webnovel

Freedom and Freewill

Contemporary Romance
Ongoing · 511 Views
  • 1 Chs
    Content
  • ratings
  • N/A
    SUPPORT

What is Freedom and Freewill

Read Freedom and Freewill novel written by the author Farwa_Khan_0765 on WebNovel, This serial novel genre is Contemporary Romance stories, ✓ Newest updated ✓ All rights reserved

Synopsis

You May Also Like

SOUL - MATES

We are here" What you mean those two freaking brothers lives in a mansion in the middle of nowhere, fuck! you gotta be kidding me mate.. Ring, Ring.... Just push the damn door mate "creak" the door open inwardly. wow,this is amazing, the mansion is like heaven on earth - who the fuck builds a damn paradise in the middle of nowhere,ain't that crazy to you,maybe they are some kind of ghost whatchu all think" watch your tongue or I'll be forced to take care of it" a deep voice boomed across the large room..How did you find your way here it sounded again.."huh! it's all Maaatttt!! he brought us here,we are sorry to barge into your house ancient one we are on our way now!! - if you move an inch Sam i would hesitate cutting your toes one after the other and feeding them to the dogs while making you watch it called again. " we are sorry to intrude your privacy,but we beg to take our leave since we made a wrong turn a courageous Cass blurted out," well,well, well if it isn't Cassy Morgan it voiced out i didn't know i would see you soonest a figure approached from the thick darkness...TAP,TAP, was what her hands made before the room exploded in luminous lights..i see you journeyed far,why don't you have dinner and rest before addressing the situation the voice called revealing a beautiful,dark brown haired curvy woman _ How would a lovelies like you sounded like a demon king Sam said sweetly i would love to stay in your company mademoiselle, SAMM!! the whole squad yelled,i know waryof me but do not fear my dear's i won't hurt you,i come in peace the moon goddess guided you here not by mistake.

GHO_ST · Fantasy
Not enough ratings

Kisahku Dengannya

Ini adalah hidupku yang aku jabarkan dengan kisah panjang ini. Awalnya, aku tidak mengenalnya sama sekali. Wajar, kita bukan dari alumni sekolah yang sama. Benar, dia dan aku adalah orang asing bagi satu sama lain. Memasuki tahun ajaran baru di sekolah baru dan di lingkungan baru aku sangat memikirkannya. Hal itu yang membuat aku pusing dan saat di kamar aku suka nangis sendiri karena sudah memasuki sekolah baru yang lingkungannya tidak sesuai untuk diriku ini. Jujur, pribadi ini tidak pandai bersosialisasi. Di saat orientasi semua pada ngobrol dan tertawa aku sendiri yang diam, memandang mereka sambil menggambar. Senang sekali rasanya melihat itu karena aku sendiri pernah merasakannya. Mungkin saat ini aku belum berada di tahap itu bersama teman SMA. Tapi, aku yakin di suatu saat aku bisa berada di tahap itu—dekat dengan teman. Memang, awal-awal itu aku masih diam-diam saja. Kalau mengobrol pun itu kalau ada orang yang mengajak. Sebagian besar waktu yang ada aku pakai untuk menggambar dan menghubungi teman SMP. Dia adalah teman yang susah senang selalu ada bersamaku. Abelle Letitia Elion. - "Eli!" Eli menoleh ke arah Aba yang memanggilnya. "Ada apa? Siapa yang cedera?" "Aduh, kamu itu. Tidak ada yang cedera dan aku gak manggil kamu untuk ke UKS." "Lalu? "Arcenik." "Ya???" "Laki-laki itu. Arce, dia buat ulah lagi," katanya. "Kenapa melapor ke aku." Eli membawa tiga buku tebal sembari berjalan keluar kelas menuju ke perpustakaan sebelum Aba meneriaki kalimat yang sensitif di telinga Eli. "Kan kamu yang akan jadi calonnya!" Tidak. Itu tidak akan pernah terjadi karena kami tidak saling mengenal. Eli menggelengkan kepalanya dan kembali melangkah. Laki-laki itu bernama Marcello Athan Geino. Laki-laki yang dari awal menarik perhatian Eli karena tingginya, hanya itu dan tidak lebih. Setelah itu, Ia melupakannya sampai suatu ketika laki-laki itu datang ke kelasnya. "Bagi alamat rumahmu," katanya. Eli yang sedang menggambar dibuat dongak sambil mengerutkan kening. Arce dapat membaca kalau wanita di depannya ini kebingungan. Arce membungkuk berniat untuk berbisik tapi Eli menahan dada kirinya menggunakan buku tulia yang digulung. Arce tersenyum kecil, "Aku berani mendatangi rumahmu dan meminta restu untuk mengambil anaknya." Dia pergi bersama teman-temannya yang kebetulan satu kelas dengan Eli. Meninggalkan Eli dengan wajah bingung. Kelas pun jadi ribut menggoda Eli. Awal kisah Eli yang dia sendiri tidak mengira akan sepanjang ini.

artemzee · Teen
Not enough ratings
Table of Contents
Latest Update
Volume 1

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews

SUPPORT

empty img

coming soon

More about this book

Report