1 Prolog

Nama gue Bryantara Damian Moon, gue kelas XI di Maple Garden High School atau yang lebih orang singkat "MGHS" gue punya sahabat karib. Dan gue deket banget sama sahabat gue itu.

Dan ini gue, Bintang Taruma Madani gue juga sama kayak Bryantara kelas XI di Maple Garden High School. Gue udah sahabatan sama Bryantara sejak TK, gue sama Bryantara udah deket banget.

***

Pagi itu di Maple Garden High School..

"Oi, Bryan!" Bintang memanggil Bryan

"Apa? Lo telat lagi ya, dah lah yuk ke kelas bareng"

kata Bryan sambil berjalan cepat karena sebentar lagi bel berdering

"belum telat hei, dah ah yuk kekelas!"

Balas Bintang.

Hari ini, ada ujian IPS di kelas Bintang, Bintang adalah jawara dari pelajaran IPS ia selalu ikut olimpiade dan jadi juara.

"Akhirnya selesai."

imbuh Bintang, ia pun berjalan ke meja Bu Intan dan menyodorkan kertas ujiannya.

"Sudah selesai?"

Tanya Bu Intan

"ya Bu," jawab Bintang.

***

Bintang, ia selalu dikejar kejar oleh banyak cewek yang menyukai bahkan menggilainya. Rambut coklat, bibir jambu muda, tinggi, pintar, dan putih. Itu yang selalu membuat para siswi tertarik pada Bintang.

Bel istirahatpun tiba...

Bintang berlari dari lantai 2 menuju kantin, dan sudah berjanji pula dengan Bryan untuk makan bersama. Ia pun sampai di kantin dan mendapati Bryan yang tengah duduk sembari makan mie ayam

"ga nungguin lo!"

"Maaf lah, tadi maag gue kambuh jadi buru buru ke kantin" sambung Bryan,

"Pesen sana! Keburu bel lagi ntar"

pinta Bryan, tak ingin mendengarkan ocehan Bryan yang panjang ia pun segera memesan bakso dan es teh manis.

Tak lama, pesanan Bintang datang.

"Tadi menurut lo, ujian IPS nya susah apa ngga?"

"Kalo belajar, ya gampang lah"

"Bener juga"

"Tapi menurut gue, kayaknya gua bakal dapet nilai 97 kebawah"

"Semoga aja bagus deh"

"Aamiin, btw ada anak baru yang suka sama lo"

"Paling si Ariana kan?"

"Kok lu tau si"

"Rere ngasih tau gue"

"Oh si Rere"

"Udah yuk, balik ke kelas. Ulangannya langsung dibagikan kan?"

"Tergantung Bu intan udah selesai mengoreksinya apa belum"

"Eh iya"

"Cepet ah"

"Nyelow anjir"

Sesampainya di kelas..

"Eh! Bintang Bryan! Nih hasil ujian kalian!"

Azka berteriak dikelas.

"Anjir, lu bisa kan ga usah teriak"

"Tau dih, malu anjrit"

"Ya udah si, maap. Nih hasilnya"

"Thanks"

"Ur well"

Bryan melihat nilai ulangan IPS dan mendapati nilai sebesar..

"100"

"Tuhkan kata gue juga apa"

Sret!

Bintang mendorong Bryan hingga...

"Hup!"

Bryan saling bertatap tatapan dengan

Citra.

"Ekhem ekhem"

Danish memberi kode keuwuan yang sedang terjadi.

"DIEM LO ANJRIT"

Bryan dan Citra berbicara

secara bersamaan.

"CIEEE"

Satu kelas serentak mengucapkan kata kata itu.

"Haduuh"

"Hahahaha, makanya jangan lebay lo"

"Siapa juga njir, lu yang dorong gue"

"Tau dih"

"Canda"

"Hai anak haram"

Kata Rival sembari mengejek Bryan

"Lu kali dasar pucek boi"

"Lu bisa diem ga si anjrit, kerjaan

nya ganggu orang mulu"

"Suka suka gue lah, hidup hidup gue"

"Urus sana tuh, hukuman BK

menanti lu"

"Dih"

Untungnya ada Bintang yang bisa mengusir ejekan Rival.

Di taman...

"Gue jadi merasa bersalah"

"Kenapa?"

"Kayak gue ga bisa jaga diri"

"Ntar juga bisa"

"Iya kah?"

"Pasti bisa, udah ah ayo masuk kelas. Bentar lagi bel pulang sekolah"

Bel pulang sekolah pun tiba...

"Sampai jumpa besok, besok hari hari lu pasti jauh lebih baik"

"Aamiin, babai"

"Daah"

Bintang dan Bryan akhirnya berpisah di perempatan jalan.

Esok hari nya...

"Pagi"

"Selamat pagi juga"

"Lu mau kemana?"

"Temenin gua ke kantin yuk, gua belum sarapan"

"Ya udah ayo"

Di kantin...

"Jangan sampe si Ariana ngeliat gue"

"Makanya, lu makan jangan lama lama. Gua juga malu njir dari tadi di gosipin ama meja belakang"

"Duh, cieee yang lagi di ship sama Citra"

"Ssst! Lu diem aja napa. Makananya

abisin"

"Ya udah si sabar"

Selepas dari kantin, Bryan dan Bintang segera berlari menuju kelas.

"Untung masih sempat"

"Cepet cepet duduk, pelajaran

pertama pak Adi"

"Matematika njir"

"Ya makanya"

"Andrei, buku paket matematika udah di bagiin lagi?"

Tanya Bintang.

"Bukannya minggu lalu udah? Azka juga liat sendiri"

"Apa iya? Kayaknya gua belum"

"Lu taro di loker kali"

"Eh iya, lupa gue ya udah thank you

kalo gitu"

"Iye sama sama"

"Selamat pagi murid murid!"

Pak Adi memberi salam kepada

murid murid nya.

"Pagi pak"

Serentak murid murid mengucapkan balasan ucapan selamat pagi kepada pak Adi.

"Hari ini tidak ada materi baru, hanya mengerjakan soal di halaman 83 sampai 85, dikumpulkan nanti siang atau minggu depan di ruang bapak. Bapak tunggu, selamat mengerjakan"

"Anjir kok beda?"

"Iya njir, pak Adi jadi ramah dan

ngurangin tugas"

Bryan dan Bintang saling berbisik tentang keanehan yang terjadi pada pak Adi.

"Gatau kesambet apaan, tapi doain aja semoga jadi kek gini terus"

"Aamiin paling serius"

"Mau bareng ngerjain tugasnya?"

"Weekend nanti ya, sekarang kerjain yang pilihan ganda aja"

"Baru aja mau ngomong gitu"

"Hahah"

"Gimana kalo kita kerja sama?"

Danish memberi ide kepada seluruh kelas untuk mengerjakan bersama.

"Gua sama Bintang aja"

"Gua udah bareng Andrei"

"Citra bareng Rere"

"Tasha udah sama Risa"

"Ga ada yang mau sama gua gitu?"

"Gua"

"Re- Renjana?"

"Iya, lu sama gua ngerjain nya"

"Nghoghey"

Renjana merupakan murid bad boy yang pintar dan merupakan pesaing utama Bintang dan Bryan. Namun entah kenapa Renjana lebih memilih kelas IPS, padahal ia jauh lebih lihai dalam mata pelajaran MIPA.

Akhirnya kelas menjadi senyap karena masing masing mengerjakan tugas yang di berikan pak Adi.

"YESS GUA SELESAI DULUAN"

Danish bersorak kegirangan karena selesai mengerjakan tugas duluan.

"Gausah bacot, cepet ikut gua kumpulin di ruang pak Adi"

"Mampus"

Satu kelas menyoraki Danish yang terkena omelan dari Renjana.

"Nah udah sampe nomer 15, essay nya pas weekend aja kan?"

"Iya, kerjain bareng temen temen lain pada mau ga si?"

"Ekhem, ada yang mau ikut gua sama Bintang ngerjain tugas MTK pas weekend?"

"Gua deh gua"

Senja mengangkat tangan

"Gua ikut"

Selanjutnya Andrei dan Azka yang terlihat masih kebingungan dengan materi pak Adi.

"Rain sama Eral juga ikut"

"Sisanya? Ga ikut?"

Bryan memastikan

"Iya"

Beberapa murid mengiyakan karena kebetulan sudah selesai, dan mau mengerjakan di rumah masing masing.

Jam istirahat...

"Jadi Rain, Eral, Azka, Andrei, sama Senja yang ikut kerja kelompok?"

"Iya"

"Bilangin ke mereka, kerjain di rumah

gua"

"Oke, nanti gua pc mereka satu satu sepulang sekolah"

Weekend nya..

"Permisi, Bintang!"

Mereka berenam sudah sampai di depan apartemen Bintang.

"Ah iya silahkan masuk"

"Duh apartemen nya luas bat"

Rain mengungkapkan rasa kekagumannya pada apartemen Bintang.

"Lu jangan norak deh"

Kata Eral

"Dia baru pertama kali ke sini anjrot. Jadi gatau"

Senja menjelaskan

"Mau minum apa? Kebetulan pembantu gua lagi libur. Mama papa gua juga lagi kerumah nenek gua"

"GUA SIRUP JERUK!!"

"Gua teh biasa"

"Gua air putih aja lah"

"Gua setuju sama Eral"

Kata Andrei

"Gua sama kayak Bryan"

Kata Azka

"Gua air putih juga kayak Rain"

Dan terakhir, kata Senja

"Mohon menunggu guys"

"Selama dibikin, pada duduk duduk aja dulu. Jangan berdiri, tuh tonton tv nya"

"Ah gapapa Tang, gua main hp aja"

Kata Rain dengan sungkan.

"Andrei, mabar yok"

Ajak Eral

"Gasss!"

Azka dan Bryan membantu Bintang menyiapkan minuman milik teman temannya. Sisanya, menonton tv.

Akhirnya mereka bertujuh mengerjakan tugas matematika pak Adi.

"Gitu Andrei, Azka maksud dari materi pak Adi minggu lalu"

Bintang mengakhiri penjelasan materi MTK pak Adi.

"Ohh, gitu doang. Ku kira rumus nya

banyak"

"Nah, kan tadi kita udah pada selesai. Nih jawabannya, kalian berdua bisa coba hitung sendiri hasilnya."

"Terima kasih Rain!"

Kerja kelompok berakhir pada pukul 2 siang.

"Makasih semua!! Udah dateng kerumah guaa"

"Terimakasih juga Bintang, atas semua pelayanan kamuu. Kami pamit pulang"

Walaupun terkadang teman teman Bintang kelakuannya meresahkan, tapi mereka tidak pernah melupakan adab dalam bertamu, dan lain lain.

avataravatar
Next chapter