webnovel

FIRST LOVE 1: izinkan aku memiliki hatimu

Bercerita tentang seorang gadis canti bernama Nadira Pranata. ketika ia harus kehilangan cinta pertamanya dengan sebuah alasan yang sangat konyol beberapa tahun lalu saat rio, cinta pertama Nadira hilang tanpa kabar pada saat nadira bertanya ke salah satu sahabat rio ternyata rio pindah ke london dan akan menikah disana nadira yang merasa di khianati mengunci dirinya di kamar selama dua hari sampai akhirnya kamar nadira bisa di dobrak dan saat itu hampir saja nadira akan mengakhiri hidupnya untung saja belum terlambat dan sejak saat itu nadira sudah bertekad untuk tidak mengenal cinta lagi dan pada akhirnya sampailah nadira di titik ini, dimana dia menemukan orang baru tapi disaat bersamaan masa lalunya juga kembali belum berhenti sampai disitu nadira juga harus menerima kenyataan bahwa pria yang baru menjadi pacarnya selama seminggu berkhianat padanya dan yang lebih membuat nadira seperti orang bodoh adalah dia baru tahu bahwa masa lalunya dan leo adalah sepupu

panggilakurey · Teen
Not enough ratings
23 Chs

chapter 13

"kayaknya kamu bukan asli sini,,,pindahan ya" tanya julian

"iya aku pindahan dari indonesia" jawab nadira sambil tersenyum

"punya keluarga disini" tanya julian lagi

"iya" jawab nadira

"siapa mungkin gue kenal" tanya julia semakin kepo dengan asal usul nadira

"Rachel pricilia william" jawab nadira

"anak fakultas kedokteran yang galak banget itu" tanya julian lagi antusias

"iya,,,,kenapa emangnya" tanya nadira

"gue suka sama dia lo mau kan bantuin gue deket sama dia" tanya julian berharap pada nadira

"hmmm gue gak bisa jawab" ucap nadira

"yah" ucap julian

"nanti coba gue tanyain rachel nya dulu tu orang suka ngamuk kalo kita ngambil keputusan yang bersangkutan sama dia" jelas nadira

"gue tunggu ya" ujar julian bersemangat

"ya udah gue pamit ya ada kelas nih" pamit julian lalu pergi meninggalkan nadira sendiri. nadira hanya tersenyum lalu menuju kantin di dekat ruang dosen itu

"lo udah lama disini ra" tanya seseorang sambil duduk berhadapan dengan nadira

"ehh lo chel ngagetin aja lo" ucap nadira

"hehe maaf lo dicariin gue kira udah pulang ehh masih disini ternyata" jelas rachel

"gue mau pulang naik apa jalan kaki kan gue ikut sama lo tadi berangkat" jawab nadira sewot

"iya iya lo udah pesen" tanya rachel

"udah" jawab nadira singkat

"hai nadira rachel" sapa seseorang sambil tersenyum ramah

"ehh julian sini duduk bareng kita" ajak nadira

"lo ngapain sih duduk samping gue" ucap rachel ketus

"gak papa sih chel" ucap nadira menengahi rachel dan julian

"akhh terserah lo deh gue mau pulang gak mood gue" ucap rachel lalu berdiri meninggalkan nadira dan julian

"maaf julian kayaknya rachel nya lagi sensian" ucap nadira lalu pergi meninggalkan julian sendiri

"chel tungguin gue dong" ucap nadira sambil mengejar rachel

"lo lemot amat sih kalo jalan" protes rachel masih dengan nada ketusnya

"lo kenapa sih kayaknya gak suka banget sama julian" tanya nadira

"gak suka aja" jawab rachel tanpa melihat ke arah nadira

"julian itu baik loh kayaknya dia juga sama lo" ucap nadira antusias

"gak tertarik gue dengar gituan" jawab rachel dengan cueknya

"ehh lo mau kemana mobil lo sebelah sini" ucap nadira yang melihat rachel menuju keluar gerbang kampus

"gue mau kedepan bentar" jawab rachel setengah berteriak lalu rachel menyebrang saat menyebrang rachel tak melihat kanan kiri sehingga hampir saja ia tertabrak mobil namun untungnya ada seorang pria yang menyelamatkannya

"rachel" teriak nadira lalu berlari mendekati rachel

"iya gue gak papa" jawab rachel masih sedikit ketakutan

"makasih ya julian udah nyelamatin rachel" ucap nadira sambil tersenyum ke arah julian

"iya sama sama" jawab julian lalu melepas genggaman tangannya dari rachel

"makasih ya" ucap rachel kikuk

"sama sama" jawab julian sambil tersenyum rachel yang melihat senyum julian langsung terpesona baru kali ini dia memperhatikan julian sebelumnya rachel selalu bersikap acuh terhadap rachel

"santai aja kali chel ngeliatnya gak pernah liat cowok ganteng lo ya" goda julian

"ish" ucap rachel sadar dari kekagumannya lalu memukul lengan julian

"awhh" julian meringis

"ehh kenapa" tanya rachel lalu melihat lengan julian

"ya ampun tangan lo lecet sini ikut gue ke mobil biar gue obatin" ucap rachel lalu membawa julian ke mobilnya

****

"nih udah aku obatin tangan kamu" ucap rachel lalu mengembalikan kotak obat ke dasboard di mobilnya

"tumbenan pake aku- kamu biasanya juga lo- gue" tanya julian rachel hanya diam dia juga bingung kenapa bisa cara biacaranya ke julian yang dulunya ketus sekarang melembut

"Enghhh gak papa" jawab rachel salah tingkah apalagi di dalam mobilnya hanya ada mereka berdua

"bener gak papa" tanya julian lagi menggoda rachel

"iya gue cuman refleks aja tadi" jawab rachel tegas untuk menyembunyikan kegugupannya

"kamu itu gak pinter boong" ucap julian membuat rachel membeku di tempatnya

"trus mau lo apa" ucap rachel menantang

"gue cuma pengen lo" jawab julian menatap mata rachel dalam dalam yang di tatap malah salah tingkah

"lo ngomong apa sih ngawur deh" ucap rachel menyembunyikan kegugupannya

"aku beneran ngomongnya" jawab julian terlihat serius rachel tak menjawab lidahnya kelu tak bisa berkata kata

sampai nadira datang

"woyy ngapain tuh deket amat duduknya" goda nadira julian dan rachel jadi salah tingkah dan menjauh satu sama lain

"gak papa kok ra yuk pulang lo bisa pulang sendiri kan" tanya rachel pada julian dengan nada ketus nya

"iya gue bisa pulang sendiri gue tunggu jawaban lo sampe besok ya" ucap julian sebelum akhirnya benar benar keluar dari mobil rachel

"gue pulang ya" pamit julian

"yuk chel,,,lo yang nyetir atau gue kayaknya lo lagi banyak pikiran" tawar nadira

"iya deh lo aja yang bawa gue lagi gak konsen" jawab rachel lalu duduk disamping kemudi sedangkan nadira yang mengemudikan mobil

****

"lo kenapa sih chel dari pulang dari kampus sampe sekarang kok kerjaan lo ngelamun aja trus" tanya nadira saat mereka berdua dikamar setelah makan malam

"akhhh,,,akhhh" teriak rachel sambil mengacak rambutnya sendiri

"lo kenapa sih chel" tanya nadira yang semakin bingun

"itu si julian dia ngungkapin perasaannya ke gue gue bingung mau jawab apa" ucap rachel

"lah kenapa mesti bingung kalo lo juga suka sama dia bilang iya kalo gak bilang gak" jelas nadira

"nah itu masalahnya gue itu bingung sama diri gue sendiri,,gue itu sebenarnya suka sama julian gak sih" jawab rachel

"mantepin hati lo baru lo milih kalo lo milih ngikutin kemauan ego lo nanti lo bisa nyesel lebih baik lo ikutin kata hati lo biar hati lo sendiri yang milih nyamannya sama siapa" jelas nadira

"seandainya hati lo emang udah nyaman sama julian berarti yang ditakdirkan buat lo ya memang julian seandaikan gak berarti lo udah disiapin yang terbaik" lanjut nadira rachel hanya tertegun melalamun memikirkan apa yang diucapakan nadira

"udah gak usah dipikirin biarin waktu dan hati lo yang jawab sekarang kita istirahat aja" ucap nadira sambil membaringkan tubuhnya disamping rachel