169 Durian Runtuh

Pintu ruangan milik Wisnu terbuka dengan sangat lebarnya dan tak butuh waktu lama sosok Ghea Laurensia pun muncul sekaligus sukses untuk mengalihkan atensi milik Wisnu dengan sangat cepatnya. 

"Ghea?" beo Wisnu dan tentu saja apa Wisnu katakan itu bisa didengar dengan sangat mudahnya dipahami oleh Ghea yang masih berdiri di depan pintu ruangan milik orang nomor satu di firma hukum ini. 

"Pagi Pak Wisnu." Wisnu yang mendengar hal tersebut hanya bisa untuk menarik kedua ujung bibirnya dengan sangat terpaksanya saat mendengar apa yang dikatakan Ghea. Entah dari mana asalnya yang pasti untuk saat ini Wisnu merasa ada yang berbeda dengan Ghea. Sangat mendadak pun Wisnu meyakini atmosfer di ruangannya berubah dengan sangat cepat, secepat hitungan satu dua tiga. 

"Pagi, Ghe. Silakan duduk!" ucap Wisnu yang bangkit dari kursi kebesarannya untuk menuntun Ghea duduk di sofa yang ada di dalam ruangannya. 

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter