1 Bab 1 - Bosan

Manusia lahir, bekerja, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Shin berusia 14 tahun namun memiliki pemikiran tinggi. " dunia ini merupakan sebuah game yang tidak jelas parameternya, setiap orang memiliki ketidakkonsistenan peran dan tujuan" kata Shin.

Di saat berbagai negara melakukan persaingan dalam sumber daya, negara adi daya melakukan berbagai skema yang berkedok kepentingan perdamaian untuk melakukan perang untuk memonopoli sumber daya.

Banyak ketidak adilan dilakukan oleh banyak orang untuk mencapai tujuannya. Namun tidak ada orang yang memiliki kekuatan untuk membenahi hal tersebut. Dunia menjadi tempat yang "kotor".

Berdiri di atas atap sekolah memandang pepohonan, dan merasakan desiran angin. Shin mulai berfikir bahwa dunia ini merupakan game yang aneh.

Game yang tidak memiliki aturan yang jelas, tidak ada sistem yang jelas, tidak ada parameter status pasti dan tidak ada misi yang jelas.

Shin memandang jauh dan menghela nafas.

"Huff..Sungguh dunia yang membosankan " kata Shin

"Jadi menurutmu begitu?"

Shin terkejut dengan suara tiba tiba. Shin mencari asal suara itu. Dan tidak menemukan orang disekitarnya.

"Sial...Memikirkan dunia ini membuatku berhalusinasi" kata Shin

"Anak muda,jika kamu merasa dunia ini membosankan seperti pikiranmu. Aku akan memberikanmu sesuatu yang menyenangkan"

Shin sekali lagi terkejut mendengar suara itu.

"Siapa? Siapa yang berbicara!?" Kata shin

Sebuah sosok muncul dari belakang shin. Seorang pria tua dengan jenggot putih panjang. Memakai topi runcing dengan pakaian kimono ala jepang dan memegang kipas panjang. Di atas kepalanya terlihat sebuah lingkaran mengambang seperti piringan.

"Namaku Zen, aku adalah dewa"

Shin melebarkan matanya, tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Seseorang mucul dengan tiba tiba di belakangnya dan mengaku sebagai dewa.

Dalam pemahamannya dewa merupakan manifestasi yang menguasai dunia ini. Dan kakek tua ini mengaku menjadi dewa. Lelucon apa yang ada didepannya saat ini

Melihat ketidakpercayaan yang diperlihatkan oleh Shin. Zen tersenyum dan menjentikan jarinya.

Seketika awan berhenti bergerak, dedaunan yang jatuh dari dahannya berhenti.

Shin yang melihat kejadian ini mengambil langkah mundur, "WWaaktu berhenti" kata shin.

"Hahahaha, sekarang kamu percaya padaku?"

"Aku tidak akan basa basi, aku akan memberikanmu kemampuan untuk menikmati dunia ini" kata Zen

Zen tiba tiba menghilang dan muncul di depan Shin. Mengeluarkan kipasnya dan mengetuk kepala shin

"Plaaaakkk!"

Sebuah kipas panjang memukul kepala shin. Tiba tiba penglihatan Shin kabur, pandangannya berputar, dan disaat terakhir sebelum kesadarannya mengilang.

"Kkenapa? Kenapa kamu melakukan ini padaku?" Kata shin.

Zen tersenyum dan mengatakan

"Aku merasa bosan"

avataravatar
Next chapter