1 Prolog

Gavindra Aldraco Baskara Anak SMA berwajah tampan bak Dewa Yunani si ketua geng motor XAVRIOZ yang terkenal akan sifatnya yang dingin dan cuek. Yang dikenal oleh seluruh penjuru Ibu Kota. Geng tak mengenal ampun usia muda atau tua dan selalu menjujung tinggi keadilan sosial dengan membantu Panti Asuhan dan memberi sedikit rezeki pada orang jalanan.

Walaupun suasana atmosfer yang mengerikan disekitarnya, tak mengurangi rasa kagum kaum hawa di SMA NASIONAL SUMPIUH (SNS) padanya. Tidak ada yang tidak tahu siapa itu Gavindra, anak sulung serta pewaris dari keluarga Baskara yang tak tertandingi kekayaanya.

Gavindra Aldraco Baskara yang sering dipanggil Gavin ini selalu membawa kehangatan bagi keluarga dan kerabat dekatnya. Meskipun ya kalian tahu sifatnya bagaimana. Hidung mancung, Kulit putih, Rahang tegas, Bibir kisssable, Badan tinggi, Abs yang terbentuk dan Tatapan matanya yang tajam bagi siapapun yang melihat tatapan itu akan merasa takut akan aura gelapnya. Beda dengan respon kaum hawa yang melenyot lenyot karna kagumnya.

Malam ini inti anggota Xavrioz berkumpul di markas yang dibangun oleh orangtua Gavin. Gavin meneruskan perjuangan geng nya dari Daddynya. Meskipun urakan dan sering membolos nilai Gavin tetap diatas dan menjadi primadona. Gavin memiliki IQ yang melebihi rata-rata. Dengan hanya memejamkan mata saja Gavin sudah bisa mengerjakan soal Matematika yang mematikan itu.

•Gavin On

Gue kenalin nih inti geng motor kesayangan gue.

Pertama ada Sean wakil Xavrioz orangnya dingin kaya gue cuman irit banget bicaranya kalau penting doang. Kedua Alwi dia inti juga anaknya penyejuk, suka ingetin kalau lupa, paling bener deh soal agama nomor satu dia mah. Ketiga ada Abib inti juga anaknya kaya badut mampang ga bisa diem, suka caper sama cewe-cewe SNS genit anaknya, gatau bisa nemu temen kaya gitu dari mana lupa gue. Yang terakhir Upri inti juga dia lebih parah kaya reog kesurupan genitnya sama cewe-cewe sampai jada beranak lima pun diembat sama dia,bikin orang pengin ngebunuh, gue juga gatel pengin bunuh tapi kasian udah gue pungut masa dibinasakan.

Sekian dulu infonya ya mazeh lanjut sama cerita

•Gavin Off

"Gimana?"

"Besok. Dijalan Jokowulan no.69 jam 15.00" ucap Sean yang sifatnya 11.12 dengan Gavin. Sean yang irit bicara dan hanya bicara jika itu penting baginya.

BRAK

"Siapa?!" ucap Gavin dengan muka datar mengeluarkan aura yang sesak dan mencekik disekitarnya.

"Gue takut Bib, berasa di cekek sesek banget auranya" bisik Upri.

"Diem udah nanti tambah kecekik makhluk ghaib mati konyol yang ada kita" balas Abib .

"FOREZ!" bentak Sean dengan melipatkan kedua tanganya di dada.

"Anying ngagetin bae lo bos" ucap Alwi.

"Alwi nyebut Alwi gak boleh bicara kasar yuk bisa yuk" ucap Abib mengelus dada Alwi.

"Asstaghfirullah maafin Alwi Ya Allah" ucap Alwi.

Gavin yang terdiam menyimak perdebatan mereka akhirnya angkat bicara "Sean atur strategi!"

Sean yang mendengar penuturan sang ketua memikirkan dan menjelaskan bagaimana strategi yang akan digunakan mereka nanti. Mereka tidak akan tinggal diam karna musuh yang satu ini tidak ada hentinya untuk mengusik kediaman XAVRIOZ. Mereka akan diam jika tidak ada yang mengusik geng nya.

Sebenarnya Gavin tidak ingin meladeni penyerangan itu. Dia hanya bermain main dengan mengikuti permainan dari lawanya satu ini. Padahal Gavin diam tidak mencari masalah. Eh, mereka menyenggol geng Gavin. Mau tidak mau Gavin menetujuinya. Gabut kali ya Gavin haha.

"Bentar deh. Kaya ada yang mengganjal. Jam 15.00?" ucap Abib memegang dagunya dengan jari telunjuk.

"Bukanya jam segitu belum waktunya pulang ya? Kita pulang jam 16.00 kan?" ucap Alwi dengan wajah polosnya.

"Bolos lah cuy. Kayak gak tahu bos lo aja. Bisa cuti seenak jidat juga nilai tetap aja gak ngaruh" ucap Abib menonyor dahi Alwi

"Dih gak usah nonyor pala gue juga kali tuh jari. Nah kan udah waktu ashar kan? Sholat ashar dulu sebelum besok war, biar diberi kemudahan menang dan barokah mendapat hidayah dari tuhan karna kita pasti menang" ucap Alwi sembari mengunyah ciki berisi bisquit berbentuk panda

"Duh siap pak ustadz! Tapi ashar jam 15.30 beg*! Jadi gak sempet sholat" ucap Abib mengambil ciki kentang yang ada di depan Alwi

"Ya kan tawuran telat dikit gapapa lah. Yang penting Ibadah dulu ya gak Vin?" Alwi merebut ciki ditangan Abib

"Mana ada. Lupa lo Gavin anak Tuhan. Terus kalau telat nanti dibilang pengecut pasti" ucap Upri menyeruput minuman bobanya

"Lah iya Gavin kristen tapi tetep Ibadah nomer satu anak-anak" ucap Alwi mengelus dadanya.

"Kalian bisa sholat dulu. Gimana pun restu dari Tuhan nomor satu" ucap Gavin meninggalkan inti XAVRIOZ menuju kamar pribadi miliknya yang berada di markas. Kepala nya merasa berat akhir-akhir ini dan selalu gelisah entah kenapa. Ya mungkin karna pengaruh omongan Alwi yang menyinggung Ibadah. Sejujurnya Gavin jarang Ibadah hari Minggu.

"Anjay bos soal agama ngomongnya gak dingin dan dia bukanya jarang ke Gereja yak?" tanya Abib dan menatap punggung Gavin yang berlalu.

"Anak Sholehah. Lah mungkin ibadah di rumah kali sama para maidnya" ucap Upri menganggukkan kepalanya mentap punggung Gavin

"BAHLUL! Sholeh bukan Sholehah. Sholehah buat cewe" Alwi menggelengkan kepala

"Alwi gak boleh kasar yok istighfar" ucap Abib mengelus dada Alwi dan mengunyah ciki berbentuk cincin rasa jagung itu.

Memanglah Alwi yang keturunan Arab dan taat pada agama. Namun, dia dipandang nakal berkedok alim karna bergabung dengan Gavin. Ya mengapa tidak dengan yang lain? Yang sama sama kalem dan alim. Karna kata Alwi mereka tidak begitu menyenangkan dan seru diabandingkan dengan anggota XAVRIOZ yang dianggap sebagai keluarga keduanya.

"VIN JANGAN LUPA MANDI LO ABIS NYEBUR GOT" teriak Alwi pada Gavin dari lantai bawah

"Hm" lirih Gavin yang tidak terdengar oleh mereka

Ya Gavin nyebur got haha. Sisi lain Gavin yang urakan dia juga anak yang penyayang. Dia rela nyebur got demi menyelamatkan seekor anak kucing anggota oren yang tidak sengaja tercebur saat mengejar uang 2000 yang terbang tertiup angin. Kucing aja tau mana yang dibutuhkan saat ini ya readers. Money money money haha.

"Denger gak sih dia? Bau asem got tuh gak enak" ucap Alwi mengerutkan keningnya.

"Pasti denger cuman kita aja yang budeg gak denger jawaban dia" ucap Abib.

"Ya gimana? Paling jawab HM" ucap Upri menirukan suara Gavin.

Sean yang mendengar perdebatan itu hanya menggelengkan kepala dan memutuskan untuk meninggalkan mereka dan beralih ke kamar mandi untuk mengambil wudhu. Walau mereka terlihat urakan namun ibadah nomer satukan. Karna semua kegiatan mereka harus meminta restu kepada Tuhan.

"FOREZ... gak ada henti nya kalian ganggu gue. Terlalu bego sampai orang dalam yang buat kekacauan ini ngefitnah gue" gumam Gavin dalam kamar nya dan menerjamkan matanya untuk menghampiri dunia mimpi yang indah tanpa mandi. Padahal sudah diingatkan bukan?

avataravatar
Next chapter