webnovel

Teman sekamar

"Kenapa kau disini ketua ini kan kamarku?"

Tanya yuki sambil sedikit membentak raka

"Apa kau tidak tahu tentang teman sekamar ya"

"Teman sekamar? "

"Iya disini setiap kamar dihuni dua orang dan beruntungnya kau satu kamar denganku"

"Oh begitu kalau begitu bantu aku sebentar menata baju baju ini"

Raka pun membantu yuki merapikan baju bajunya dan setelah selesai yuki duduk dikasurnya dan bertanya

"Jadi Ketua ehh tidak maksudku raka siapa gadis yang menarikmu tadi? "

"Oh dia dia nana nekara adikku ya lebih tepat sepupuku"

"Sepupu berarti beda keluarga dong? "

"Iya keluarganya korban peperangan ayahnya meninggal di perang 10 tahun yang lalu dan ibunya pergi meninggalkannya"

"10 tahun yang lalu berarti saat umur 5 atau 6 tahun?"

"Iya,setelah mengetahui kondisinya dia diadopsi oleh keluargaku dan mendapat nama keluarga juga"

"Ohh begitu...Jadi kenapa dia berusaha menghindarkan kau dengan aku? "

"Entah mungkin tentang sindrom yang kau derita itu mungkin "

"Hah? Jadi kalian sudah tahu tentang sindromku? "

"Pasti kepala sekolah memberitahukannya kepada kami sebagian sudah menerima saat kepala sekolah berkata tentang latihanmu tapi sebagiam menolak dan nana termasuk pada sisi menolak"

"Hah entah kenapa aku jadi terbiasa kucilkan dan tidak dianggap"

"Hahah entar juga terbiasa yasudah sebentar lagi waktu makan malah aku mandi duluan ya"

"Iya"

Raka mengambil handuk dan berjalan menuju kekamar mandi

"Makan malam ya bagaimana dengan ayah ibu dan raisa ya"

*Sedangkan itu dikeluarga kusakabe*

"Oy raisa makan yang banyak napa dari tadi siang makanmh sedikir sekali"

Suruh ayah yuki keraisa tapi raisa tidak merespon

"Hei raisa"

"ehh iya ayah ada apa"

"Aku itu ada apa dari tadi siang makanmu kok sedikit "

"Ehh tititidak ada apa apa"

"Hmm benarkan apa kau kangen kakakmu? "

Ayah mengerjai raisa tapi pipi raisa malah memerah

"Oy oy raisa cinta antar saudara itu ilegal tahu"

"Ahh ayah"

"Achuu"

Yuki bersin dan merasa kedinginan

"Apa ada yang membicarakan diriku"

Yuki pun mengambil handu dan segera mandi

"Huaa shower dan air panas asrama cuku enak juga ya"

"Oh yuki sudah kembali kalau begitu segera berpakaian sana sebentar lagi waktu makan malam"

"Iya iya"

"Siapa tahu kan ntar ada cewek yang naksir"

"Jangan berkhayal tinggi tinggi raka kalau jatuh ntar sakit loh"

Setelah berpakaian mereka berdua pun menuju kantin asrama dan memesan makan malam

"Ohh yuki disini"

Raka berteriak memanggil yuki agar dudik sebangku dengannya

"Wah raka makan malammu mewah sekali"

"Ahh tidak ini biasa kok lalu kau pesan apa? "

"oh ini sup ayam dengan nasi dan lauk tempe"

"Wah sederhana sekali"

"Hmm walaupun kepala sekolah membiayai kehidupanku sebaiknya aku berhemat"

Ditengah gelak tawa yuki dan raka ada seseorang yang duduk dan menaruh makanannya dengan keras

"Hei sampah menjauh dari raka"

"Oy nana jangan bicara kasar begitu keyuki"

"Kakak tahu apa kalau nanti sindromnga menular bagaimana"

"Sudah sudah jangan bertengkar kalau nana memang tidak suka diriku aku akan pergi"

Yuki mengambil makanannya dan pergi tapi saat kebingungan yuki dipanggil oleh kepala sekolah

"Jadi bagaimana yuki? "

"Yah begitu ada yang menerimaku seperti raka dan ada yang menolak keras seperti nana"

"Hahah kalau begitu sabar saja bagai besi yang kau lubangi dengan batu lama lama juga akan berhasil"

Yuki pun menyelesaikan makannya dan menaruh piring ketempatnya lalu pergi kekamar lalu bersiap tidur dan tiba tiba raka masuk dengan wajah bersalah

"Maaf yuki,nana sudah menghinamu tadi"

"Tidak apa apa tidak apa apa aku sudah terbiasa dengan penghinaan walaupun.... sedikit"

Yuko mengingat masa lalunya

"Jangan dekat dekat dengan anak itu dia adalah produk tuhan yang gagal"

"Menjauh kau manusia gagal!!"

"Hei lihatlah dia anak yang dijuluki manusia gagal itu"

"Yuki yuki kau tidak apa apa yuki? "

Suara raka menyadarkan yuki

"Ahh tidak apa apa hanya mengingat sedikit masa laluku"

"Ohh kalau begitu aku mau tidur selamat malam ya"

"ya"

Yuki dan rakapun tertidur sangat lelap