1 Prolog

21 Maret 2020

I Miss Him.

Hi, Diary!

Rasanya waktu berlalu begitu cepat. Sudah hampir 7 tahun aku dengannya berpisah. Anehnya, aku baru bisa move on darinya sekitar 3 tahun belakangan ini.

Dia adalah Na Jaemin.

Laki-laki berbadan jakung, memiliki senyum yang indah, selalu ramah kepada siapapun, anak yang sopan, mempunyai sikap yang manis dan terkadang dia bisa berubah menjadi menyebalkan jika sudah bersamaku.

Kami berdua memiliki sifat yang hampir sama.

Ia sering mengerjaiku, membuatku naik darah, membuatku kesal, namun dalam sekejap dia juga berhasil membuat moodku membaik. Aku akui bahwa aku tidak bisa marah dalam waktu yang lama terhadapnya. Dia selalu mempunyai seribu cara agar aku tidak marah, walaupun sumbernya selalu berasal dari dia.

Sungguh aneh tapi itu semua nyata.

Dia adalah moodbooster bagiku.

Tapi, sekarang semuanya sudah berubah. Aku tidak bisa lagi bertemu dengannya. Tidak bisa melihat senyumannya, tidak bisa merasakan bagaimana sikap manisnya padaku, bahkan aku lupa bagaimana bentuk wajahnya saat ini mengingat kami yang memang sudah sangat sangat lama tidak berjumpa.

Aku rindu Na Jaemin.

Rasa rindu ini tidak seperti rasa rindu yang sudah-sudah. Dadaku terasa sesak saat ini karena mengingat bagaimana masa-masa saat aku dan Jaemin menjadi sepasang kekasih. Bahkan, teman-teman kami sering mengatakan bahwa aku dan Jaemin adalah pasangan dunia dan akhirat.

Yap. Aku dan Jaemin sama-sama bucin kala itu makanya tidak sedikit dari teman-teman dan orang terdekat kami yang terkejut mendengar kabar kandasnya hubungan kami tidak terkecuali keluarga ku dan keluarga Jaemin.

2014 adalah tahun dimana aku dan Jaemin bertemu.

Huhh!

Aku ingin menceritakan bagaimana masa-masa saat aku dan Jaemin menjalin kasih.

Haruskah aku mulai bercerita?

Tapi aku bingung memulainya dari mana?

Haruskah?

Baiklah.

Flashback dimulai...

•••

avataravatar