webnovel

Alto

bruk!

"ah kenapa lo pingsan disaat kek gini sih!" Alto ngurut penis panjangnya pake tangan sendiri sambil natap muka tenang Sisi di ranjang.

"aaah eeeuuhhhh emmmhh ini bakal lebih enakmkalau longang kocokin!" kata Alto meraih tangan lemes Sisi. dipegangi tangan Sisi seakn sisi megangin kontolnya tapi tangan lemes Sisi dengan mudah jatuh pas Alto mendesah nikmat sampe lupa nahan tangan Sisi di kenti gedenya.

"aahhhhhh... euuhh... bangun dong! lo udah janji mah kasih darah perawan lo!" kata Alto gereget campur kesel gagal nikmat malam ini.

bodoh ah, Alto nekd mengingkap rok Sisi dan narik turun cd basah Sisi, cd itu dilemparkan ke lantai oleh Alto lalu Alto naik ke ranjang, dielusnya kulit mulus kaki Sisi.

"aaah kenapa kulit manusia setipis ini?" ga tahan liat kaki telanjang Sisi, lidah panjanb Alto menjulur, dijilatinya kaki mulus Sisi dengan lidah bercabang panjang itu.

"eeuuhhhhmmm wangi sekali bau betina ini.." kata Alto terpejam pejam menikmati aroma selangkangan Sisi.

lidah panjang Ato makin naik, menyusup diantara paha Sisi yang posisi pahanya jepit paha kanan.

slurrp...

slurrrppp..

saliva Alto bikin becek paha Sisi, ngerasa ada yang ganjel di bawah sana, Sisi perahan lahan membuka mata.

set'

lidah Alto balik ke mode lidah orang begitu sadar klao Sisi bangun.

"ah kamu sadar juga akhirnya!"

Sisi kaget bukan kepalang liat posisi kepala Alto di selangkngannya.

"astago lo ngapain?"

"menurut lo?" ejek Alto masih terus jilatin paha Sisi lanjut makin liar ke pangkl paha Sisi.

"emmmhhh.... kasarrr... eemmmm basaaah.." desah Sisi merem melek ngerasa janggal sama jilatan Alto di bawah sana, sensasi geli bercampur jengah bikin Sisi salting parah. "Eummm sampe kpan lo mau jiltin paha gue?"

"sampe lo mau buka paha lo karena lo tau kan tujuan gue itu ke mana."

"aaahhh..." ringis Sisi manja akhirnya pasrah buka pahanya, pas Sisi mau nutup paha lagi karena malu, tangan Alto lngsung nahn dan pertahanin pasisi ngangkang Sisi.

mata Alto berbinar liat kerang basah Sisi seakan hidup lgi minum air.

"kamu bahkan udah kepengen tapi pura pura gengsi."

"bukan gitu bego! gue malu lah ngeliatin punya gue kyak gini!"

"kenapa malu, semua makhluk ngelkhin inj, semua mahluk kawin kok!"

"ya tapi kan ahhhhhhh... ahhh lidah lo kenapa rasanya tajem banget sih!"

sluuurppp

slurrppp

Alto ketagihan basahin pha dan bibir vagina Sisi.

"ah sto ahh gue maaa luuuhhh..."

Alto cuek tapi satu yang bikin Alto berhenti, "kenapa di paha lo ada bekas patokan uler?" tanya Alto ke Sisi.

"ah itu, dulu gue pernah di patok uler dan hampir mati tapi gue selamat berkat bokap gue!"

bruk!

Alto lngsung berdiri dan belakangi Sisi.

"Lo kenapa?" tanya Sisi.

"sialan bangsat!" teriak Alto tiba tiba, "jadi lo yang bunuh ortu gue hah!"

tangan kekar Alto nyambar leher Sisi, dicekiknya Sisi, "dasar anak sialan! anak pembunuh!" desis Alto di depn muk sisi, taring panjang Alto bikin Sisi gemetar, keringat dingin meluncur dari dahi Sisi, Sisi syok liat rupa ular Alto.

"u... u... u... larr... to.. tolooong..."

Sisi mengap mengap minta tolong karena cekikan Ato makin kuat.

"lo harus terima pembalsan gue!"

bruk!

badan Sisi diangkat lalu dibanting ke ranjang.

buk'

"ak!"

"toloongg hiks... tooolooong hiks.." Sisi merangkak gemetar mencoba turun dari ranjang tapi percuma karena tangan Alto narik kedua kaki Sisi dan kembali banting Sisi ke ranjang.

Buk!

"aakkh!!"

"huh! ga seru kalau lo langsung mati, akan lebih seru kalau gue mainin dulu!"

Alto langsung melepskan celana lalu membuka kki Sisi, ditahannya lutut Sisi dengan sekuat tenaga.

"akkkhh Toloongg!!" Sisi berusaha teriak dan berontak tapi percuma.

kontol Alto beneran pnjang dan gede, diurutnya kontol itu sebelum ditojoskan ke lubang sempit vagina Sisi yang masih perawan.

"Aaagghhhhh!!!" Teriakan Sisi menggema kencang.

"Akkkhhh!!! Eeekkk!!"

Air mata Sisi mengalir deras tapi dia ga bisa teriak lagi karena tangan Alto membekap mulut Sisi, sementara kontol Alto dengan kasar menumbuk vagina sempit Sisi.

muka murka Alto jdi mimpi buruk but Sisi.

"ini balasan untuk anak pembunuh ortu gue! sialan! lo harus nikmati kontol gue ini! aakkhhh..."

bokong Alto naik turun menghujami memek sempit Sisi yang berisi darah segar.

"aaah bangsat kenapa memek ini enakk... ini bukan betina gue! lo cuma bahan bals dendam aakkkhhhh aahhh... sial kenapa lubang ini kecil banget! aaahhh memek ini sempit bangeegthhh aaahhh..."

bibir Alto terus meracau sambil menggagahi Sisi tanpa ampun, Alto ga peduli tangisan dan darah segar dari memek Sisi, di kepala Alto cuma ada satu hal: nyiksa Sisi sebagai bals dendam.

slebb

leb

leb

leb leb leb!

membabi buta Alto mengocok vagina sempit Sisi, makin lama makin nikmat untuk Alto tapi ga bagi Sisi.

"eeuuhhh aaahhhh eehhhh sial sial SIALAN!!! kenap enak sekali! kenapa memek manusia sialan ini enaak aaahhhh... iihhhh..."

keringat membanjiri tubuh Alto yang masih belum puas menggagahi Sisi, diangkat kaki Sisi, di tekuk, dipompa dari atas, dipompa dari bawah, dipompa dari samping, digagahi dari belkang, semua udah Alto lakukn tapi makin malam malah makin nagih, tenaga Alto nggak habis habis sementara Sisi udah lemes banget mau mati disodot kontol panjang mungkin bisa nembus ke lambung Sisi.

seb

seb

seb

lep

lep!

crooot crooot

serrr...

cairan Alto udah membanjiri tiap sudut seprai ranjang tapi Alto masih belum puas.

"aaah sial ini enak sekali, enak sekali enak bangeg bangsat! aaah ngewe memek manusi seenak ini ahhhh..."

"eeehhhh ahhhhh... iiihhh... ahh!!"

"kenapa desahan lo pelan banget bangsat! sini muka lo! gue mau liat lo kesiksa!" kata Alto maksa liat muka lemes Sisi.

"heh' kenapa, lo ga suka gue ewe hah! lo tersiksa?"

Sisi cuma terpejam aja meresapi semua nyeri dan kesakitan karena kontol egois Alto.

"aaakhhh akhhhh... memek sempit ini seakan menangangku terusss!" jari Alto mengucek ucek itil basah Sisi sampai cairan sperma Alto kembali mengaliri rahim Sisi.

"heuuh bayangin lo bakal hamil benih gue! benih hewan yang paling lo benci! hewan yang lo pernah bunuh! selamat Sisi, lo akan jadi ibu dari hewan yang pling lo takuti!" desis Alto limbung di samping Sisi.

bruk!

Sisi terpejam sesaat lalu dia jngat kejadian waktu kecil, dia dipatok ular dan bapaknya nyari ular itu dan bunuh semua ular disekitar situ, tapi pas ular yang dibunuh itu dibawa pulang, Sisi sadar itu ularnya ga sama, ular yang matok Sisi bukan ular gede tapi yang dibunuh bapaknya ular gede gede yang udah dwwasa.

"apa bener cowok ini siluman ular yang matok gue waktu itu?" Sisi bertanya tany sambil nahan perutnya yang nyeri luar biasa.

"ahhh lo bener bener jahat sama gue! gue berharap malm indah dan cowok yang lembut tapi lo malah kayak gini, tapi kalo ini bisa menghapus dikit rasa sakit lo kehilangan ortu lo, gue ga masalah. gue ga masalah jadi budak seks lo' gue ga masalah jadi ibu anak anak lo, lagian gue udah ga punya siapa siapa." Sisi menangis lagi dalam diam.