webnovel

Chapter 10 : Pelaku

Yoo Jonghyuk merangkai rantai peristiwa sebelum dan sesudah kecelakaan itu terjadi. Hampir dua minggu yang lalu, pada hari Selasa tengah malam. Dia menerima pesan dari ID tak dikenal di Line Chat, dan jelas dia tahu siapa itu setelah membaca isi pesannya.

[Unknown User : Aku menyimpan video yang bagus tentangmu saat menjadi bagian dari kami. Dan kau tahu apa yang akan terjadi jika aku mempublikasikannya?]

Yoo Jonghyuk awalnya mengacuhkan ancaman kosong tersebut karena yakin bahwa orang kurang ajar itu tidak bersungguh-sungguh. Akan tetapi, keyakinannya terkhianati setelah orang itu juga mengirimkan cuplikan video yang dia miliki.

[Unknown User : Tak usah khawatir, yang perlu kau lakukan adalah datang ke sini dan menyambut anggota baru kita dan aku akan langsung menghapus video ini]

Sakit kepala menyerangnya, dia pikir dia sudah keluar dari dunia itu, tetapi kenyataan berkata lain. Ditambah fitnah yang dilancarkan media terhadapnya tentang pemerasan menjatuhkan popularitas yang telah dia bangun dengan hati-hati. Semua ini karena orang-orang sialan itu, perusuh dari kelompok gamer Olympus.

Yoo Jonghyuk tak mau menurunkan popularitasnya lebih jauh, apalagi jika sampai video itu tersebar, maka bukan hanya dia, tetapi juga Yoo Miah akan dalam bahaya. Dia tidak akan membiarkannya terjadi.

Oleh sebab itu, dia terpaksa datang ke pertemuan tersebut. Namun, bukan berarti dia mengurangi kewaspadaannya, justru sebaliknya. Yoo Jonghyuk akan menyerang mereka bila dia mendapatkan 'tikaman dari belakang'.

Markas rahasia yang ditentukan dari seberapa ketatnya penjagaan mereka sehingga Yoo Jonghyuk harus mengalami apa yang disebut penculikan, visinya ditutup kain hitam dan pendengarannya disumpal dengan Headset yang memutar lagu rock memuakkan. Ini adalah prosedur untuk masuk dan keluar markas mereka untuk seseorang yang 'bukan anggota' mereka lagi. Namun, masih tetap dipanggil entah dengan alasan apa.

Rasa dingin menjalar ke punggungnya setelah ditempatkan dalam mobil tiba-tiba ketika dia baru saja keluar dari apartemennya, ternyata dia sudah dicegat.

Yah, dia bisa saja mencekik atau menghancurkan penculiknya, tetapi itu akan menimbulkan lebih banyak masalah yang berujung pada resiko keselamatan adiknya, Yoo Miah. Ini salahnya karena berhubungan dengan dunia itu.

Tidak bisa dipungkiri, dia kehilangan arah selama hampir separuh hidupnya tanpa orang tua yang menghilang entah ke mana, tak ada jejak sedikit pun tentang keduanya. Tidak, ada satu, yaitu gadis kecil yang pada suatu hari muncul tepat di depan apartemen pada bulan dia mencapai ketenaran sebagai gamer profesional.

Dia hidup sendirian dan anehnya memiliki rumah serta tabungan besar sampai Sekolah Menengah dari siapa yang tahu. Mungkin orang tuanya meninggalkan uang itu sebelum menghilang tanpa jejak? Dia sedikit berharap.

Yoo Jonghyuk diam-diam mencengkeram belati dari saku dalam mantel hitamnya, bersiap jika mendapat serangan. Akan tetapi, tidak seperti prediksinya yang paranoid, mereka yang membawanya tak punya niat mencelakainya. Justru mungkin sebaliknya berdasarkan sikap mereka yang membawanya tidak terasa seperti mengantar tahanan, tetapi kolega.

Klik!

Klik!

Klik!

Terdengar suara pintu-pintu dibuka dan gembok yang dipasang di sana-sini untuk menjaga kerahasiaan setelah Yoo Jonghyuk berada di dalam suatu ruangan, menurutnya sebab matanya masih tertutup.

"Ah, Raja Penakluk kita telah tiba! Buka penghalang mata dan telinganya!" perintah seseorang dengan suara keras dan terdengar ceria seolah habis meminum anggur manis.

Akhirnya Yoo Jonghyuk dapat melihat dan menyadari di mana dia berada. Ruangan ini semacam ruang interogasi, dengan meja di tengah dua kursi dan lampu gantung remang-remang. Alisnya menggeliat dan otaknya berpacu demi menemukan solusi apabila hal terburuk datang.

Dia menatap pria yang duduk di depannya, pria itu adalah orang yang mengiriminya pesan ancaman. Modifier(alias)-nya adalah Dionysus, dia orang Eropa yang suka pada sejarah kuno Yunani dalam kisah Dewa Anggur dan Ekstasi. Tentu saja Yoo Jonghyuk mengenalnya sebanyak orang itu yang juga sebaliknya.

Mata biru berkilat-kilat Dionysus mengganggunya, jadi dia tidak berbasa-basi. "Hapus video itu atau aku akan menghancurkan markas kecilmu ini!" ancamnya yakin. Dia mengetahui beberapa bagian tersembunyi dalam markas ini yang tak diketahui anggota lain sampai saat ini, mengapa dia begitu percaya diri bahwa hanya dia yang tahu?.....  Yah, karena dia lah yang membuatnya. Itu merupakan caranya mengantisipasi situasi semacam ini, Yoo Jonghyuk tahu bahwa mustahil untuk benar-benar lepas dari dunia bawah setelah sekali bergabung, maka prinsipnya adalah habiskan sisa hidupmu dalam bayang-bayang atau mati.

Informasi yang diketahui perlu dibayar dengan harga yang sesuai, tetapi kali ini Yoo Jonghyuk hanya fokus pada tujuan dari sikapnya yang menurut untuk digiring seperti domba ke sini. Dia membenci fakta itu sampai sum-sum tulangnya, dia bertanya-tanya mengapa dia harus terlalu berhati-hati sekarang? Kenapa tidak seperti dulu, hancurkan dan melenyapkan tanpa rasa kasihan?

Ada satu, yaitu adanya anggota keluarga yang tak bersalah dan menyayanginya. Jadi, beginilah dia memulai.

"Woah, kau harus sabar. Dan … temuilah anggota baru sekaligus pemimpin baru kelompok kita, benar, kau mantan anggota, tapi kau memiliki gelar 'Raja'. Pemimpin baru ingin membuat kesepakatan denganmu. Jadi, apa kau setuju?" jelas Dionysus sambil menyisir rambut pirang emasnya ke belakang.

Yoo Jonghyuk mempertimbangkan tawaran itu selama beberapa menit kemudian menjawab. "Biarkan aku tahu siapa pemimpinnya, setelah itu aku akan memikirkan kesepakatan yang ditawarkannya." Dengan mata tajamnya yang mengamati reaksi Dionysus.

Dalam ruangan ini ada lima orang termasuk dia, apakah salah satu dari ketiga orang yang ada di pojok itu pemimpin baru? Yang pertama meneliti wajah-wajah mereka, tepatnya topeng yang mereka kenakan.

Aturan dunia bawah yang pertama yaitu sembunyikan identitas jika kau adalah pelaksana lapangan, pemberi informasi, dan pencari informasi.

Aturan yang kedua adalah pihak pengatur dan pembunuh bayaran mempunyai kewenangan tersendiri dalam penyembunyian identitas, itu adalah resiko dan hak istimewa yang mereka tanggung.

Yoo Jonghyuk merupakan yang terakhir dari daftar sehingga dia tak memiliki 'topeng'. Pekerjaannya seperti hantu tak kasat mata. Oleh sebab itu, korban atau siapapun tidak tahu siapa pelakunya.

Dionysus terkekeh sejenak. "Baik, kau sama sekali tidak berubah, Conqueror King. Kalau begitu, ucapkan halo pada pemimpin baru, Tuan Watcher Of Light and Shadow," sambutnya untuk memperkenalkan orang misterius yang tak disadari Yoo Jonghyuk berdiri tepat di belakang Dionysus. Mungkin penyebabnya adalah tinggi badannya yang lebih pendek daripada Dionysus dan dia yang kekar, ataukah keremangan ruangan yang melingkupi bayangannya?

Yoo Jonghyuk mengenyahkan pikiran itu ketika dia berkontak mata dengannya.

Deg!

Entah mengapa jantungnya berlari liar, mata yang menatapnya itu sedalam lautan yang gelap dan dingin, serta membekukan tulang. Namun, terasa familiar.

Dionysus berdiri dan menyingkir untuk memberikan kursi itu ke pemimpin baru dengan modifier anehnya, Watcher Of Light and Shadow. Sama mengerikan dengan wajahnya yang tanpa ekspresi dan mata hitam obsidiannya yang menatap Yoo Jonghyuk selama beberapa detik sebelum pindah ke mana-mana selain dirinya.

Perasaan kesendirian dan kesepian terpancar dari pria di depannya, pemimpin baru misterius. Yoo Jonghyuk hendak mengeluarkan belatinya saat rasa bersalah menyelusup ke dalam hatinya. Seolah diiris oleh sesuatu yang tajam, wajahnya yang terpahat indah mengerut.

"Conqueror King, mari buat kesepakatan," ajak pria kurus itu yang terselubung aura tak bisa didekati.

Yoo Jonghyuk memperhatikan setiap sisi yang terakhir termasuk wajahnya yang pucat di bawah pencahayaan lampu kuning yang redup. 'Dia mirip mayat hidup,' pikir Yoo Jonghyuk.

Wajah yang membuatnya tidak nyaman lalu suara serak rendah itu menggerogoti ketenangannya. Butuh waktu lama baginya membalas ajakan Watcher Of Light and Shadow.

Yang terakhir tidak repot-repot menunggu dan berbalik sembari membisikkan sesuatu ke Dionysus. Kemudian melambaikan tangan kanannya. "Kita akan berbicara empat mata di sini nanti," ujarnya sebelum keluar ruangan.

....

Di luar, Watcher Of Light and Shadow menatap langit malam yang terbentang kemudian menutup matanya dan merogoh mantel putihnya untuk mengambil 'obat khusus'-nya. Dengan penundaan beberapa detik, dia menelan beberapa pil tersebut.

***