webnovel

(1)

gadis bernama ellena ia hidup sebatang kara di karena kan orang tua nya memilih kehidupan yang berbeda.

ia sangat membencinya suatu "komitmen" menikah? sepertinya itu sangat mustahil untuk ia lakukan.

ada trauma yang ia hadapi atas perpisahan kedua orang tuanya.

menikah? berkomitmen? itu hanya membuat sepasang kekasih saling membenci.

ia ingin melanjutkan kehidupanya sendiri tanpa harus terkait dengan suatu "hubungan" yang hanya akan menyengsarakan hati nya.

ellena ingin membahagiakan diri nya sendiri dengan caranya sendiri.

kerasnya kehidupan membuatnya menjadi sosok yang tangguh dan pekerja keras.

tapi meskipun ellena hidup seorang diri ia tetap bahagia,memiliki seorang teman bernama teressa yang sangat peduli terhadap nya bagi ellena itu sudah cukup.

---------------------------------

"ell,bukan kah malam ini terasa sangat membosankan?" ucap teressa pada ellena yang sedang sibuk membersihkan meja tamu.

" berhenti mengeluh tess,kita harus menikmati setiap pekerjaan yang kita jalani" ucap ellena yang masih sibuk dengan lap di tangan nya.

"cihhhh,rasa semangat mu tinggi sekali sepertinya" ucap teressa sambil terkekeh.

ya ellena tidak berubah dari pertama ia bertemu dengan nya memang ellena seseorang yang sangat pekerja keras.

mereka telah berteman cukup lama teressa adalah teman masa kecil ellena.

teressa lah seseorang yang selalu ada untuk ellena,ia siap mendengarkan setiap keluh kesah ellena.

ellena hanya tersenyum mendengar jawaban teressa.

jika ia tidak bersemangat bagaimana ia bisa membiayai kehidupanya sendiri.

"tess,rapikan baju mu banyak mata keranjang yang sedang memperhatikan mu" ucap ellena melihat dua kancing atas baju teressa yang terbuka hingga memperlihatkan sedikit belahan dadanya.

"astagaa,untung kau memberi tau aku tadi cukup terburu-buru memakai baju karena takut terlambat masuk kerja"

"kau tidak berubah masih sering menyepelekan waktu" ucap ellena sambil memutarkan kedua bola matanya.

teressa hanya terkekeh,ia memang sangat sering menyepelekan waktu ia selalu pergi bekerja dengan waktu mepet.

"ummmmm,ell bagaimana dion?"

"tess,berhentilah menjodohkan ku dengan semua teman mu"

"aku tidak berniat menjodohkan mu,hanya untuk saling mengenal saja agar kau tidak merasa kesepian" bantah tessa,ya dia tau ellena selalu saja menolak jika ia kenalkan dengan teman lelakinya. tessa ingin ellena memiliki warna di kehidupanya agar ia bisa melupakan luka di masalalunya.

"aku tidak tertarik untuk memiliki banyak teman,kau saja sudah cukup" jawab ellena singkat.

"lalu bagaimana jika aku menikah,aku tidak bisa sebebas sekarang jika aku sudah menikah"

"ya mungkin aku akan sendiri seperti biasanya."

"ell,membuka sedikit hati untuk seseorang tidak terlalu buruk"

"cukup tess,hatiku sudah ku tutup rapat dan tidak akan pernah ku buka untuk siapapun"

tessa tidak bisa berkata lagi,ya ia tau ellena sangat keras kepala sangat sulit untuk memberi nasihat untuk mencoba memulai suatu hubungan dengan laki-laki.

ellena lebih senang menghabisakan waktu dengan tidur dan menyendiri dibanding harus memikiran laki-laki.

suasana club selalu ramai, dentuman musik yang sangat keras dan lampu kemerlap memenuhi ruangan.

ellena malas jika harus berurusan dengan laki-laki yang mabuk terkadang mereka sangat kurang ajar.

menyentuh bokong ellena,atau berniat melecehkan,tapi bagaimana lagi sudah menjadi hal yang biasa apalagi saat ini dia bekerja di club malam.

sebenernya ellena ingin berhenti bekerja seperti ini,mencium bau alkohol setiap hari dan melihat pemandangan menjijikan setiap hari.

tapi bagaimana lagi gaji di sini lumayan besar dan cukup untuk membiayai kehidupan sehari-hari.

----------MOHON DUKUNGAN NYA---------