Aeolian dan Lilian
Bukannya terlalu pengecut untuk kembali membuka hati, hanya saja belum siap untuk kembali kedalam dunia yang disebut cinta. Terpaan badai 2 tahun lalu membuat duniaku benar-benar hancur, seolah semesta sengaja memberi warna hitam yang pekat, membuat buta menuju jalan pulang.
Tapi sekeras dinding beton pun akan hancur diterpa waktu, dikikis oleh rasa yang dulu pernah lenyap, pernah mati dalam lubang gelap. Lelaki itu membuktikan bahwa dinding beton berlapis baja pun akan runtuh jika kau ketuk pintunya sekuat tenaga, walau harapan itu sulit untuk dilihat.
Tapi semesta lagi-lagi tidak berpihak, membiarkan kami bertemu seperti langit dan senja yang hanya sementara, membiarkan kami hanya menjadi sebuah cerita di buku harian yang lagi-lagi penuh luka. Kapan semesta puas untuk berhenti, membiarkan kami tertawa diatas kebahagiaan,
Untuk apa dipertemukan jika esok mereka harus mengucapkan selamat tinggal, pada hari yang terukir begitu Indah.
Kisah ini adalah bukti betapa cerita kita dulu terlalu indah jika hanya untuk diingat, lantas ku tumpahkan dengan tinta di atas kertas, memberitahu semua orang bahwa dulu aku benar-benar mencintai mu. Tak pernah ada penyesalan yang menyelinap dalam pertemuan kita yang sementara
Liialza · Teen