1 Prolog

Segala hal di dunia ini dimulai dari awal. Tidak ada satu makhluk atau apa pun yang ada di dunia ini yang tidak melalui sebuah awalan. Kisah ini berawal dari sebuah cerita kuno tentang lahirnya kerajaan yang dipimpin oleh seorang ratu yang begitu kuat. Kisah tentang kerajaan ini menyeruak dan membanjiri seluruh daratan. Tidak ada satu makhluk pun yang tidak mengetahui tentang kisah ini di daratan Laurasia.

Bahkan para Naga yang terbang dan menguasai langit mengenali kerajaan ia pimpin. Tidak hanya itu, bahkan para Elf yang bersembunyi dalam hijaunya rimba mengenali kerajaan itu. Semua kisah itu bukan hanya sebuah kisah yang terdengar seperti sebuah legenda. Namun kisah itu benar adanya dan nama sang ratu tetap dikenal bahkan hingga ribuan tahun.

Banyak hal yang menjadi misteri tentang sang ratu. Semuanya seolah tersimpan rapat dan tidak satu makhluk pun yang mengetahui kisah apa di baliknya. Bagaimana dirinya tumbuh dan menjadi seorang wanita yang kuat dan menguasai segala hal. Semua itu berawal dari mimpi yang tinggi dan menjulang yang bahkan melampaui langit.

Kini waktu kembali mundur, melihat kisah sejarah yang telah dirubah waktu. Kembali mundur melihat kebenaran dari kisah heroik yang membuat semua orang berdecak kagum. Kembali dan kembali untuk melihat kisah itu dalam untaian kalimat yang menjaganya dalam sejarah.

👑👑👑👑👑👑👑👑👑👑

Semua ini dimulai dari sebuah kerajaan yang telah hancur. Pasukan musuh berhasil menguasai kota dan membunuh apa pun yang mereka lihat. Seluruh kerajaan bergejolak dalam kekacauan dan istana raja bahkan sudah berhasil dikuasai musuh.

Kini prajurit dari kerajaan musuh telah berdiri di hadapan seorang wanita yang merupakan pemimpin kerajaan ini. Wanita itu hanya memandang wajah mereka dengan senyum yang terbilang begitu tenang. Namun dirinya sadar nasibnya telah sampai dan ia mulai mengingat semua kejadian yang pernah ia lewati.

Penyebab kerajaan musuh menyerang kerajaannya adalah karena sang Ratu memiliki kekuatan yang diinginkan semua orang. Bisa dikatakan bahwa apa yang sang ratu miliki adalah harta karun bagi kerajaanya dan hanya dirinya yang memiliki kekuatan itu. Namun orang-orang yang ia percaya menghianatinya dan menjual semuanya hanya demi kekuasaan yang semu. Ya, penghianatan adalah penyebab semua ini terjadi. Namun sang ratu terlihat tidak menyesali apapun, darah yang ada di telapak tangannya adalah darah para penghianat.

Kini dirinya hanya duduk di kursi tahta dan memandang rendah pada sekumpulan prajurit yang terlihat begitu brutal. Mata mereka memandang sang ratu layaknya binatang buas yang begitu kelaparan. Namun sang ratu hanya tersenyum, wajah cantiknya semakin membuat keinginan para prajurit musuh meningkat.

"Berhenti! Orang itu milik Pangeran Alfonso. Siapapun yang berani menyentuhnya akan mendapatkan hukuman yang berat! Apa kalian mengerti!"

Langkah para prajurit terhenti ketika seorang pria tua berteriak. Pria itu merupakan ajudan pangeran dan dirinya yang memimpin semua ini. Mata pria itu mengarah pada sang ratu yang namanya bahkan tidak lagi memiliki arti.

"Maaf Yang Mulia, kuharap Anda-"

Kalimat pria itu terhenti ketika secara tiba-tiba sang Ratu berdiri dan mengambil pedang miliknya. Kejadian terjadi begitu cepat dan sang Ratu menusuk dadanya sendiri. Semua orang terdiam dengan apa yang ia lakukan. Bahkan pria tua itu hanya bisa terperangah dan sadar ketika sang Ratu tersenyum padanya.

"Katakan pada Raja kalian. Sampai kapanpun Victoria Alexandra Britian tidak akan pernah dimiliki oleh kerajaan busuk seperti kalian."

Sang ratu kembali duduk dan semua orang berlari kearahnya. Namun semuanya sudah terlambat, pedang itu menancap terlalu dan menembus punggung Victoria. Darah segar mengalir dari luka yang ada di depan dan di belakangnya. Senyum masih tergambar jelas di wajahnya dan matanya seolah menghina semua orang yang berusaha mengobatinya.

Tidak peduli seberapa keras mereka berusaha, sang ratu tetap tidak akan bisa selamat. Namun semua itu adalah sesuatu yang tidak ia sesali. Matanya melirik ke arah beberapa tubuh kaku yang terbaring di sudut ruangan. Ibu dan ayah yang ia sayangi terbaring tanpa nyawa di sana. Bahkan para pelayan yang setia juga ada di antara tubuh-tubuh kaku yang terkumpul di sudut ruangan. Tidak lagi ada kesedihan di matanya. Semua telah sirna dan punah bersama dengan kerajaannya yang hancur.

Kini hanya tersisa dirinya sendiri dan segala kenangan yang berputar dalam benaknya. Segala senyum indah yang dulu ia miliki sebelum semua ini terjadi kembali berputar dalam benaknya. Hingga semuanya menghitam dan Victoria akhirnya menghembuskan napas terakhir di depan tahta miliknya. Sebelum kesadarannya benar-benar menghilang, Victoria berharap dewa memberikannya kehidupan yang jauh lebih menyenangkan dan tenang. Namun dewa sepertinya mengabulkan permintaan Victoria tanpa ia ketahui.

avataravatar
Next chapter