webnovel

Future Zone

Apa kalian pernah membayangkan dunia masa depan yang dipenuhi dengan teknologi-teknologi canggih seperti mobil terbang atau pintu teleportasi? Tapi kenapa masa depan yang kulihat ini jauh dari semua itu? Monster dimana-mana. Orang-orang saling bersaing kekuataan. Uang dan monster. Perbedaan antara yang mampu dan yang tidak. Ditambah pelindungku yang berwujud burung hantu ini. BRUK "Ah! Maaf. Apa kau baik-baik saja?" Aku menerima uluran tangan dari orang itu. Tunggu sebentar aku merasa tidak asing dengan suaranya. "Kau!" "Ah!!" Versi diriku di masa depan? Diriku di masa depan ternyata memiliki kekuatan yang sangat kuat. Ia sudah mengumpulkan 32 hewan pelindung untuk dirinya sendiri. Bagaimana bisa? Bukankah hewan pelindung memilih tuannya? Bagaimana diriku itu bisa mendapatkan mereka? Haha! HAHAHA! Aku bisa sekuat itu?! "Hei, bagaimana kalau kau bergabung denganku dan kita selamatkan dunia ini!" Heh! Aku menyeringai. "Dasar penipu. Memangnya kau pikir aku tidak tahu seberapa liciknya dirimu? Diriku yang sekarang saja sudah licik apalagi di masa depan." "... Ahahaha! Menarik! Menarik! Tapi aku tidak berbohong loh. Aku memang mau membasmi monster-monster itu." katanya sambil tersenyum. Senyum yang mengerikan. "Tapi tentu saja caraku memang... agak... haha..." Ugh! Aku tidak percaya mata biruku bisa terlihat tajam sekaligus menindas seperti itu. "Lagipula kau itu LEMAH bukan? Kau tahu kan pelindungmu itu bukan tipe petarung?" "..." "... Jadi bagaimana-" "Tidak penting. Tidak peduli. Sampai jumpa."

eta_ciana · Fantasy
Not enough ratings
4 Chs

My Future Self (2)

SRUPPP

"Jadi bagaimana rasanya? enak kan? Hahah..."

Aku tidak menyangka diriku bisa berubah menjadi berisik seperti itu di masa depan. Padahal biasanya aku lebih pendiam.

Srupp

Aku menyeduh kuah mieku pelan-pelan.

Omong-omong tempat macam apa ini?

Saat suasana diluar sangat mencengkam, tapi restoran ini masih bisa mempertahankan kemewahannya. Tidak masuk akal. Memangnya bangunan ini tidak pernah hancur? Atau memang sengaja diperbaiki?

Siapapun yang memperbaikinya pasti adalah orang yang kaya. Masalahnya... kenapa orang ini bisa memiliki akses kesini?

"Aku tahu kau pasti bertanya-tanya kenapa aku bisa mengakses tempat ini..."

"..."

Aku terdiam memperhatikannya sambil melanjutkan memakan mieku.

"Sebenarnya restoran ini milik Grup Heurgang..."

Srupp

Dia menjeda perkataannya sembari meminum kopinya.

"Heurgang dulunya adalah perusahaan yang terkenal. Saat bencana terjadi, kebetulan CEO mereka mendapat pelindung yang kuat."

"Pelindung? Ternyata setiap pelindung mempunyai tingkatan kekuatan juga..."

"Ya, begitulah. Pelindung atau sebut saja penjaga CEO Heurgang adalah... elang."

Yah, dalam rantai makanan elang juga termasuk salah satu burung yang kuat bukan?

"Aku bekerja sama dengan dia, itulah kenapa sekarang hidupku tidak terlalu terbebani tentang masalah uang dan makanan."

Srupp

Ia menyeduh kopinya lagi.

"Jadi kau budaknya? Heh..."

"HAHAHA....! DARIMANA?! Kau kira aku mau jadi budaknya? Harusnya kau juga tahukan kalau kita itu orang yang tidak suka diperbudak orang lain. Hahaha!"

Ha. ha. ha

Tertawa saja terus sampai gigimu copot!

Ah, tapi bisa gawat juga. Dia kan aku.

"Aku hanya mendekatinya saja. Saat waktunya sudah tepat, aku akan merampas penjaganya."

"Memangnya kau bisa merampas penjaga?"

" Tentu saja. 'Penjaga' itu sebenarnya hanya sebuah 'kekuatan' tak berwujud. Sebagian besar dari mereka mengambil wujud seperti hewan. Asal kau tahu ya, aku sudah mengumpulkan 32 penjaga loh! Hahaha...hebat bukan!"

Gilak!

32?!

Tapi entah kenapa aku iri pada diriku sendiri.

"Jadi bagaimana? Kau akan bekerja sama denganku kan?"

"..."

Iya sih, bekerja sama dengannya merupakan hal yang menguntungkan. Apalasgi dia itu diriku di masa depan. Tidak mungkinkan aku mencelakai diriku sendiri. Tapi masalahnya, jelas sekali orang di depanku ini adalah orang yang licik.

Haup

Aku melahap telur rebus yang ada di mangkuk mieku sambil menatap tajam ke arah pria di depanku.

Aku tidak percaya dengannya...

"Memangnya aku mendspat keuntungan jika aku bekerja sama denganmu?"

"Tentu saja, kau akan mendapat fasilitas makanan, tempat tidur gratis!"

"Itukan fasilitas dari Grup Heurgang. Kalau kau sudah mengambil penjaga CEOnya ksu akan pergi lagi bukan?"

"Tapi... kau tahukan penjagamu itu tidak bisa untuk bertarung?"

Ugh

"Memangnya penjaga pertamamu apa? Bukankah sama denganku? Aku kan masa lalumu."

"Sayang sekali, penjaga pertamaku itu harimau."

Hah?!

Gilak!

"Benar juga ya, kenapa bisa berbeda... mungkin kita ini sebenarnya punya takdir yang berbeda... semacam itu. Tapi burung hantu?Haha... apa kau tahu? Dia itu punya kemampuan tarung peringkat E. Apa kau yakin bisa bertahan dengannya?"

"Apapun itu aku tidak akan bekerja sama denganmu. Kau saja mengajakku dengan cara yang kurang sopan. Seperti mengintimidasi."

"..."

Ada keheningan sesaat di antara kita. Tapi aku tidak peduli, aku terus menyeruput kuah mieku tanpa memelankan suaraku.

"Siapa yang membawamu kesini?"

"... Informasi harus ditukar dengan informasi."

"Hah... kau itu sombong sekali! Baiklah, kau mau tanya apa?"

Tak

Aku menaruh mangkuk mieku dan menatap tajam orang di depanku.

"Bagaimana kau bisa mengambil 'penjaga' orang lain?"

"Tadi sudah kubilang bukan? Bahwa mereka itu sebenarnya tidak memiliki wujud. Yang kau harus lakukan hanyalah... menghancurkan tubuh aslinya. Entah itu berada di jantung atau kepala inangnya."

"Jadi kau membunuh manusia?"

"Tidak... dan iya...walaupun tubuh 'penjaga'mu rusak, itu tidak akan berpengaruh padamu. Misalnya tubuh 'penjaga'mu berada di jantungmu, ketika aku menusuknya luka itu akan menutup kembali seperti semula."

"..."

"Sekarang beritahu aku, siapa yang mengirimmu kesini?"

"... Angsa putih. Mahkota."

"Angsa? Penjaga apa itu?"

Sruuppp

Aku menyeruput kuah di mangkukku sampai habis dan beranjak pergi.

"Terima kasih untuk makanannya. Aku pergi."

"..."

***

'Burung hantu adalah petarung peringkat E tapi skill pengetahuannya tingkat S. Huh dasar, kau punya penjaga yang bagus juga.' batin Fuko dewasa.

"Hei kura-kura."

"Iya tuan?"

Tiba-tiba seekor kura-kura muncul di hadapan Fuko dewasa.

"Jaga dia."

"Ba-baiklah."

"Hoi! Kau harus melakukan pekerjaanmu dengan baik. Kau mengerti!"

Fuko dewasa memberi tatapan dingin ke arah kura-kura. Tatapan yang seperti mengatakan 'kalau tidak aku akan membunuhmu' itu.

"Ba-baik!"

kata kura-kura itu sebelum menghilang dari pandangannya.

"Sampai kita bertemu lagi, diriku."

***

KLANG

Aku menendang asal kaleng minuman yang tergeletak di jalan sambil sesekali berdecak kesal.

"Cih."

Kenapa aku malah jadi kesal pada diriku sendiri. Hahaha...

Apa aku juga bisa sekuat diriku yang dewasa itu?

Skenario awal kita saja sudah berbeda. Penjaga pertamanya harimau, sementara aku burung hantu?

"Hei! Burung hantu! Kau bisa mendengarku kan?"

Burung hantu yang merasa terpanggil langsung muncul di hadapan Fuko.

"Apa kau punya semacam skill istimewa atau semacamnya? Walaupun kau tidak bisa bertarung, kau masih bisa berguna bukan?"

"Skill, kemampuanku ada pada pengetahuanku."

"Ho... kalau begitu, ceritakan padaku secara lengkap apa yang sebenarnya terjadi di dunia ini."

"Sekitar 10 tahun yang lalu-"

"Tunggu sebentar, sepuluh tahun? Memangnya tadi diriku yang dewasa umur berapa? Ah, maaf lanjutkan."

"Portal-portal tiba-tiba muncul dari langit. Portal hitam mengeluarkan monster sementara portal putih mengeluarkan kami para 'penjaga'. Karena wujud kami tidak mendukung dalam pertarungan, akhirnya kami memilih tubuh inang kami. Yaitu kalian, para manusia."

"... seperti parasit?"

"Walaupun disebut parasit, kami juga menguntungkan kalian bukan? Ini adalah hubungan win to win."

"Hahh...."

"Biasanya monster-monster tertentu akan aktif di waktu yang tertentu juga. Monster yang seperti itu biasanya monster peringkat C sampai A. Sementara monster dengan peringkat S biasanya akan menetap di sarang mereka. Biasanya mereka disebut final boss."

"Seperti dalam game saja...Ini beneran bukan mimpi?"

"Fuko Shilvary.

Kekuatan:E

Kecerdasan:B

Kelincahan:C

Daya tahan:C

Untuk pemula kau lumayan juga."

"Lumayan apaan? Masa peringkatnya E dan C?"

"Tenang saja, anda bisa meningkatkannya nanti. Semakin banyak anda melawan monster semakin kuat anda."

"Melawan monster... dengan apa? Tangan kosong? Fuko dewasa saja tadi membawa pedang."

"Pedang Fuko Dewasa adalah pedang Hyghlifer peringkat A. Ia mendapatkannya setelah mengalahkan bos peringkat S."

Ughh...

Aku semakin iri dengan diriku sendiri.

"Kalau anda ingin mendapatkan senjata anda bisa mendapatkannya secara gratis jika bergabung dalam suatu guild."

"Aku tidak tertarik bergabung dengan guild."

"Kalau begitu ada toko yang menyediakan senjata gratis, hanya saja senjata itu adalah senjata peringkat E."

"Dimana?"

"Tokonya berjarak sekitar 7km dari sini."

"Akhh... yang benar saja. Jauh sekali... Mau bagaimana lagi, oi burung hantu! Tunjukkan jalannya."

"Skill penunjuk arah. Aktif."

SRINGGG

Apa?!

Tiba-tiba seperti ada sesuatu yang masuk ke otakku.

Apalagi burung hantu itu juga sudah menghilang?

...

Tunggu sebentar.

Kenapa tiba-tiba aku bisa mengetahui nama jalan dan arah setiap jalan yang ada di sekitarku?

Apakah ini skill pengetahuan burung hantu itu?

"Heh, kau berguna juga burung hantu."