webnovel

Mas Ardan

"Ternyata benar ya kamu kuliah di sini, Rea."

Aku mengangkat wajah ketika terdengar sebuah suara menginterupsi kegiatan makan siangku di kantin kampus.

Aku tersenyum. "Mas Ardan apa kabar?"

Lelaki tinggi itu meletakkan makanannya dan duduk di depanku. "Aku baik. Kamu gimana? Sejak kapan pindah ke sini? Bukannya waktu itu ngotot ingin kuliah di Jogja?"

"Baru semester ini pindah. Lah kamu sendiri, kenapa ada di sini? Bukannya di Sulawesi sono."

Dia terkekeh. "Aku kayaknya nggak bisa jauh-jauh dari Jakarta lagi. Umurku sudah waktunya cari jodoh makanya aku pulang."

"Tinggal cari di sana apa susahnya? Sulawesi nggak kekurangan wanita kan?"

"Enggak sih. Tapi aku maunya orang sini aja yang deket. Kalau Deket rumah lebih bagus."

"Deket rumah ya?" Aku mencoba mengingat anak perawan yang tinggal dekat rumah kami. "Ada Rimbi Mas, anaknya Tante Luna. Dia lumayan cantik. Atau Dinda anaknya Tante Maya."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter