1 Prolog

"SELAMATKAN PANGERAN ERIOS!!!" teriakan dari seorang pria dengan mahkota emas di kepalanya menggelegar bersamaan dengan petir yang menyambar bumi.

Mendengar teriakan dari sang raja, beberapa pengawal serta seorang pelayan membawa Erios yang kala itu baru berusia 10 tahun menjauh dari medan perang.

Kala itu tak banyak yg dapat di lakukan erios, ia hanya bisa menangis dalam kereta, melihat ayahnya tumbang di medan perang dengan dirinya yang perlahan menjauh dari area tersebut.

Seorang pelayan wanita yang kiranya berumur 30 tahun mengusap lembut surai Erios, "Pangeran, ini dari raja. Aku dan pengawal hanya dapat mengantarmu sampai gerbang, balik lah saat kondisi sudah membaik." ucap pelayan wanita tersebut dengan memberi sebuah cincin emas dengan pola yang rumit.

"Bagaimana aku tahu kondisi sudah membaik? Jika aku disana dan seorang diri." ucap Erios menatap pelayan Ayu, pelayan yang menjadi pengasuhnya sejak bayi.

Pelayan Ayu hanya tersenyum menanggapi ucapan pangeran mahkota.

Sekitar 15 menit kemudian, sampailah mereka di sebuah hutan yang rindang. Pangeran turun dari kereta dengan menggenggam erat tangan pangeran Ayu.

"Pangeran, masuklah ke sana. Nanti disana pangeran akan melihat dunia yang berbeda dari ini, pangeran akan sampai pada tahun yang jauh lebih baik dari sekarang, kami tak bisa ikut karena hanya keturunan kerajaan yang bisa melewati batas tersebut." jelas seorang pria, sepertinya ia adalah ketua prajurit yang saat ini menjaganya.

"Cincin itu akan memberi pangeran petunjuk, kapan pangeran kembali, entah itu melalui mimpi, cahaya atau apapun." jelas Pelayan Ayu.

Mendengar hal itu, dengan langkah berat Erios berjalan melewati mulut gua, dengan badan yang seakan tersedot, lalu berputar ia akhirnya tiba, tiba di tempat asing yang bahkan Erios tak tahu dimana ia berada sekarang.

avataravatar
Next chapter