2 Tiket !

Perkataan Pak Hudson membuat jajaran Eksekutif FIFA sangat kaget.

"Apa kamu Gila?!", bentak seorang Eksekutif FIFA yang bertanggungjawab komunikasi dengan seluruh sponsor FIFA.

"Tidak !"

"Pak Fernadian !"

"Mohon dengar penjelasanku sampai selesai !", balas Pak Hudson

"Tok"

"Tok ! Tok", suara ketukan pulpen

"Lanjutkan, Pak Hudson !", ucap Presiden FIFA

"Terima Kasih, Pak Goerge !"

"Nona Merlin !"

"Putarkan video rekaman kita !?", suruh Pak Hudson

Sebuah TV Elektronik ukuran 48 Inchi dinyalakan di ruang rapat FIFA.

"Silakan seluruh Eksekutif menonton hasil Obsevarsi pribadiku selama Piala Dunia sebelumnya !!"

"Rekaman video menggunakan kacamata perekam video!", jelas Pak Hudson

Di Tampilan Rekaman Video.

"Observasi hari ke-20, Aku melakukan kunjungan ke sebuah masyarakat yang menyediakan acara nonton bersama melihat pertandingan Piala Dunia !"

"Aku hendak ikut menyaksikan untuk mengetahui pendapat masyarakat Asia tentang pertandingan Piala Dunia yang diadakan di Rusia !"

Tampak rekaman video menurut pandangan mata Pak Hudson.

"Masyarakat disini sangat ramah pada aku sebagai orang asing !"

"Terima kasih!"

Pak Hudson duduk menanti pertandingan semifinal Piala Dunia ditampilkan di layar besar.

Di dekatnya terdapat anak-anak muda melakukan sesuatu sebelum pertandingan dimulai.

"Apa yang kalian lakukan?", tanya Pak Hudson yang sedang melihat seorang anak muda mengumpulkan uang

"Kamu tidak tahu !!!"

"Kita lagi mempertaruhkan uang jajan untuk mendukung Tim Sepakbola yang kami favorit !"

"Jika Tim Sepakbola yang kamu dukung ini menang, Uang Jajan ini jadi milik orang yang pilih Tim Sepakbola yang menang!!??", jelas seorang anak muda diketahui namanya Hasan.

Pak Hudson yang penasaran dengan permainan pilih Tim Sepakbola Favorit.

"Boleh aku ikut bermain?"

Pak Hudson mengeluarkan uang 100 Euro dan memberikan kepada anak muda yang mengumpulkan uang.

"Maaf, Pak !"

"Aku tidak dapat memberikan uang yang sama jika kamu yang menang dari Tim Favoritmu!", tolak Hasan

"Tidak apa-apa !"

"Jika aku menang, maka kamu tidak perlu beri uang ! Aku minta uang 100 Euro dikembalikan !!"

"Jika kamu menang, maka uang 100 Euro ini jadi milikmu !?", senyum Pak Hudson

"Terima kasih, Pak !"

"Boleh minta keringanan poin?", rayu Hasan

"Apa maksudmu?", bingung Pak Hudson

"Itu loh !"

"Beri poin tambahan pada lawan main karena lawan main tidak kuat atau tidak punya pemain kuat !", jelas Hasan

"Bebas ! Mau beri Setengah Poin ! 1 Poin !! 1 Setengah Poin ! 2 Poin !!!", lanjutnya

"Baik ! Aku beri 1 Setengah Poin kepadamu !!!", respon Pak Hudson

"Aku pilih Tim Sepakbola yang di Kanan !", pilihan Pak Hudson

Pertandingan Semifinal Piala Dunia sudah dipertandingkan.

Keseruan dan suasana nonton bersama dengan masyarakat dirasakan oleh Pak Hudson.

Hingga menjelang menit-menit terakhir pertandingan.

Tim Sepakbola yang di kanan berhasil mencetak 1 Gol.

Dan Lawan main Tim Sepakbola di kiri tidak mencetak gol apapun.

"Pluiiiitt", bunyi tanda selesai pertandingan.

"Horeeeee!"

"Horeeeeeeee!", goyang tarian Hasan dan anak-anak muda lainnya

"Pak, Aku menang !"

"Uang ini jadi milikku ! Terima Kasih !", senang Hasan

Di ruang rapat FIFA.

"Tungguuu Sebentar !!!??", suruh seorang Eksekutif FIFA yang bertanggungjawab atas Tim-Tim yang diverifikasi dan disahkan.

"Iya, Nona Rey !", spontan Pak Hudson

"Bukankan kamu yang menang?!"

"Kamu pilih Tim Sepakbola yang di kanan dengan skor gol 1 dan lawan mainnya di kiri dengan skor gol nol !!!???", heran Nona Rey

"Aku memberi keringanan poin sebesar 1 Setengah Poin artinya Aku beri Tambahan Gol sebesar 1 Setengah Gol pada lawan main sebelum pertandingan dimulai !"

"Jika dihitung, Tim Sepakbola pilihanku dapat Gol 1 dan Tim Lawan Main dapat 1 Setengah Gol !!"

"Aku kalah Setengah Gol !", malu Pak Hudson

Suasana rapat agak kegaduhan.

"Jadi, Apa maksudmu menayangkan rekaman video ini?", serius seorang Eksekutif yang bertanggungjawab atas kebutuhan dan medis Tim-Tim Sepakbola.

"Pak Dean !"

"Kita harus menghentikan tradisi sudah lama ini Dimana kita menjual Tiket untuk menonton !", jawab Pak Hudson

"Nona Merlin, Bagikan dokumen berisi data-data produksi, percetakan dan penjualan tiket !!", suruh Pak Hudson

Nona Merlin membagikan lembar-lembaran dokumen kepada seluruh Eksekutif dan Presiden FIFA.

Pak Hudson memberi beberapa menit kepada mereka untuk membaca dokumen tersebut.

"Nona Merlin, tampilkan seluruh Stadion Sepakbola yang sudah diresmikan dan diterima oleh FIFA!", sahut Pak Hudson

"Ini tampilan Stadion kita !"

"Keuntungan dari Tiket ! "

"Berdasarkan jumlah kapasitas Stadion Sepakbola !"

"Penjualan tiket untuk menonton paling banyak terjadi pada pertandingan SemiFinal dan Final.", jelasnya

"Dari besar dana yang dihitung, kita hanya dapat memberi kontribusi kepada Pengurus Stadion dan Pemerintahan bersangkutan kurang dari 100.000Euro !!"

"Karena jumlah kursi penonton yang menghambat keuntungan diterima oleh FIFA!", ucap Pak Hudson menunjuk ke layar

"Lalu, Apa yang kamu inginkan dengan peniadaan tiket untuk menonton??!!", tanya seorang Eksekutif yang bertanggungjawab atas Pengadilan Hukum FIFA.

"Terima Kasih, Nona Sally !"

"Ini pertanyaan yang kutunggu !!", senang Pak Hudson

"Kita menjual"

"Tiket Skor !!!"

"Tiket yang mempertaruhkan semangat penonton pada Tim Sepakbola favoritnya dan memenangkan uang yang setimpal yang disediakan oleh FIFA", semangat Pak Hudson

"Tiket Skor ini tidak berdasarkan jumlah kapasitas Stadion !!"

"Tiket Skor ini tidak berdasarkan jenis pertandingan biasa, semifinal dan final !"

"Tiket Skor ini dapat meraih penjualan tiket berlipat-lipat !", tanggapan Pak Hudson

Suasana rapat kembali berisik di antara Eksekutif FIFA.

"Semua Diam !!!!"

"Apa kamu yakin?"

"Apa ide kamu dapat dipertanggungjawabkan keberhasilannya?", tanya serius Pak Goerge

Suasana sangat hening.

Menanti jawaban serius Pak Hudson.

Nona Merlin berkeringat karena rapat yang tegang.

avataravatar
Next chapter