1 Prolog

"Icha berangkat dulu assalamualaikum" pamit gadis yg baru memasuki kelas 1 SMA.

"Waalaikum salam, hati2." teriak nenek dan mami dari sang gadis ini.

"Ayo kak berangkat. Eh..... Kita naik sepeda?" bingung icha melihat ada 2 sepeda didepannya.

"Iya, kita naik sepeda. Ayo kamu sama aku. Si rosi sama siska" ajak laki2 di depan icha.

"Oke kak gery" lantang icha yg kmudian duduk di bangku penumpang.

"Yok ros, sis. Pegangan cha, nanti jatoh" ucap gery membuat muka icha merona bak kepiting rebus.

Dengan ragu icha berpegangan di pinggang gery dan membuat gery tersenyum menatap tangan icha sesaat sebelum dia mengkayuh sepedanya.

"Wah kak, icha seneng banget ke sekolah naik sepeda gini. Besok lagi ya" ucap icha di perjalanan dengan wajah berseri2.

Gery mengangguki permintaan kecil icha ini.

"Bahagiamu selalu sederhana cha, aku suka" batin gery yg masih fokus dengan jalan didepannya.

Tak butuh waktu lama mereka berempat sampai di SMA Tunas Bangsa.

Mereka berhenti di depan parkiran sepeda.

Setelah icha turun gery berkata "tunggu sini dulu. Kakak sama mereka mau parkirin sepeda dulu. Oke"

"Siap boss" semangat icha meletakkan telapak tangan kanannya di pelipis kanan seolah2 memberi hormat.

Gery yg gemas pun mengacak2 puncak rambut icha.

"Jangan diberantakin ih, udah susah2 nih tadi nyisirnya. Rusak deh stylish icha hari ini" gerutu icha yg membuat gery semakin gemas.

"Yaudah cha, bentar ya. Kita parkir dulu. Sis, temenin icha dulu ya." pamit rosa.

Kmudian gery dan rosa meninggalkan icha dan siska.

"Kak siska, tumben kalian naik sepeda. Biasanya kan kita jalan kaki, lagian deket juga" tanya icha penasaran.

"Tuh si gery yg ngajak. Bosen jalan katanya" gumam siska.

"Eh iya gimana? Ada temen lo yg ganteng ga?" tanya siska antusias dengan mata berbinar2.

"Kalau bagi icha ga ada kak. Yg paling ganteng tetap kak gery. Tapi ada tuh kelas sebelah yg bikin banyak cewe klepek2" ucap icha bangga

"Kenalin dong cha... " pinta siska memelas

Icha menaruh curiga dengan sahabatnya yg satu ini. Ada apa dengannya hingga dia memintanya untuk mengenalkan ke cowo lain jika dia sudah memiliki pasangan.

"Kak siska putus? Trus mau ngegebet temen seangkatan icha?"

"Berondong dong kak. Kak siska suka berondong ya? Mmmmmmmpphhhh" kaget icha yg teriak dan kmudian mulutnya segera dibungkam oleh tangan siska.

Plak.....

Icha memukul punggung tangan siska yg menutup mulut dan hidungnya.

"Aws.... Sakit cha" rintih siska

"Abis kak siska ngapain tutup mulut icha. Bau pula tangannya, bau terasi. Icha ga suka" sebal icha yg mengibas2kan telapak tangannya didepan hidungnya.

"Habisnya mulut lo hoby banget jadi toa cha. Malu kalau orang tau gua mau gebet berondong cha" bisik siska melihat sekelilingnya

Icha yg sebal pun meninggalkan siska sendiri.

"Eh cha kemana lo?" teriak siska melihat acha menjauhinya menuju kelas.

"Ke kelas, pamitin ke kak gery sama kak ros ya kak. Bye" teriak icha dengan suara supernya.

"Tu bocah emang suaranya ga bisa dikondisikan. Emaknya dulu ngidam speaker kali ya" lirih siska menggaruk tengkuknya yg tak gatal.

"Woi sis.... " teriak rosi mengagetkan siska

"Eh buju buset...." kaget siska yg sontak membuat gery dan rosi tertawa terpingkal2.

"Tai lo ya ros. Kaget gua njir" gerutu siska.

"Eh icha mana?" tanya gery yg sedari tadi tak melihat keberadaan sahabatnya itu.

"Udah ke kelas, ga betah sama bau terasi di tangan gua" ucap siska yg membuat gery dan rosi bergidik ngeri.

Siska mencium telapak tangannya dalam2 dan berkata "enak kok ga bau. Coba deh"

Rosi dan gery berlari menjauhi siska yg berusaha mengulurkan tangannya agar kedua sahabatnya itu mencium aroma terasi ditangannya.

"Ko malah pergi. Woi, ga friend kita. Tunggu gua" teriak siska mengejar kedua makhluk tsb.

"Eh icha, tumben pagi datengnya" ledek laki2 yg berjalan disamping kanannya itu.

"Gua naik sepeda. Kagak jalan" ucap icha sambil tersenyum bahagia.

"Pasti sama si coklat gery itu ya. Lo dibonceng dia ya?" tebaknya yg diangguki icha

"Ko lo tau?" tanya icha

"Iya lah, muka lo aja bahagia banget tuh banyak bunga2nya. Trus diatas kepala lo tuh banyak lope2 nya. Apalagi yg buat lo gini kalau ga dia." ucap laki2 tsb mendramatisir.

"Ah seriusan lo ko? Ko hoby banget sih hidup lo mendramatisir keadaan. Dasar jelly" ledek icha yg meninggalkan kiko menuju kelasnya.

"Woi kalau gua jelly, berarti sahabat lo itu coklat. Si gery chocolatos" teriak kiko yg menyusul icha ke kelasnya. Yups karena mereka satu kelas.

Icha Azizah pov

Hai gua icha, yg tadi berangkat sekolah bareng kita itu sahabat gua sejak kecil.

Mereka gery, rosi dan siksa.  Dari kita berempat, hanya ada 1 laki2 dan itu gery.

Gua sayang dan cinta sama dia, sayang dan cinta banget tapi gua harus sembunyiin perasaan ini.

Gua ga mau persahabatan gua dengan mereka rusak jika tau hal ini.

Ada selalu didekatnya aja cukup bagiku.

Kalau rosi, dia lagi ldr sama pacarnya.

Dan siska, dia putus lagi. Ah paling bentar lagi juga balikan, kan mereka selalu putus nyambung terus.

Gery, entah dari dulu hingga sekarang gua ga pernah tau jalan sama cewe selain kita bertiga.

Katanya ga mau pacaran dulu, mau fokus dulu alibinya.

Gua sih seneng aja, biar ga nyesek kan.

Meski ga memiliki tapi dia juga ga dimiliki orang lain.

Gery termasuk most wanted di sekolah kita, banyak anak terpesona dan ngejar2 dia. Temen seangkatannya maupun adik kelasnya.

Oh diantara kita berempat hanya gua yg paling muda. Beda usia ku 1 tahun dibawah mereka bertiga.

Mungkin karena itu mereka bertiga sangat melindungiku dan selalu menjagaku.

Ah kak gery kenapa rasa ini tumbuh diantara kita, apa bisa kita bersatu?

Ah stop icha, gua ga boleh egois.

Gua ga mau rusak persahabatan ini. Gua takut kalau kak gery malah ngejauhin gua gara2 dia tau perasaan gua ke dia.

Gua harus terus pendam perasaan ini, harus...

Pov end

Bel masuk berbunyi, icha sedang becanda dengan teman sekelasnya hingga sang guru datang membuat kelas icha menjadi tenang sesaat.

"Selamat pagi anak2" ucap bu dian sang guru b. Indonesia.

"Pagi bu... "

"Itu icha ngapain masih berdiri menghadap jendela juga" tanya bu dian dengan suara menakutkan.

Sontak semua murid melihat icha yg tak takut dengan nada gurunya itu, dan masih mengibas2kan rambutnya di balik jendela.

Dengan santai icha kmudian berkata "lagi latihan iklan shampo buk. Masa ga tau sih. Icha kan mau gantiin anggun. Hahaha"

Icha tertawa setelah mengucapkan kalimat tsb dan membuat bu dian menggelengkan kepala karena tingkah gaje muridnya.

"Anggun apa anggur cha." ledek temannya yg membuat budian smakin jengah

"Oke cha duduk sekarang. Kita akan diskusi sekarang"

"Siap bu, " patuh icha kmudian duduk di bangkunya.

Setelah kondisinya dapat terkendali, bu dian membagi kelas tsb menjadi beberapa kelompok dan setiap kelompok ditugaskan mendiskusikan materi yg berbeda dengan kelompok lain.

Selagi mereka berdiskusi, bu dian pun meninggalkan mereka menuju kantor guru.

"Eh man, kantin gih. Biasa ya" suruh icha kepada teman sekelompoknya yg bernama rahman.

"Oke, mana duit kalian. Sini2 patungan"

Icha dan ketiga teman kelompoknya memberikan uang 2ribuan ke rahman, yg kmudian pergi ke kantin.

"Eh rahman mau kemana tuh?" tanya galuh dari kelompok sebelah

"Biasa luh" jawab mirna santai

"Yaelah, tau gitu nitip gua" kesal galuh

Tak perlu menunggu waktu lama rahman datang membawa sekantong plastik jajanan.

"Nih. Pesta kita" ucap rahman menumpahkan jajanan tsb diatas meja tempat kelompoknya berdiskusi.

Mirna dan icha segera membuka snack tsb dan menumpahkan isinya diatas kertas yg telah disiapkan ida diatas meja juga.

"Buset cha, kuacinya banyak bener. Lo mau diskusi ape mau mabok kuaci?" ledek galuh yg melihat kuaci dimeja icha menumpuk banyak.

"Lo kek kagak tau kita aja. Kalau diskusi tanpa ini bosen bro. Udah diskusi sono. Nih gua bagi 1 plastik" jelas icha yg kemudian melempar 1 wadah kuaci ke galuh.

"Thanks cha"

Icha, mirna, ida dan rahman sibuk dengan kuaci mereka sekaligus sesekali mengerjakan diskusi didepan mereka.

Tak perlu waktu lama, karena icha memang anak pandai tugas tsb telah rampung dan kini kelompoknya hanya fokus memakan kuaci yg bahkan ga mungkin membuat mereka kenyang walau memakannya banyak2.

10 menit sebelum istirahat, bu dian mengumumkan kalau hasil diskusi tsb akan dipresentasikan besok dan itu membuat mereka senang bukan main.

icha sedang berdiri didepan bangku ida.

"Da, kantin yok. Lagian bentar lagi istirahat, bu dian juga dah cabut. Laper gua"

"Bentar da, gua nulis ini dulu. Bentar lagi selesai kok"

"Aws.... " teriak icha saat kiko dengan sengaja menginjak kaki kirinya keras.

"Kiko... " teriak icha jengkel

"Ape sih cha, lagian lo ngalangin jalan gua aja"

"Eh, tuh masih lebar ya kalau mau lewat. Emang lo tu selalu buat masalah sih sama gua" emosi icha

Pletak.... Icha menjitak kiko

"Impas"

Pletak....  Kiko dengan tanpa beban membalas jitakan icha membuat icha meringis.

"Ish sakit kiko....  Awas lo. Sini lo" amuk icha segera berlari mengejar kiko yg melarikan diri meninghalkan kelas menuju lapangan ditengan sekolah.

"Kiko.... Sini lo, sakit tau... Banci lo kabur dari gua" teriak icha membahana disepanjang koridor sekolah yg dilewatinya.

"Ger, tu bukannya icha ya? Ngejar siapa tuh? Kenapa marah2 tu bocah" bingung dodi teman sekelas gery yg kini sedang ada di tengah lapangan.

Yups karena ini jadwal kelas gery olahraga dilapangan tsb. Otomatis gery dan dodi pun latihan basket disana.

Terlihat icha melepaskan sepatu kanannya dan melemparkan kearah kiko.

Pletak.... Tepat sasaran, sepatu itu tepat mengenai belakang kepala kiko dan membuat kiko meringis mengusap belakang kepalanya dan menatap icha yg sedang mengatur nafas dibelakangnya.

"Icha... "

"Ape? Impas lah, sakit pala gua. Pening nih, lo gila ya. Tenaga lo tu laki, tega bgt jitak gua sepenuh tenaga. Sakit tau, capek juga" eluh icha yg kini duduk ditengah lapangan yg panas.

Kiko jongkok didepan icha kmudian berkata "lo kan cowo juga, ngapain gua ga tega sama lo. Eh tapi untuk perbuatan lo barusan gua ada cara ngebalesnya"

Kiko berdiri kmudian meraih sepatu yg tadi mengenai kepalanya dan melemparkan ke atas pohon mangga dipinggir lapangan itu hingga sepatu icha sukses bersandar di kokohnya batang pohon mangga tsb.

Icha melihatnya jengkel kemudian melemparkan sepatunya lagi ke arah kiko.

"Nih sekalian aja. Biar puas lo, dasar ga punya perasaan. Banci lo"

Tanpa ragu kiko melempar sepatu kiri icha juga hingga bernasib sama dengan sebelah sepatunya.

"Gimana kalai lo mau minta maaf, gua ambilin. Kalau ga ya udah sampe nanti pulang lo ga pakai sepatu"

Icha menatap kiko dingin dan berkata "lo yg harusnya minta maaf sama gua. Lo yg injek kaki gua duluan. Ogah gua minta maaf, gua ga salah ini"

Icha menyilangkan kedua tangannya didepan dadanya dan membuang pandangannya dari kiko namun tetap dengan posisi bersila ditengah lapangan.

Mereka berdua masih asyik berdebat tanpa sadar telah menjadi pusat perhatian disekitar lapangan tsb.

"Yaudah, doa aja sampai ada yg mau ambilin sepatu lo. Bye" ucap kiko meninggalkan icha.

Icha menatap kiko benci kemudian pandangannya beralih ke sepatunya yg bertengger diatas pohon mangga.

Dia menopang kepalanya dengan tangan dan mendongak berharap sepatunya bersedia turun sendiri.

"Kiko nyebelin..... " gerutu icha yg kmudian bangkit dari duduknya dan bersiap memanjat pohon tsb.

Saat dia hendak melepas kaos kakinya ada tangan yg tiba2 mencekalnya.

"Udah, kamu disini aja. Biar kakak yg ambilin sepatu kamu" ucapnya

Icha menoleh dan spontan membuat bibirnya tersenyum lebar.

"Makasih kak gery." ucap icha yg kmudian melihat gery memanjat pohon tsb untuk meraih kedua sepatu icha yg nyaman diatas sana.

Duh kiko iseng banget ya.

Icha juga aneh2 sih

Gery, the best lah. Lope lope dah

Jangan lupa tinggalkan jejak ya.

Baca juga kisahku yg lain yg tak kalah seru dengan cerita ini.

Sampai jumpa di part selanjutnya. See you bye bye

avataravatar
Next chapter