1 Dissapear

Luksemburg, 1.00 PM. 3 Years Ago.

Christian yang baru kembali dari Australia harus menerima kabar buruk yang menimpa adik kesayangannya, Suri yang dijadwalkan berangkat ke Luksemburg tiba-tiba menghilang di bandara. Tidak ada satupun orang yang melihatnya, bahkan cctv di ruang tunggu bandara juga tidak berfungsi saat kejadian. Aneh!

Menggunakan pesawat jet milik keluarganya, Christian langsung bertolak pergi ke Jenewa tanpa berganti pakaian. Kainer, sang asisten pribadi Christian terlihat sibuk dengan laptopnya mencoba mencari tahu apa yang terjadi di bandara Cointrin, Jenewa.

"Siapa, siapa yang berani menculik Suri?"

"Bagaimana mungkin hal semacam ini bisa terjadi? Ini pasti bukan penculikan biasa."

"Suri, dia sangat manja. Dia pasti sangat ketakutan."

"Fuck, seandainya aku tidak memintanya datang ke Luksemburg mungkin hal ini tidak akan terjadi."

"Sial..sial...sial!"

Christian terus bicara dalam hati, memikirkan Suri yang menghilang secara misterius di bandara. Satu jam yang lalu, Asher menghubungi Christian dengan panik. Suaranya bergetar saat mengatakan Suri menghilang.

Anne yang sedang berada di Norwegia, tempat bersejarahnya dengan Jack langsung jatuh pingsan saat tahu putri kesayangannya menghilang. Meski belum bisa dikatakan sebagai penculikan, tapi Anne yang tidak kuat mendengar berita semacam itu langsung tidak sadarkan diri saat mendengar Asher bicara ditelepon. Tanpa membuang waktu, Jack langsung meminta pilot pribadinya untuk segera kembali ke Jenewa.

"Tuan, lihat ini," ucap Kainer tiba-tiba membuyarkan lamunan Christian.

Dengan cepat Christian menoleh ke arah Kainer yang tengah menunjukkan sesuatu di layar tablet pintarnya, menggunakan tangan kanannya Christian meraih tablet dengan logo buah apel tergigit itu tanpa bicara.

"Gadis ini, dia terlihat sangat mencurigakan, Tuan. Sejak Nona turun dari mobil bersama Asher, gadis ini tidak melepaskan pandangannya dari Nona sedetikpun," imbuh Kainer pelan memberikan penjelasan atas temuan barunya pada Christian

Rahang Christian mengeras, menatap sosok gadis berjaket kulit hitam di video yang baru saja Kainer temukan.

"Sama seperti Nona Suri, rekaman gadis ini juga menghilang di menit 109, Tuan."

"Damn it."

"Saya akan mencari tahu lebih detail mengenai gadis ini, Tuan," ucap Kainer kembali.

Christian menggeram. "Ok, aku ingin kau memberikan semua detail gadis ini. Kalau dia ada hubungannya dengan peristiwa ini maka dia harus mempertanggung jawabkannya."

"Baik, Tuan. Saya akan mulai bekerja sekarang juga."

Mengerti apa yang Kainer butuhkan, Christian kemudian mengembalikan tablet pintar yang masih ada ditangannya pada sang empunya. Begitu alat kerjanya kembali ketangannya, Kainer langsung melakukan tugasnya meretas rekaman cctv di bandara Cointrin, Jenewa. Kainer berusaha mencari rekaman di menit ke 109 yang hilang, menit dimana kamera cctv di ruang tunggu tempat Suri duduk seorang diri hilang tanpa jejak selama hampir lima menit.

Saat Kainer sedang bekerja, kepala Christian menjadi sangat sakit. Membaca pesan yang baru saja dikirimkan sang ayah membuat Christian semakin gelisah, pasalnya saat ini sang ibu masih tak sadarkan diri meski sudah ada seorang dokter yang mendampinginya di pesawat. Christian tahu kalau ibunya sangat menyayangi Suri, karena itu adalah hal yang sangat wajar jika saat ini ibunya sangat terpukul.

Menggunakan kedua tangannya, Christian memijat keningnya dengan kuat. "Bersabarlah, Suri. Kakak akan menemukanmu dan membawamu pulang secepatnya, jangan takut Suri. Kau gadis kuat, My Suri Mireya Clarke gadis tangguh. Kakak percaya kau mampu bertahan. Aku bersumpah akan menemukanmu, adikku. Akan kutemukan orang yang sudah membawa pergi adikku meski harus mengejarnya sampai ke neraka sekalipun."

Bersambung

avataravatar
Next chapter