1 Part 1 - About Me

Sinar matahari mungkin baik untuk sebagian orang, tapi tidak dengan manusia seperti ku. Kehidupan ku terbalik dengan manusia pada umumnya yang bekerja pagi hari dan istirahat dimalam hari. Sial, aku masih mengantuk sekarang.

Lucu jika aku menjabarkan kegiatan ku dimalam hari, bagaimana tidak aku menjadi barthender disebuah bar tetapi bisa beralih profesi menjadi pengeksekusi buruan yang mereka inginkan. Tentu saja aku melakukannya dengan sebab, dan sampai hari ini aku menjalani hidup ya mungking kurang lebih 2 tahun belakangan ini tidak pernah sekalipun polisi mendatangi ku. Cukup bersih bukan?

Nama ku Yomewyne Arzalika

Aneh bukan? Aku juga berfikir begitu. Sudah ya perkenalan singkat kita, aku harus bangun dan minum kopi dipagi hari.

Berjalan gontai ke kulkas kecil sambil mencari kopi dingin, aku mendengar langkah kaki seseorang mendekat.

"Flat mu banyak nyamuk, aku tidak bisa tidur nyenyak" gerutunya dan duduk didepan meja pantry.

"Seburuk itukah? Kalau begitu disana ada pintu dan kau bisa keluar sekarang. Tapi aku tidak dapat menjamin kau masih bisa bernafas dalam hitungan jam" dengan meneguk kopi dingin aku meliriknya yang sepertinya sedang menimbang-nimbang, cih dia bahkan tidak berterimakasih padaku.

Berjalan melewatinya dan membuat pancake, kegiatan ku terusik saat dia mulai bersuara lagi "Kau buat pancake? Apa rasanya enak?" girangnya sambil mendekat kearah ku

"Kenapa kau jadi banyak bicara seperti ini bocah? Jangan ganggu dan diamlah disana" bentakku dan memberinya piring berisi 3 pancake kehadapannya. "Makan dan enyahlah dari hadapan ku" ucapku sambil berlalu menuju kamar.

Sambil menikmati pancake, aku membaca buku sastra. Aku menyukainya mungkin bagi sebagian orang ini membosankan tapi tidak untuk ku.

Suara ketukan bocah gila itu membuatku geram dan ntah keberanian dari mana dan arwah apa yang merasukinya dia bicara "Hey lika, itu bukan nama mu?" sialan dia memanggil nama belakangku.

Sebenarnya apa maunya bocah satu ini, aku melangkahkan kaki kepintu dan membukanya. "Kenapa memang kalau itu nama ku?" Aku melihatnya dari atas sampai bawah seperti sedang mengulitinya.

"Kita sudah serumah selama 3 hari dan kau Lika tidak bertanya siapa nama ku?" Ucapnya kesal dan aku hanya menatapnya dengan malas

"Hanya ini yang kau ingin katakan sampai mengganggu waktu ku bocah Jeon?"

Matanya bahkan sampai ingin keluar saat aku menyebutkan marganya.

Aku berniat menutup pintuku dan tangannya mengintrupsi ingin masuk ke kamar.

"Berani kau melangkah ke kamarku walaupun hanya sejengkal aku jamin kau akan melihat kaki mu sendiri nanti" ucapku dingin, tentu saja aku tidak suka ruang privasi ku ingin dimasuki oleh orang lain.

avataravatar
Next chapter