1 KATA

Setiap orang punya cara memainkan

perannya dalam setiap cerita

yang dia lalui.

"Mengasikkan bukan?" tanya seorang wanita dengan yang nada seolah sedang menikmatinya

"Setiap orang punya peran dan mainkanlah sesuai porsimu!" jawab pria yang berusaha menahan nada bicaranya

"Mengapa aku harus lakukan itu, sayang?" wanita itu bertanya lagi masih dengan nada yang masih sama, wanita itu duduk santai diatas sofa single sambil menghirup aroma secangkir kopi dan meneguknya

"Semua ada aturannya, Bodoh!!" Pria itu mulai tidak bisa menahan nada bicaranya

"Aturan? kamu yakin, sayang? Aturan itu terdengar sangat membosankan." wanita itu masih santai sambil meletakkan secangkir kopinya ke atas meja yang berada disamping kursi tanpa mengubah posisi duduknya

"Jangan mainkan semua permainanmu dengan kepala terangkat atau nanti kepalamu akan terpotong, jangan biarkan Singa mengaum karena kamu makanan yang akan sangat dinantikan." Pria itu kembali bisa menguasai nada bicaranya sambil menyugarkan rambut hitamnya yang pendek, bagaimana pun dia adalah orang yang terhormat itu yang ada dalam pikirannya,

"Ah apa kau masih mengkhawatirkan orang ini?" tanya wanita itu kembali dengan nada bertanya seolah dia prihatin sambil menunjuk dirinya

"Harusnya aku kasihan padamu karena kamu hanya tubuh kosong yang hidup." Pria itu kembali melontarkan kalimatnya dengan nada mengejek pada si wanita

"Kalau begitu mainkan peranmu sesuai aturannya saat kau masuk dalam kisahku, dan kita lihat kepala siapa yang akan terpotong." wanita itu memandang lurus si pria masih dengan nada santainya

"Ah dan trimakasih sudah mengkhawatirkan wanita ini" tambah wanita itu sambil beranjak dari kursi dan kaluar dari ruangan itu.

Pria berambut hitam itu menatap wanita berambut sepunggung itu dengan sinis.

avataravatar
Next chapter