6. Rencana Farming Panda

"Sampah? Apa besi tua ini masih bisa digunakan untuk membunuh Monster?!" kata Shiro sambil mengambil pedang yang sudah rusak tersebut.

"Kalau hanya untuk memburu Monster dengan level rendah maka tidak akan menjadi masalah, bukankah itu lebih baik daripada tidak membawa senjata apapun?"

"Hmm.. Kau benar. Tapi kenapa kau mau membantuku?"

"Walaupun anda masih level 1, akan tetapi anda terlihat cukup kuat jika di bandingkan dengan para Senshi yang pernah saya temui sebelumnya, jadi tidak ada salahnya jika saya membantu anda untuk menjadi lebih kuat, dan saat anda sudah menjadi lebih kuat nanti, anda pasti akan menghasilkan banyak sekali barang-barang yang bisa saya beli hehehe..." kata Bang Jarwo sambil menggosok-gosokkan kedua telapak tangannya.

"Dasar otak pebisnis! Tapi aku sungguh terkejut kau bisa mengetahui levelku. Apa kau bisa melihat statusku??"

"Tentu saja tuan. Kalau saya tidak bisa melihat status dari suatu barang atau orang lain, maka saya akan kesulitan untuk menilai harga dari sebuah item yang akan saya beli."

"Kau benar sekali, kalau begitu terimakasih. Sekarang berikan aku 8 potion grade C." dengan begitu Shiro pun membelanjakan seluruh uangnya untuk membeli 8 HP potion grade C dan 4 buah kentang rebus seharga 4 Bronze untuk mengisi kembali staminannya yang sudah hampir habis.

Beberapa saat setelah Shiro keluar dari toko Jarwo, terlihat lebih dari seratus ribu Senshi yang sedang berjalan beriringan keluar dari ibukota. Mereka berjalan berbaris sambil membawa bendera God Of War, Guild terkuat di Emross Empire.

Beberapa orang yang berada di barisan paling depan dan belakang terlihat mengendarai seekor kuda dan berbagai macam kendaraan lainnya, sedangkan mereka yang berjalan kaki di tengah barisan bertugas mengawasi barang bawaan mereka yang berada di gerobak yang sedang ditarik oleh beberapa ekor kuda.

Sesaat kemudian, tiba-tiba muncul seekor naga kecil yang terbang melintasi gerbang, dan diatas punggung dari naga tersebut terlihat seseorang yang sedang menungganginya. Orang yang sedang mengendarai naga tersebut adalah Meritz, sang Senshi terkuat di Emross Empire.

Setelah mendapatkan informasi dari Roma bahwa jumlah dari para Monster kembali melonjak, Meritz pun memanfaatkan hal tersebut dan memerintahkan sebagian anggota aliansinya untuk pergi berburu dan menaikkan level mereka.

Salah satu alasan kenapa (GOW) dikenal sebagai Guild terkuat ialah karena mereka merupakan aliansi yang mempunyai jumlah anggota terbanyak, dan selalu aktif untuk berburu Monster. Mereka juga menjadi sosok yang sangat dikagumi oleh para warga, karena berkat usaha mereka membasmi para Monster, para warga pun bisa lebih bebas lagi untuk bisa pergi keluar dari benteng ibukota dan menjelajah wilayah kerajaan Mataram.

Sambil mengendalikan naga yang dikendarai olehnya, Meritz berteriak dengan suara yang sangat lantang untuk menyemangati rombongan dari para Senshi yang akan pergi berburu Monster.

Sedangkan Shiro yang menyadari tujuan dari para anggota (GOW) pun bergegas melangkahkan kakinya keluar dari benteng dan menuju ke hutan yang ada disebelah barat ibukota. Dengan bekal 7 HP potion grade C, 2 buah kentang rebus dan sebilah pedang tua, Shiro pun memulai langkah awalnya untuk bisa menguasai dunia Emross. "Meritz... Suatu hari nanti aku pasti akan mengalahkannya!" kata Shiro sambil terus melangkahkan kakinya berjalan menuju ke hutan.

Matahari sudah mulai tergelincir di ufuk barat, sedangkan Shiro terlihat sedang memasuki hutan yang sama yang telah ia datangi tadi siang. Tidak ada tanda-tanda dari para anggota aliansi (GOW) yang datang kesini, karena mungkin mereka berpikir jika sudah tidak ada lagi Monster yang masih mendiami hutan tersebut.

"Tapi.. tidak aku sangka setelah membunuh Monster sebanyak itu, levelku sama sekali tidak naik. Walaupun Spider Monkey adalah Monster level rendah, akan tetapi aku masih berada di level satu dan hanya membutuhkan 1.000 XP untuk bisa naik ke level 2, bukankah ini terlalu sulit??! Dan bagaimana jika aku mati nanti? Apa di dunia nyata aku juga akan mati?! Baru pertama kalinya ini aku mendengar ada seorang gamer pergi ke dunia lain dengan orang sebanyak ini, apa mereka pikir kita sedang bertransmigrasi?!!" Sambil berjalan menyusuri hutan Shiro pun berbicara dengan dirinya sendiri dengan nada kesal, sampai akhirnya datanglah sekelompok Spider Monkey yang menghadangnya untuk bisa pergi lebih jauh lagi menyusuri kedalaman hutan.

"Hah!! Akhirnya kalian muncul juga!" seru Shiro yang terlihat masih sangat santai melihat kawanan dari Spider Monkey yang sedang menghadangnya.

"Saatnya memulai rencana Farming Panda." kata Shiro sambil perlahan mengambil pedang yang ada di ruang penyimpanannya, dan kemudian mengacungkan pedang tersebut kearah kawanan Spider Monkey seraya berteriak dengan penuh semangat "Majulah kalian semua kera kecil!!"

"Farming Panda" adalah sebuah rencana yang selalu digunakan oleh Shiro saat dia sedang fokus untuk menaikkan level dari karakter-karakter gamenya. Dinamakan sebagai rencana "Farming Panda" karena dia akan terus berburu selama beberapa hari sampai dia benar-benar kelelahan dan akhirnya ketiduran, sehingga membuat kantung matanya terlihat seperti mata panda.

.

.

Di sebuah kerajaan bangsa Orc yang berada jauh di utara kerajaan Mataram, terlihat seseorang yang mengenakan jubah hitam sedang memasuki sebuah bar dan memesan minuman.

"Hoi.. Kenapa ada manusia di sini?!!" kata salah seorang bangsa Orc yang terlihat kesal dan menggedor meja yang ada di hadapan pria misterius tadi.

Tanpa mengatakan sepatah katapun, dengan sangat cepat pria misterius tersebut pun menebas kepala dari Orc yang sedang mengganggunya. Para bangsa Orc yang ada di ruangan tersebut tertegun melihat kepala dari Orc tadi tiba-tiba terjatuh.

"Apa yang telah kau lakukan?!! Ggrr.." sentak salah seorang Orc yang duduk disamping pria misterius itu.

Melihat salah satu teman mereka mati terbunuh membuat para Orc yang sedang berada di dalam bar pun murka, akan tetapi pria misterius tadi masih terlihat sangat tenang seraya berkata "Diamlah, kalian menggangguku menikmati minumanku."

Karena tidak suka dengan perkataan dari pria misterius tersebut, para Orc pun bergegas menyerangnya secara bersamaan, akan tetapi belum sempat mereka menyentuh pria tersebut yang masih duduk dengan sangat santai, para Orc yang menyerangnya pun berjatuhan dan mati seketika.

Setelah dia menghabiskan minumannya, pria tersebut pun berdiri dan berjalan menghampiri sang bartender yang terlihat sangat ketakutan. "S-Siapa anda sebenarnya??" tanya sang bartender yang juga merupakan seorang bangsa Orc.

Setelah menaruh beberapa uang coin di hadapan sang bartender, dengan sangat tenang pria tersebut menjawab pertanyaan dari sang bartender. "Pencipta kalian." Dia kemudian berjalan keluar dari bar meninggalkan sang bartender yang masih menggigil ketakutan dari balik meja. Akan tetapi setelah pria misterius tersebut sampai di depan pintu keluar, tiba-tiba dia berhenti dan berkata "Katakanlah kepada para kesatria Orc. Di sebuah kerajaan yang bernama Mataram yang ada di ujung selatan benua ini, ada sekelompok petualang yang lebih kuat dari para bangsa Orc." Beberapa saat setelah mengatakan hal tersebut, bersama hembusan angin, pria misterius itu pun menghilang entah kemana.

Next Chapter : 7. Butterfly