33 Qiu Liyao Ingin Bertemu Dengan Tuan Cheng

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Qiu Yizhen menghirup nafas dalam beberapa kali sampai akhirnya bisa menenangkan diri, lalu mulai memikirkan ucapan ayahnya..

"Jian Yiling, apa yang sebenarnya kamu inginkan?!" Qiu Yizhen menahan emosinya agar tidak bertindak terlalu gegabah.

"Kalau kamu tidak cari masalah denganku, video aslinya tidak akan keluar." Jian Yiling menjawab dengan santai.

"Kamu sedang mengancamku!" Sejak kapan ada orang yang berani mengancam Qiu Yizhen?

Jian Yiling hanya melihat Qiu Yizhen terdiam, dan tidak mengatakan apapun.

Qiu Yizhen punya hak untuk memilih, dia bisa memilih untuk tidak memedulikan ancaman Jian Yiling, dan terus mencari masalah dengannya.

Atau memilih tidak mengurusi masalah Jian Yiling. 

Semua saraf di wajah Qiu Yizhen tampak tegang, orang yang ada di sampingnya merasa kalau Qiu Yizhen mungkin akan berkelahi dengan Jian Yiling kapan saja. 

Dan badan Jian Yiling yang kecil ini seharusnya juga tidak bisa tahan menahan 2 tinjuan Qiu Yizhen. 

Semua orang melihat dengan sangat tegang, Qiu Yizhen lalu berkata kepada Jian Yiling, "Baik! Baiklah! Kamu yang menang!"

Jian Yiling ternyata cukup cerdas, kalau dia mengirimkan video tanpa di sensor, maka dia sendiri juga belum tentu bisa menghadapi akibatnya.

Setelah mendapatkan jawaban yang dia inginkan dari Qiu Yizhen, Jian Yiling pun hanya menganggukkan kepala dengan pelan.

Kemudian Qiu Yizhen berjalan meninggalkan kelas. 

Lalu, semua murid yang ada di dalam kelas melihat Jian Yiling berjalan keluar dari kelas dengan langkah yang tenang, tidak terkesan tergesa-gesa atau lambat.

Entah mengapa, mereka tiba-tiba merasa Jian Yiling terlihat sedikit keren!

Jian Yiling adalah orang pertama yang berani membuat gangster wanita di sekolah jadi tak berdaya!

### 

Pada malam hari, Qiu Liyao pergi bertemu dengan direktur dari Group Qi Yue, Yu Simiao. 

Qiu Liyao dan Yu Simiao sudah berteman lebih dari sepuluh tahun.

Kali ini Qiu Liyao berharap pertemanannya dengan Yu Simiao bisa membuatnya berhubungan dengan Tuan dari Kota Ning itu.

Setelah tuan itu datang ke Kota Heng Yuan, dia tinggal di Kediaman Yu.

Karena putra dari Keluarga Yu, Yu Xi, berteman baik dengan tuan dari keluarga Zhai.

Dengan begitu, Qiu Liyao tiba-tiba memiliki keinginan untuk bertemu dengan tuan tersebut melalui koneksinya dengan Yu Simiao.

Demi bertemu dengan tuan tersebut, Qiu Liyao bahkan mempersiapkan hadiah spesial yang tidak murah.

Qiu Liyao mencoba segala cara yang bisa membuat Yu Simiao bersedia membantunya, agar hari ini dia bisa datang ke kediaman Keluarga Yu.

Kediaman Keluarga Yu dan Keluarga Jian bersebelahan, dan hanya ada dua rumah di sekitarnya.

Bertemu dengan Yu Simiao membuat raut wajah Qiu Liyao tersenyum senang, "Terima kasih karena sudah memberikan kesempatan untuk bertemu hari ini."

Yu Simiao adalah orang yang sudah paruh baya, tubuhnya terlihat berisi, tetapi fitur wajahnya masih bagus, tatapan matanya masih jernih, dan alis matanya masih memperlihatkan semangat dari orang sukses yang sudah paruh baya.

Yu Simiao menggelengkan kepala, "Kamu juga jangan terlalu cepat berterima kasih padaku, aku hanya mengajakmu ke rumahku, berhasil atau tidaknya, semua tergantung padamu sendiri."

"Aku tahu." Qiu Liyao masih tetap sangat senang.

Qiu Liyao berpikir, walaupun tuan tersebut statusnya sangat hebat, tetapi dia masih seorang anak yang bandel, dan hanya tahu caranya bermain-main, jadi pasti tidak akan sulit ditangani kan?

Sepertinya Qiu Liyao sangat berpengalaman dalam menghadapi anak-anak bandel .

Melihat ekspersi Qiu Liyao itu, Yu Simiao menggelengkan kepala dengan tak berdaya.

Dia tahu Qiu Liyao pasti menganggap Tuan Cheng terlalu muda, tapi mana ada orang dari Keluarga Zhai yang bisa diatasi dengan mudah?

Rumornya, tuan tersebut adalah orang kaya yang bandel, tetapi setelah berkomunikasi dengannya selama beberapa hari, bisa dikatakan kalau tuan tersebut bukan orang yang gampangan.

"Dia ada di lantai satu, sedang main biliar bersama putraku di ruang bermain." Kata Yu Simiao yang kemudian mengantarkan Qiu Liyao ke ruangan bermain.

Dia berhenti di depan pintu, di dalam ruangan tersebut ada beberapa macam peralatan untuk bermain, salah satunya adalah sebuah meja biliar, dan di samping meja itu ada 7-8 orang yang berdiri di sana.

Ada 2 anak mudah sedang bermain, dan di sampingnya berdiri sederet pengawal berbaju hitam.

avataravatar
Next chapter