webnovel

FAITH : LOVE BETWEEN CEO AND LEADER ARMY GIRL

Ji eun, seorang gadis asal Daegu yang mengadu nasib di Seoul sebagai pekerja paruh waktu untuk mencukupi kebutuhan hidup dirinya dan keluarganya. Masa mudanya dihabiskan untuk mencari uang karena keadaan perekonomian keluarganya yang sulit. Namun hidupnya berubah saat sebuah takdir membawanya menuju hidup penuh kemewahan. Bertemu dengan Ji yeong yang merupakan pria kaya dan bekerja di sebuah agensi besar tak pernah dia bayangkan sebelumnya. Bahkan dia tidak pernah berpikir kalau dirinya akan menjadi pemimpin pasukan dalam kesatuan penghancur musuh. Dimana dirinya harus melawan maut karena musuh yang ditaklukan bukanlah orang biasa. Mereka bahkan bisa mati kapan saja. Karena itulah mereka menutupi wajah dan identitas mereka agar tidak ada satupun musuh yang bisa melacak latar belakang mereka. Ji eun bahkan juga harus menjauhi Ji yeong yang sangat dia cintai demi menyelamatkan nyawa Ji yeong dari incaran musuh. Akankah kisah cinta mereka dapat bersatu dengan akhir yang bahagia???

alfia_damayanti · Teen
Not enough ratings
4 Chs

part 3

Ji eun terbangun setelah mendengar alarm yang dipasangnya semalam. Dilihatnya jam menunjukkan pukul lima tepat. Ji eun turun dari kasur dan membersihkan dirinya terlebih dahulu. Sebenarnya setelah bangun tidur, ji eun tidak langsung mandi melainkan cuci muka dan gosok gigi. Ji eun tidak terbiasa langsung mandi saat baru bangun tidur, ntahlah dia pun tidak tau apa penyebabnya.

Setelah melaksanakan ritual paginya, ji eun membersihkan kamarnya yang tidak terlalu berantakan. Hanya tempat tidur yang agak berserakan dan buku-buku yang tidak tertata dengan rapi. Di kamarnya terdapat cukup banyak koleksi novel. Dan itu semua bergenre romance. Memang kisah hidupnya sangatlah pahit dan jauh dari kata romantis, tapi dengan membaca novel-novel itu membuatnya mengerti bagaimana rasanya bahagia dan bagaimana rasanya dicintai oleh seseorang.

Ada satu novel yang menjadi favoritnya. Novel yang menceritakan tentang seorang yeoja miskin yang setiap harinya harus bekerja keras demi selembar uang. Yeoja itu selalu mendambakan seorang namja yang sangat mencintainya dengan apa adanya. Seseorang yang menjadi lentera dalam gelapnya kehidupan dan tempat untuk dia bersandar dikala dia lelah dengan kejamnya kehidupan.

Hingga akhirnya yeoja itu menemukan seseorang yang dia impikan. Seorang namja dari keluarga kaya dan terpandang. Yang membawanya dari kejamnya hidup kedalam indahnya hidup. Namja itu memberikan segalanya untuknya. Membuat yeoja itu mengerti bagaimana indahnya kehidupan.

'andai hidupku berakhir seperti yeoja ini aku pasti sangat bahagia' gumam ji eun dalam hati sambil memandang cover buku yang sedang dia pegang.

Ji eun menyusun koleksi novelnya dengan rapi dan keluar menuju dapur. Appa dan eommnya belum bangun begitu juga dengan hyu jin. Hari ini mereka sengaja bangun telat dikarenakan hari ini hari libur. Ji eun tidak ingin mengganggu waktu mereka jadi dia memutuskan untuk menyiapkan sarapan sambil menunggu mereka bangun.

Ji eun berkutat dengan bahan makanan yang tersedia. Tangannya bergerak dengan lincah seolah menari dengan riangnya. Karena bahan yang tersedia tinggal nasi, sosis dan udang, ji eun pun memutuskan untuk membuat nasi goreng seafood.

"Uwah harumnya" ucap hyu jin yang baru keluar dari kamarnya sambil mengucek-ngucek matanya.

"Kamu sudah bangun?" tanya ji eun pada hyu jin.

"Eoh, noona aku lapar" ucap hyu jin memeluk ji eun sambil menyenderkan kepalanya di bahu ji eun.

"Sabar ya sebentar lagi selesai kok. Kamu cuci muka dulu sana dan jangan lupa gosok gigi. Nafasmu bau tau" ledek ji eun tanpa melihat kearah hyu jin yang sudah memasang wajah masamnya.

"Ah noona~ arasseo aku akan ke kamar mandi dulu tapi saat aku kembali nanti meja makan harus sudah terisi dengan makanan enak" ucap hyu jin sambil menunjuk kearah meja makan.

"Ne seonsaengnim" jawab ji eun sambil tertawa

Hyu jin adalah sosok adik yang manja. Karena itu saat ji eun pulang ke daegu dia akan bermanja-manja dengan ji eun. Bagi yang tidak kenal mereka pasti akan mengira kalau ji eun dan hyu jin adalah pasangan kekasih, padahal yang sebenarnya adalah pasangan kakak dan adik. Maklum saja ji eun hanya pulang dua bulan sekali dan itu pun hanya beberapa hari. Karena itu hyu jin ingin menghabiskan waktunya untuk bermanja-manja dengan noonanya.

Hyu jin pun pergi ke kamar mandi sesuai dengan perintah ji eun. Sementara ji eun mempercepat gerakannya untuk menyiapkan sarapan. Setelah beberapa menit ji eun pun selesai dengan masakannya. Ji eun menaruh 4 piring dengan sendok dan garpu di samping kanan dan kiri piring di meja dan semangkuk besar nasi goreng yang dibuatnya tadi. Bersamaan dengan itu hyu jin keluar dari kamar mandi yang letaknya dekat dengan dapur.

"Kenapa lama sekali ?" tanya ji eun yang melihat hyu jin keluar dari kamar mandi.

"Iya noona, tadi aku buang air dulu" ucapnya sambil mengelap wajahnya dengan handuk kecil.

"Uwah, nasi gorengnya sudah siap" ucap hyu jin dengan mata berbinar melihat nasi goreng buatan ji eun.

"Tapi kita tidak bisa makan sekarang"kata ji eun yang sukses membuat hyu jin kesal.

"Ah waeyo, noona aku lapar, aku mau makan" ucap hyu jin dengan raut wajah cemberut membuat ji eun tersenyum.

Adiknya ini memang tidak pernah berubah. Ya memang badannya sudah bertambah tinggi dan tingginya melebihi ji eun tapi tetap saja dia adalah adiknya yang paling imut.

"Kalau kamu mau makan sana bangunin appa dan eomma" suruh ji eun pada hyu jin.

"Noona saja yang membangunkan eomma dan appa. Aku akan menjaga nasi gorengnya siapa tau ada kucing disini" jawab hyu jin sambil menatap nasi goreng diatas meja.

"Yang ada tuh kamu kucingnya. Kalau aku pergi nasi goreng ini pasti kamu habiskan. Lalu appa dan eomma bagaimana?" ucap ji eun sambil menuangkan air putih di masing-masing gelas yang ada di meja.

Dari arah kamar terdengar suara pintu dibuka. Memunculkan appa dan eomma yang baru bangun tidur. Raut wajah mereka tampak segar setelah menghabiskan cukup banyak waktu untuk tidur.

"Appa eomma ayo kita sarapan" ajak hyu jin sambil menggandeng tangan mereka.

"Eoh kamu masak apa? Harum sekali wanginya" tanya eomma pada ji eun yang membuatnya tersipu malu.

"Anieyo, aku hanya memasak nasi goreng seafood. Hanya itu bahan yang ada di kulkas" jawab ji eun sambil menarik kursi appa dan eommanya untuk membantu mereka duduk.

"Kalau begitu selamat menikmati" ucap hyu jin girang karena perutnya sudah sangat lapar.

Mereka pun makan dengan lahap disertai obrolan ringan. Ji eun sangat bahagia dengan momen-momen seperti ini. Momen yang jarang sekali dia dapatkan saat berada di seoul.

Setiap hari ji eun selalu bekerja dan jarang sekali menelpon ke rumah. Mungkin ji eun melakukannya hanya sekali dalam seminggu untuk mengetahui bagaimana kabar appa eomma dan hyu jin dan itu pun dia lakukan saat malam hari.

Terkadang ji eun sangat iri dengan orang lain yang bisa menghabiskan banyak waktu dengan keluarganya. Mereka bisa pergi ke pantai saat musim panas, pergi piknik saat musim semi dan mungkin pergi ke luar negeri untuk mengahabiskan liburan yang cukup panjang.

Entah apa yang membuatnya begini hinga ji eun berkata, "appa eomma aku janji akan mencari uang yang banyak agar kita bisa liburan ke luar negeri".

Appa dan eomma tidak merespon apapun kecuali ekspresi bingung. Begitu pun hyu jin. Dengan mulut menganga yang masih memegang sendok sambil memperhatikan ji eun. Ji eun bingung padahal dia tidak mengatakan sesuatu yang aneh. Dia hanya ingin mencari uang yang banyak agar merega bisa berlibur bersama. Bukannya senang mereka malah menatap ji eun dengan aneh membuatnya semakin bingung.

"Noona gwaenchanayo?" tanya hyu jin masih dengan posisi yang sama.

"Waeyo?" tanya ji eun balik karena masih merasa bingung.

"Apa noona sakit?" tanyanya lagi.

"Aku sangat baik-baik saja. Memangnya kenapa?" ji eun melihat appa eomma dan hyu jin bergantian.

Tiba-tiba eomma memegang tangan ji eun dan menggenggamnya dengan penuh kelembutan.

"Appa dan eomma hanya ingin melihat kamu dan hyu jin bahagia. Eomma tidak butuh liburan ke luar negeri. Eomma hanya ingin memiliki cucu dari kalian berdua. Benar kan yeobo?" ucap eomma sambil melihat appa.

"Benar ji eun. Umur kamu sudah cukup matang untuk menikah. Kamu jangan terlalu memaksakan diri kamu untuk terus bekerja mencari uang. Carilah seseorang yang bisa menjaga dan mencintai kamu." Kata appa yang kini terlihat serius

"Appa akan sangat senang jika kamu menemukan seseorang yang akhirnya bisa menggantikan posisi appa untuk menjaga kamu. Appa harap kamu bisa mengerti dengan perkataan appa." Lanjut appa kemudian tersenyum.

Ji eun hanya tersenyum menanggapi ucapan appa dan menatap eomma yang juga sedang menatapnya. Sedangkan hyu jin, bukannya ikut terharu dia malah lebih memilih memakan nasi gorengnya dengan lahap. Dasar hyu jin, terkadang dia bisa terlihat menjengkelkan dan menggemaskan secara bersamaan.

Setelah selesai makan ji eun langsung menyuci piring dan masuk ke kamar. Ji eun mengambil ponselnta dan mengecek SNS yang sudah hampir seminggu ini tidak dia buka. Matanya terbelalak melihat postingan yang baru diposting dua jam lalu.

"Daebak, banyak sekali agensi yang sedang merekrut anggota. Aku harus ikut audisi ini" ucap ji eun berbinar sambil membaca satu per satu persyaratan yang dilampirkan oleh pihak agensi.

Tinggi minimal 160cm, berat badan maksimal 50 kg, bisa dance, bisa nyanyi, bisa bermain musik minimal satu alat musik 'sepertinya aku sudah memenuhi semua syaratnya' batin ji eun.

"Bagaimana cara mendaftarnya ya?" gumam ji eun sambil mencari cara untuk mendaftar ke agensi tersebut.

"Aha!! ini dia. Caranya dengan menciptakan koreografi baru dengan sebuah lagu yang tertera di bawah ini lalu kirim ke email yang tersedia" baca ji eun dengan suara pelan sambil memahami instruksi yang ada. Ji eun membaca semua informasi dengan teliti.

Jarinya terus menscroll layar ke bawah sampai akhirnya dia selesai membaca syarat dan ketentuan yang dibuat. Kemudian ji eun menscroll kembali layar ponselnya ke atas tepat di informasi tentang lagu yang dapat dipilih untuk membuat koreografi baru.

"Pilihannya hanya ada 3 ya, monster by exo, fire by bts dan navillera by gfriend. Yang mana ya?" ucap ji eun sambil mengetukkan jarinya ke dagu.

"Kalau monster aliran musiknya mudah dibuat koreografi, tapi aku suka bts tapi gfriend aliran musiknya juga bagus. Ah eotteokhae?" ji eun bingung lagu apa yang harus dia pilih.

Bagaimanapun ini adalah kesempatan emas untuknya. Ji eun harus berusaha agar bisa masuk ke salah satu agensi terkenal di seoul. Ji eun ingin hidup keluarganya berubah. Ji eun ingin membelikan mereka daging setiap hari agar orang-orang tidak mengejek keluarganya yang jarang sekali makan daging karena tidak mampu membeli.

Ji eun pun memutuskan untuk mengcover ulang koreografi lagu monster dari exo.

=>=>=>=>Dilain sisi

Seorang namja berjalan dengan langkah cepat namun tegas menuju sebuah ruangan dengan diikuti beberapa orang dibelakangnya. Matanya yang tajam, hidungnya yang mancung, bibir ranum yang tipis, rahang yang kokoh adalah gambaran dari namja itu. Apalagi dengan badannya yang atletis membuat semua yeoja memujanya. Dia membuka pintu ruangan CEO dengan kasar dan duduk di kursi kebesarannya. Terdapat papan nama bertuliskan Seo Ji Yeong di atas meja. Suasana hening, tidak ada satupun yang berani bicara.

"Apa-apaan ini? Kenapa saham agensi bisa turun secara drastis?" namja itu bertanya dengan suara yang tenang namun dengan sorot mata yang tajam membuat suasana semakin tegang.

"Begini Pdnim salah satu artis kita yang bernama Choi Yuna terjerat skandal sedang berhubungan dengan Ji Yeonwoo salah satu member dari boyband naungan SO Entertaiment. Dan skandal itu membuat netizen memberikan komentar jahat baik pada Ji Yeonwoo maupun Choi Yuna. Akibat komentar yang ditimbulkan netizen, saham agensi baik agensi kita maupun SO Entertaiment mengalami penurunan secara drastis. Kami menduga bahwa skandal ini adalah jebakan dari pihak SO Entertaiment untuk menjatuhkan agensi kita." Jelas seongwon, ketua divisi social media marketing.

"Apa yang membuatmu berasumsi seperti itu?" tanya namja itu sambil menatap seongwon tepat ke bola matanya.

"Saat skandal itu beredar di internet kami segera menghubungi choi yuna dan manajernya. Choi Yuna mengatakan bahwa dia tidak terlalu mengenal Ji Yeonwoo dan hanya sekali bertemu di Apple Music Award pada tahun lalu. Manajer Choi Yuna juga membenarkan fakta tersebut. Dia memberikan rentetan jadwal choi yuna yang sangat padat sehingga memungkinkan yuna tidak punya waktu senggangg untuk pergi ke suatu tempat. Karena itu kami menduga bahwa ini adalah jebakan dari pihak SO Entertaiment untuk menjatuhkan kita" jelas seongwon dengan panjang kali lebar.

"Dan aku mendapatkan kabar bahwa saat ini pihak SO Entertaiment sedang mempersiapkan lagu baru untuk boyband asuhannya yang sedang digemari netizen. Dan yang aku dengar lagu itu akan dikolaborasikan dengan artia luar negri yang cukup terkenal. Jadi aku mengambil kesimpulan bahwa pihak SO Entertaiment sudah menyiapkan planning lain setelah menjatuhkan kita" sambung seongwon.

"Lalu apa solusi yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah ini?" tanya namja itu.

"Kami sudah melakukan pencarian idol dan mempostingnya di seluruh akun sosial media. Kami sudah merundingkan jika ada dari mereka yang punya kompetensi yang sangat bagus kami akan menjadikannya sebagai leader koreografer." Jawab sora, ketua divisi perekrutan.

"Apa kalian bisa menjamin bahwa keputusan ini akan memperbaiki saham perusahaan?" tanya namja itu lagi.

Mereka terdiam membuat suasana kembali hening, namun pada detik berikutnya "kalau begitu mari kita bekerja keras untuk meningkatkan saham agensi lagi. Kalian bisa kembali ke ruangan kalian" ujar namja itu masih dengan tanpa ekspresi namun membuat semua karyawannya lega.

"Ne Pdnim" ucap mereka dengan serentak.

Namja itu duduk bersandar di kursinya sambil memejamkan matanya. Saat ini yang ada diotaknya adalah berbagai macam strategi yang harus dilakukan untuk menaikkan saham agensi.

"Aish" dia melempar vas bunga yang berada diatas mejanya ke lantai dengan sangat keras. Matanya tajam menyala dan mukanya memerah.

"Awas kau jung bora" ucap namja itu dengan emosi yang berapi-api.