hati didalam hati,"aku tau, sedang melihat melihat aku bukan?"tambahnya

"Hmmm, iya aku belum pernah melihat kau bicara dan..... apa yang kau lakukan mencariku di tempat bayangan melihat ini?", Panji merasa bingung bangau yang bisa berbicara terhadapnya sambil memutar dan melihat badan bangau berwarna putih,"kenapa kau cerah biru dikegelapan ini?"

"karena tanduk Ganyu",jawab dengan lemah lembut,"kau tau tanduk yang pegang kemarin? Saat bertarung melihat melihat Ganyu di rumput hijau? dan kau tidak sengaja memegangnya bahkan, aku melihat kau kedinginan didalam tubuhmu",tambahnya

"aku bingung, apa yang terjadi?"ujar Panji dengan bingung mendengar kutipan Retainer,"dan namamu sungguh...",berfikir untuk menjawab kepada Bangau tersebut

"apakah kau menyukai dia?"memberi pertanyaan kepada Panji sambil melihat Panji berhenti mengeliling Retainer, "kau sungguh menginginkannya bukan?"

"aaah, tidak aku hanya..... menyelamatkan Kak Ganyu saja",mencoba kejujuran dari kejujuran tersebut,"aku hanya...",tidak bisa menjawab dengan kebohongan

"sebaiknya, anda jujur ​​dan aku akan membunuhmu melihat televisi menyerangku, Panji pemandanganberbalik ke belakang sambil melihat langit biru serta melihat cahaya biru di atasnya,"bagaikan langit, sebagai saksi,tambahnya kau berbohong Panji",tambahnya

"kau tau namaku"kaget mendengar perkataan Retainer hingga berjalan dan mendekatinya dari samping sambil menjawab dengan jujur,"baiklah, aku hanya suka sama dia dan aku.... mencintainya",tambahnya

"apakah kau yakin?",ujar Retainer sambil berbalik ke Panji,"baiklah, kau sudah jujur rupanya bahkan, aku merasakan kekuatanmu sama seperti yang dimiliki dia, tapi kekuatanmu harus disimpan didalam tubuhmu. Jangan melebihkan dan membuktikan kepada semua orang tentang kekuatanmu, karena kekuatanmu tidak stabil. Maka dari itu, kau harus mengingatkan hal itu dari kekuatan itu yang kau punya. Kekuatan yang kau punya berasal dari tanduk Ganyu, tanduk itu sangat berpengaruh kedalam tubuhmu, aku mencoba memberi tau kepada Ganyu tentang kekuatanmu, yang masih ada didalam tubuhmu",Retainer dengan menjelaskan kepada Panji sangat serius,"dan maka dari itu, aku memberi tau kepada Ganyu, mentidurkan Panji agar tidak berfikir jahat kepada sesama teman Ganyu",tambahnya

"lalu, apa yang harus aku lakukan? Kekuatanku yang aku punya", Panji dengan sangat gugup untuk memberi pertanyaan tentang kekuatan rahasia yang dimilikinya,"dan.... apakah aku harus mengendalikannya Retainer?",melihat kedua tangan dan tubuh lainnya tidak terjadi apa-apa

"iya, kau harus bisa mengendalikan energimu dari Ganyu, dan pergunakanlah sebaik mungkin dalam menghadapi ancaman musuh",jawab dengan lemah lembut ke arah Panji sambil berbalik kebelakang dan mengeluarkan cahaya biru di setiap tubuhnya,"tapi, jika kau menggunakan kejahatan dengan kekuatanmu dan melakukan hal yang tidak berguna, berhati-hati, kekuatanmu akan menghilang selamanya",pergi meninggalkan Panji di ruang kegelapan dan menghilang

Panji merasa bingung dan tiba-tiba, muncul cahaya biru keputihan tampak layaknya salju hingga merasakan cahaya di sebelah kanan yang merupakan tempat terakhir pertemuan antara Panji dengan Retainer, hingga cahaya putih menyelimuti Panji sambil terbangun dipagi hari. suara jam alarm berbunyi dan melihat waktu pukul setengah lima pagi, hingga pergi ke kamar mandi dan gosok gigi. pagi yang cerah disekolah, beberapa murid sedang melaksanakan kegatan senam di hari selasa, Panji mengikuti kegiatan hal tersebut untuk menyehatkan tubuh dari rasa sakit maupun rasa bosan terhadap apa-apa. Setelah itu, seluruh siswa masuk kedalam kelas dan melaksanakan kegiatan belajar, Panji mengeluarkan buku bahasa Inggris dan memperhatikan guru bicara dan menulis tentang pelajaran tersebut. Sampai bel berbunyi, siswa merasa gembira dengan suara bel pertama istirahat, Panji melihat mereka sedang mengkontenkan sesuatu sampai permainan Handphone serta sepak bola yang merupakan permainan mereka yang sudah terbiasa sejak dahulu. Namun, Panji tetap sendirian tanpa kawan, dan merasakan cahaya biru keputihan tampak seperti permata salju yang dingin, walaupun tubuh Panji tidak sedingin salju karena, hawa ditempatnya merupakan musim semi dimana di lingkungan sekolah munculah tanaman yang sangat indah di hinggap pohon. Panji melihatnya sambil memegang pohon tersebut dan tiba-tiba, dibelakang Panji didorong oleh salah satu kawan Panji hingga Panji kesakitan dan bisa berdiri. Namun, teman Panji memegang kerah pakaian seragam sekolah dan berusaha untuk memukulnya.

"hey! minta uang lima ribu",ujar teman laki-laki tersebut,"kalau tidak, aku akan memukulmu",tambahnya

semua teman-temannya, menggesek kepal tangannya ke tangan lainnya tampak ingin siap memukulnya, Panji merasa takut dan mencoba untuk menggeleng kepalanya hingga teman tersebut kaget dan melotot ke arah Panji dan siap untuk menariknya kebelakang dan mengenai pohon hingga terjatuh.

"hey! disini tidak ada yang berani melawanku",ujar laki-laki yang memperlihatkan kepada Panji dengan sikap sombong kepadanya,"jadi mana uangmu? Pinjam!!!!",melebarkan tangan ke arah Panji

"tidak!"berteriak hingga melirik ke arah teman tersebut yang sedang marah hingga melihat laki-laki mencoba untuk memukulnya

"kawan-kawan serang dia!!!!",ujar salah satu teman tersebut sambil mengajak dan menghajar Panji dengan tangan kosong

Panji melihat mereka sedang mengepung dirinya yang berbentuk lingkaran, bahkan salah satu temannya mencoba untuk memukulnya hingga Panji menghindar kebawah bahkan, melihat ketua bully mencoba menendang Panji dari bawah hingga Panji pun mengangkat tubuhnya ke atas dan tidak mengenainya. Begitu mereka mencoba memukul, teman-teman Panji merasa kewelahan hingga sang ketua menyuruh kawan-kawannya untuk memukul bersama-sama hingga Panji memegang tangan mereka ke arahnya hingga tak lama kemudian, tangan Panji mulai bercahaya putih dan muncul sebuah cairan beku ke tangan mereka dan bersatu seperti brogol es. Panji pun berhasil menghindar dari serangan beku hingga mereka tidak bisa keluar akibat beku es yang sangat dingin, Panji kaget melihatnya dan pergi meninggalkan para bully yang terjebak di beku es. Sampai menjelang siang, Panji berusaha lari dari sekolah hingga menaiki sepeda dan pulang dengan cepat, walaupun mereka tidak mengejar Panji.

"huh, aku harus cepat pulang",ujar Panji didalam hatinya dan sampai di depan pintu rumah sambil menyelip mobil sang Ayah hingga menyimpan sepedanya di belakang mobil dengan jajar

Panji langsung pergi kelantai atas, lantai tempat berjemur pakaian hingga melihat ke depan sambil melihat tangan kirinya yang dapat mengeluarkan cahaya putih salju didalamnya hingga Panji akan melihat kekuatan yang dimilikinya. Lalu, tangan Panji mencoba untuk memanjang kedepan dan tidak terjadi apa-apa bahkan, Panji akan mengulangnya dengan menggunakan tenaga yang ada hingga muncul es yang berbentuk ombak besar pada saat dia memukul dengan tenaganya.

"Huh, apakah..... kekuatan ini... benar-benar ada", Panji heran melihat kekuatan yang dimilikinya, hingga mencoba untuk mengepal tangan,"baiklah aku akan coba sekali lagi",tambahnya dan muncul es berbentuk jarum yang tajam di setiap kepalnya sambil melemparkannya dengan cara memecah kepal tangannya kesamping kiri depan dan melihat jarum tersebut ke arah kaca orang lain hingga terdengar kaca pecah

Tiba-tiba, kaca di rumah sebelah pecah akibat latihan Panji di lantai atas, hingga Panji terburu-buru untuk pergi kelantai bawah sambil mengambil segelas air putih untuk minum karena haus. lalu, Panji mendengar suara langkah kaki di depannya dan melihat Rosa sedang mengambil beberapa barang didalam keresek hingga disimpan di dapur. Panji melihat sang Ibu membeli bahan makanan untuk keperluan sehari-hari hingga Panji melihat berbelanjaan sang Ibu dari mall.

"tumben kamu pulang",ujar sang Rosa yang sedang kecapean

"iya, aku pulang dari sekolah",jawab Panji dengan banyak keringatan karena, disekolah habis dibully oleh teman sekelasnya hingga, pergi meninggalkan Rosa yang sedang merapihkan bahan-bahan makanan yang akan di goreng atau disup

Panji pergi kedalam kamar hingga memakai sepatu untuk masuk kedalam lemari pakaian untuk pergi ke dunia Teyvat dan, begitu sampai di negeri tersebut Panji berada didalam hutan yang gelap gulita. Lalu, melihat kondisi cuaca yang tidak menemani Panji membuatnya semakin berat untuk menghadapi musim tersebut sambil berjalan kemana dia pergi mencari kota namun, mendengar suara aungan keras didalam hutan belantara. Hingga menghadapi makhluk misterius yang aneh, Panji mencoba untuk berjalan beberapa langkah dan muncul lini sampai gempa saat Panji sedang jalan kaki dengan pelan dan lari.

"gempa apa ini?",ujar Panji dengan merasakan kengerian gempa berkekuatan tiga sampai lima skalarikter,"apakah..... aku bertemu dengan monster disini?",mencoba pergi sambil melihat kesana kemari dan tidak ada monster atau makhluk lainnya

Tiba-tiba, didepan muncul mata kuning dengan tubuh besar dengan kulit tampak seperti warna tanah cokelat hingga bersiap-siap untuk melawan Panji sendirian didalam hutan belantara, Panji mencoba untuk berlari dan menghindar dari serangan monster hutan belantara bahkan, Panji pun terjatuh sambil melihat ke arah monster tersebut. Lalu, mengeluarkan aungan keras ke udara, Panji mengeluarkan katepel untuk melawan monster yang tidak dikenal dan mengeluarkan satu batu salju yang sangan keras hingga monster merasakan sakit pada kepalanya membuat Panji semangat untuk menghajarnya dan berusaha lari dari serangan monster hutan belantara. Panji melihat monster tanah sangat jauh hingga Panji mencoba mengeluarkan kekuatan es di dalam kepal tangan kirinya. Hingga Panji mencoba melepaskan kepalnya hingga jarum es ke arah monster tersebut dan berhasil mengenainya, membuat monster kesakitan luar biasa bahkan, monster mulai mengganas dan mengaung di hutan membuat Panji bosan mendengar aungannya. tangan Panji akan mengeluarkan kekuatan esnya, mengeluarkan cahaya dan menggibas kedepan hingga pisau es ke arah monster cokelat tersebut. Bahkan, tubuh monster yang dilawannya, membelah dan hancur berkeping-keping hingga Panji senang yang telah berhasil melawan monster tersebut sambil berlari kedepan namun, hujan datang dan mencoba untuk menghindar dari hujan yang deras didalam hutan menuju kota. Lalu, Panji tidak sengaja mgneluarkan sesuatu dikedua tangannya, perisai dari hujan maupun serangan apapun sambil berlari kedepan hingga melihat jalan terakhir untuk keluar dari hutan. Panji merasa senang bisa keluar dari hutan sambil berhenti untuk berlari dan melihat kebelakang tidak mendengar suara aungan keras didalam hutan gelap gulita.

"Huh, untunglah aku bisa keluar dari hutan tadi",berbalik kebelakang sambil melihat pemandangan kota dimatanya,"waaah, kota itu..... hitam sekali apakah gara-gara hujan lebat di tempat sana?",ujar Panji sambil pergi ke kota Liyue

Sampai di kota, Panji melihat orang-orang sekitarnya sedang memakai payung dan berdesakkan membuat Panji sulit untuk mencari keluar dari desakkan penduduk hingga melihat celah-celah besar hingga mampu keluar dari desakkan kerumunan kota. Panji pergi meninggalkan kota yang sedang hujan sambil mencari tempat berteduh di dalam gedung kosong, namun tak lama kemudian Panji melihat gedung besar tepat didepannya sambil pergi kedalam gedung dan melihat orang-orang di sekitarnya yang sedang duduk dan memandang hujan lebat.

"disini beda banget di gedung-gedungku, tampak seperti gedung tua China yang indah, apakah tempat ini dijajah sama China atau sudah menetap disini",ujar Panji didalam hati sambil pergi kedalam lagi dan sampai diruang perpustakaan,"woow, perpustakaan rupanya",masuk kedalam sambil mencari buku tentang sejarah negeri yang diinjak oleh Panji

Akhirnya, Panji menemukan salah satu buku tentang sejarah kota Liyue dan melihat isinya menggunakan bahasa Jepang, hingga Panji mencoba menerjemahkannya dengan translate didalam handphonnya. Lalu, menerjemahkannya dan membaca didalam handphone miliknya, Panji melihat dan mengerti tentang sejarah kota Liyue yang terkenal bahkan, mentranslate lagi ke halaman berikutnya. Sementara itu, Ganyu mencari kesudut kota mencari Panji karena, Ganyu pergi ke kamar Panji melihat Rosa sedang mencari Panji namun, tidak ketemu hingga Ganyu menyuruh Panji ke kota maupun ke hutan. Namun, Ganyu berfikir, Panji sudah tewas akibat serangan monster hutan belantara namun, kenyataannya Ganyu melihat Panji berada di gedung perpustakaan. Lalu, Ganyu mencoba mendekati Panji yang sedang baca buku hingga duduk sambil mendekatinya dari samping.

"Panji!!!", mengagetkan Panji dengan menepuk pundak Panji

"eeeh",kaget sambil menatap Ganyu yang sedang khawatir dengan dirinya,"eh, Kakak?"tambahnya

"kau dari mana?",ujar Ganyu bertanya kepada Panji sambil merayu Panji dengan memencet punggung Panji yang sedang kelelahan

"aku.... mencari Kakak, tapi Kakak tidak ada",menjawab dengan berfikir sambil menatap Ganyu

"Lalu, kau pernah melawan makhluk didalam hutan tidak?",memberi pertanyaan kepada Panji dengan sejujurnya

"iya, aku melawan makhluk itu tadi. Aku mencoba pergi ketempat ini untuk menemuimu Kak",jawab dengan jujur sambil menatap serius bercampur tenang,"yaaah, aku mendengar suara makhluk itu dan dia mencoba untuk membunuhku dengan tangan kosong",tambahnya

"kau bisa bertarung dengan menggunakan apa, Panji?"ujar Ganyu memberi pertanyaan kepada Panji

"menggunakan es, katepel, dan jarum es yang tajam hingga aku menggunakan es berukuran besar berbentuk lancip ke depan"ujar, jawaban Panji dengan jujur sambil menatap Ganyu kaget mendengar jawaban darinya

"tunggu, kau punya kekuatan cryo?".kaget mendengar kekuatan misteri ditangan Panji

"apa itu Cry..... Cry..... menangis? apa maksud Kakak?",kebingungan mendengar Ganyu tentang kekuatan yang dimiliki Panji hingga Panji menutup bukunya sambil menatap Ganyu dengan tenang,"maksud Kakak... Cry air menangis?",tambahnya

"bukan, Cryo Panji, kau tidak tau ya?",Jawab Ganyu ke Panji yang sedang bengong dan kebingungan,"Cryo merupakan elemen air dengan es Panji, kau kan es?",tambahnya

"iya, Kak, aku menggunakan es",jawab dengan pelan,"tapi alat penembak jarak jauh menggunakan katepel",tambahnya sambil mengeluarkan senjata katepel di ikat pinggangnya,"hanya ini saja yang aku punya",tambahnya

"kau hanya katepel? tidak menggunakan panah?",ujar pertanyaan darinya kepada Panji

"yaaah, aku menemukan katepel ini dari dalam lemari pakaianku", jawaban Panji dengan baik kepada Ganyu,"dan aku punya kekuatan Cry.... Cryo",tambahnya

"bagaimana sekarang kita ke gunung sama Kakak? Kakak besok punya cuti, sehingga Kakak bisa melatih kamu tentang kekuatanmu, Cryo",memberi ajakkan kepada Panji

"boleh Kak, tapi omongin dulu sama Mamah",ujar Panji dengan wajah lesu karena, Rosa marah kepada Panji

"Ibumu, setuju untuk mengajakmu pergi kesana bersamamu",jawab dengan senang kepada Panji yang sedang lemas dan sedih,"tidak apa-apa, Kakak sudah memberi tahu kepada Ibumu Panji",tambahnya

"yang benar Kak, kalau begitu aku siap-siap deh untuk ikut latihan tentang kekuatan itu",Panji dengan kata semangat untuk besok dalam latihan bersama Ganyu hingga senang mendengat perkataan Ganyu

Ganyu meninggalkan Panji didalam perpustakaan namun, Ganyu melihat Panji sedang diam dan membaca sejarah kotanya, kota Liyue dari peradaban sampai modern sekarang membuatnya khawatir takutnya menghilang kesuatu tempat. Panji membacanya lewat translate kedalam handphone setelah memposting buku bahasa kedalam bahasa Indonesia, hingga mengerti tentang pendirian kota Liyue, Lalu Ganyu tidak akan meninggalkan Panji sendirian di kota Liyue.

"tumben, kau baca apa?",ujar Ganyu mencoba mendekati Panji dari samping lagi, dengan santainya, Ganyu melihat Panji membaca huruf-huruf kapital di handphonnya,"benda apa ini Panji?",tambahnya

"ini terjemahan Kakak, ternyata bahasan Jepang ya didalam buku ini",Panji membaca didalam handphone,"hmmm, tentang sejarah kota Liyue memang hebat peradabannya, dan kekayaannya, pegunungan dan perikanan",tambahnya

"kau senang baca rupanya Panji?",tersenyum ke arah Panji,"Kakak tetap disini menunggumu",berdiri sambil mencari buku yang cocok untuk dibaca bagi Ganyu

"Kakak mau kemana?",melihat Ganyu sedang melihat buku yang akan dibaca dan terpilihlah buku yang akan dibaca

"Kakak mau baca buku ini",pergi mencari tempat duduk disebelah Panji sambil melihat Panji membuka halaman berikutnya dan membacanya

Panji melihat Ganyu sedang baca buku disebelahnya, lalu Panji menunggu Ganyu setelah membaca buku tersebut sambil menunggu Ganyu usai membaca buku dan diajak pergi keluar gedung perpustakaan, lalu pergi ke suatu tempat ke ruang kantor kerja Ganyu, dimana Ganyu bekerja sebagai sekretaris hingga Panji bengong sambil melihat ke langit-langit yang sangat tinggi. Panji melihat orang-orang sekitarnya dengan pakaian tempur yang ternyata, mereka adalah kawan Ganyu membuat Panji ketakutan hingga memperkenalkan dari mereka kepada Panji yang sedang gugup melihat mereka. Ganyu tersenyum, sambil mendorong Panji untuk memperkenalkan mereka satu persatu dari mereka.

"tidak apa-apa Panji, jangan takut mereka tidak akan menyakitimu",ujar Ganyu memberi keberanian terhadap mereka,"mereka saling membantu",tambahnya

"yakin kak",keluar dari tempat bersembunyian atau dibelakang paha kaki Ganyu sambil maju kedepan dan melihat kawan-kawan Ganyu yang sedang mendekati dirinya,"a a a hai, Kakak",ujar Panji dengan suara yang gugup ke arah mereka

"hai nak",tersenyum melihat Panji yang sedang gugup,"tidak apa-apa kami tidak bermaksud membunuhmu nak",ujar Xiangling mengeluarkan senyuman kepada Panji dan menggaruk kepala Panji dengan pelan

"aaaaah, nama Kakak siapa?",Panji dengan merasakan gugup terhadap Xiangling

"Xiangling, Mao Xiangling nak. Namamu siapa?",Xiangling mencoba memberi segenggam tangan kepada Panji agar Panji tidak takut kepadanya,"jangan takut nak, kami tidak membunuhmu",tambahnya

"namaku Panji, Panji Purnama Syahputra",jawab dengan sedikit gugup kepada Xiangling,"dan.... aku..... baru tau tempat ini dari Kak Ganyu",tambahnya hingga kegugupannya menghilang sambil menatap Xiangling dan berjabat tangan kepadanya dan melepaskannya

"ngomong-ngomong, kau tinggal dari mana?",Ujar Xiangling yang ingin tau tentang Panji dengan wajah senyumannya serta melihat Panji sudah tidak gugup melihat dirinya

"aku.... dari Bandung Kakak",Jawab Panji dengan sikap tidak gugup kepada Xiangling,"dan aku tau tempat ini dari gunung, yang terdapat gua Kak",tambahnya sambil melihat Xiangling dengan kebingungan menjawab dari Panji

"Bandung? dari Gua?",berfikir dan kebingungan yang dengar dari Panji sambil menghadap Ganyu,"Ganyu, apa benar dia dari Bandung?",Ujar dengan pertanyaan darinya kepada Ganyu

"iya, aku pernah kedalam gua",ujar Ganyu dengan jawab jujur,"disana ada kamar Panji dan lemari yang merupakan pintu ke tempat ini",tambahnya

"aneh, bagaimana bisa dia bisa masuk kedalam tempat ini?",Xiangling kebingungan mendengar Ganyu tentang kedatangan Panji lewat lemari ajaib sambil melihat Panji sedang berbicara terhadap Chongyun dan Xiao,"tapi, anak ini bukan dari keturunan daerah ini bukan?"

"emang tidak Xialing, dia berasal dari Bandung",ujar Ganyu jawab tentang Panji yang sedang santai hingga menyila tangan di depan dua dadanya,"Hmmm, aku rasa.... melihat anak itu bukan dari sini dan dia butuh latihan karena, dia mempunyai kekuatan Cryo",Ganyu dengan menjelaskan tentang Panji sambil melihat Panji menghadap dirinya

"Kak, aku disuruh Mamah pulang",ujar Panji dengan wajah yang sedih

"ooh, tidak apa-ap besok kesini lagi kan?",Ganyu dengan senyuman kepada Panji sambil mengajak Panji keluar ruangan,"yuk Kakak ngantar kamu kerumah",tambahnya

"hei tunggu aku, aku ikut sama kalian",ucap Xaingling sambil pergi menemui Ganyu dan Panji pergi keluar ruang kerja, lalu memegang tangan kanan Panji dan siap untuk pergi,"ayo, aku sudah siap",ujar dengan heran melihat rumah Panji didalam hutan

Xiangling pergi bersama mereka berdua walaupun sore tidak mendung membuat Panji senang melihat kondisi di kota dan dihutan yang begitu cerah namun, sedihnya hanya bertemu Ganyu hanya sekejap bersama Xiangling disampingnya. Lalu, mereka sampai didalam hutan, Tiba-tiba didepan muncul monster yang sama hingga bersiap-siap untuk bertarung, Xiang Ling dan Ganyu siap maju sementara Panji hanya diam karena disuruh Ganyu namun, Panji tidak akan diam saja walaupun kekuatan yang dimilikinya tidak stabil. Xiangling mencoba membunuh monster kuning berukuran besar hingga mengeluarkan serangan ledakkan tinggi, hingga Panji menghindar termasuk Ganyu disebelahnya, bahkan dia mengeluarkan kekuatan api Pyronado untuk membunuh monster tersebut dengan cara berputar layaknya gasing hingga monster berusaha untuk menghindar sementara itu, Ganyu dengan anak panahnya siap untuk dikeluarkan dan mengenai kepanya beberapa anak panah hingga mengeluarkan anak panah yang terakhir, dimana anak panah mengenai monsternya dan terjebak didalam beku luar dan sulit untuk bergerak. Panji pun senang melihatnya hingga melihat Xiangling mencoba memukul monster tersebut namun, beku yang dimiliki Ganyu pecah dan meraung hingga Xiangling mencoba untuk mundur sambil melihat monster tanah mulai menyerangnya.

"Wah, ini gawat mereka sudah membunuhnya, aku harus membantu mereka",pergi dari tempat bersembunyi, sambil mengeluarkan katepel dan siap untuk menyerang monster tanah tersebut yang sedang berlari ke arah Ganyu dan Xiangling,"rasakan ini",melepaskan tembakkan bola putih, snowball

Panji mengeluarkan satu snowball ke arah monster tersebut hingga mengenai tubuhnya dan berhenti mengejar Ganyu dan Xiangling, Lalu monster tersebut meledak dengan sendiri dimana snowball merupakan senjata yang dapat menembus beku kedalam tubuh monster hingga sulit bernafas dan meledak beberapa kemudian, membuat Ganyu dan Xiangling kaget melihatnya. Ganyu melihat monster meledak dengan kekuatan yang dimiliki Panji hingga Xiangling melihat kekuatan tersebut yang dapat tubuh monsternya hancur seketika.

"woow, dia punya kekuatan seperti itu rupanya, Panji",ujar Xiangling puji Panji yang telah membunuh monster tanah kuning kecokelatan,"hebat kau Panji",tambahnya

"baiklah Panji, Kakak mengantarmu kerumah",ujar Ganyu dan mengajak Panji kedalam hutan,"aku telah melihat kekuatanmu ayo lanjut Panji",lanjutnya sambil memegang tangan Panji untuk pergi kedalam hutan

Xiangling mengikuti mereka dan melihat sebuah gua rahasia yang dimiliki Panji, bahkan mereka masuk tanpa kecuali Xiangling yang berada dibelakangnya membuatnya kagum melihat isi kamar Panji. Lalu, Panji mendengar memanggil nama dibawah dan pergi untuk menemui Ibunya bersama Ganyu dan Xiangling.

"Panji, dari mana saja?",ujar Rosa, sedang menunggu Panji didalam kamarnya,"kau tidak apa-apa kan?",memegang kedua lengan Panji sambil menatap Ganyu,"Ganyu, dia tidak apa-apa kan?",tambahnya dengan merasa khawatir dengan Panji

"dia tidak apa-apa Tante, dia ada digedung perpustakaan. Panji mencariku",menjawab dengan kebenaran yang ada,"Panji memang mencariku",tambahnya

"aaah, syukurlah Panji",ujar Rosa dengan rasa khawatir telah hilang sambil menatap Panji dengan rasa senang sambil melihat kawan Ganyu yang ada dibelakangnya,"siapa kau?",ujar Rosa dengan heran menatap Xiangling

"aku, temannya Ganyu, Xiangling",jawab sambil berjalan kearah depan,"maaf tante, aku datang kesini pergi mengantar Panji pulang kerumah",tambahnya

"oh, ya ampun",merasa lega melihat Xiangling sambil mengajak mereka makan,"mari, makan Xiangling, Ganyu",membuka Tudung makanan

"tidak Tante, kami sudah makan",ujar Xiangling dengan senyumannya,"kami hanya mengantar Panji kerumah Tante",tambahnya sambil duduk dikursi makan

"maunya apa Xiangling",balas dengan sesuatu kepada Xiangling,"apakah haus Xiangling?",tambahnya sambil membawa segelas air untuknya

"tidak usah, biar aku yang ambil Tante, tidak usah repot Tante",jawab dengan baik dan sopan sambil pergi dan mengambil gelas didapur,"biar aku yang ngambil Tante",ujarnya sambil meninggalkan mereka diruang makan

"Huuh, dia sopan sekali pada Tante",Rosa senang melihat sikap Xiangling mengambil segelas air didapurnya sambil menatap Panji,"kau sendirian disana sayang?",ujar Rosa kearah Panji yang sedang bengong

"iya, aku mencari Kak Ganyu tapi, yang aku temukan hanyalah monster yang mengerikan.....",kata Panji yang menjelaskan kejadian mencari Ganyu sampai tenggorokkan Panji kecapean dan pergi meninggalkan Rosa dan Ganyu di ruang makan

Panji mengambil segelas air didapur dan menemui Xiangling di dapur setelah mengambil air didalam dispenser, hingga Panji mengambil air ditempat tersebut dan menelannya digelasnya sambil pergi bersamanya melihat Ganyu dan Rosa bercerita tentang kota Liyue serta latihan besok untuk Panji membuat Rosa senang bisa mengajak Panji latihan yang didampingi olehnya. Malamnya, Ganyu melihat Xiangling pulang, namun dirinya tidak akan pulang karena Panji yang sedang mengkhawatirkannya, hingga Panji melihat Ganyu untuk pergi kedalam lemari tersebut namun, Ganyu melihat hati Panji yang sedang menahan tangisnya sambil tersenyum ke arahnya. Panji merasa sedih melihat Ganyu pulang membuat Ganyu khawatir dengannya dan menyuruh Xiangling untuk duluan pulang dan Ganyu tetap berada dikamar Panji dimana Panji sedang berhati sedih.

"kenapa Panji?",mencoba menghapus air matanya dengan kedua tangan Ganyu,"sudahlah, jangan sedih, besok juga kesana lagi kan?",memberi senyuman kepada Panji hingga mencoba jongkok ke arah wajah Panji dengan muka kecewa

"Kakak..... aku mencarimu kemana Kakak pergi, tapi hanya sekejap saja sudah ada disini",mengeluarkan air mata dipipinya sambil mengambil nafas dengan terengap-engap dan berhenti,"hah apakah aku yang salah pada Kakak?",ujar dirinya merasakan bersalah pada Ganyu

"tidak Panji, kau tidak salah",ujar Ganyu dan melihat Panji berpelukkan sebagai perpisahan dengannya,"nanti kita nunggu disana ya besok",tambahnya sambil menutup kedua mata dengan hati yang lemah lembut kepada Panji

Panji pun memangkuk kepalanya sambil membocorkan Ganyu yang sudah melepaskannya namun, Ganyu tidak bisa ketempatnya karena panji dengannya yang tidak henti-hentinya bahkan, Ganyu tetap di rumah Panji agar tidak sedih di dalam hati. Rosa tersenyum bahkan, Ganyu pergi bersama Panji kelantai bawah sambil menceritakan semua tentang dirinya dan kekuatan yang dimiliki Panji saat bertarung melawan monster di hutan kepada Rosa membuat senang mendengar cerita tentangnya.