148 CAPILOTE

Udara dingin perlahan menguar ketika mentari pagi menggapai cakrawala. Pantulan pegunungan semakin jelas terlukis di permukaan danau yang memanjakan mata. Zizi senyam senyum menikmati pemandangan Danau Riaño yang berpadu dengan melodi nyanyian alam. Desir angin. Denting cicit hewan. Sesekali dia membenarkan sandaran kepalanya di pundak Andres yang dibalas dengan pelukan lebih erat dan kecupan lembut.

"Yakin mau pulang?" bisik Andres, menggodanya.

Zizi tergelak mendengarnya. Dia menatap mata hijaunya sambil menurunkan maskernya lalu mencium bibirnya singkat. Andres menaikkan kedua alisnya, menagih jawaban. Zizi mengangguk dan kembali menyatukan bibir mereka.

"Lima menit lagi?" pintanya.

Andres tersenyum, "seumur hidupku juga boleh."

Zizi tertawa dalam pelukannya.

"¡Venga! [Ayo!]" Serunya kemudian, sambil mengajak Andres bangkit dari kursi kayu panjang di tepi danau.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter