74 Murka Mama

PS. Hiks, hiks, aku terharu baca komenan kalian. Terima kasih akak semua. Lip You Pul. Muuuacch.

Happy Reading!

Tangannya kini beralih memijat kedua bahuku. Aku mengulum senyum. Kalau sudah begini, aku tahu betul dia pasti ada maunya. Sekarang dia memelukku dari belakang dan menopangkan dagu ke bahu sebelah kananku.

"Sayang...."

Dengar yah. Dia mau apa?

"Malam ini bisa nyobain si legit enggak?"

Tuh kan. Duh, itu nggak ada sebutan lain apa. Harus banget pake nama itu ya? Aku kan geli dengarnya.

Tanganku terangkat mengelus kepalanya. Lalu berbalik menghadapnya. Tangan Satria kini merangkul pinggangku.

"Maaf ya, Bang. Untuk tujuh hari ke depan kayaknya kamu libur dulu deh."

Wajah manisnya berubah masam. "Kok gitu?"

"Aku lagi datang bulan."

"Kenapa harus datang sih si tamu? Kan nggak diundang," gerutu Satria.

"Ya kan memang udah pas sama siklusnya,Bang."

"Jadi, yang kemarin itu gagal dong."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter