webnovel

Teman Malamku

Aku masih terjaga. Masih berusaha memejamkan mata berharap lekas terlelap. Tak biasanya aku susah tidur seperti ini, gumamku. Jarum jam kian lama kian cepat bergerak. Tapi aku masih saja tak bisa larut, hingga kuputuskan membuka aplikasi whatsapp dan memulai mencari teman online.

Seperti biasa, aku membuat cerita yang kubagikan di whatsapp dengan harapan masih ada yang belum tidur. Yap, tepat sekali. Benar dugaanku, belum sampai 5 menit telepon pintar ku berbunyi. Kutemukan satu nama yang cukup jarang berkomunikasi denganku. Emmm tapi tak apalah, setidaknya aku ada teman sekarang, batinku.

Dia adalah salah satu senior di universitas ku tetapi dari jurusan yang berbeda. Sosok yang banyak disegani dan di idam-idamkan para kaum hawa di universitas ku. Awalnya kukira akan kaku ngobrol dengannya, dengan banyaknya omongan diluar sana yang mengatakan ia begitu cuek dan tak banyak omong. Tapi ternyata tak sekaku yang kubayangkan, ia begitu ramah dan sesekali membuatku tertawa berkat leluconnya.

Disitulah aku mulai mengenal sosoknya, dari dimana tempat tinggalnya, keluarganya, kerjanya bahkan makanan kesukaannya. Anehnya, aku merasa dia seakan ingin menemaniku hingga aku benar-benar merasa kantuk. Entah ini benar atau hanya aku yang terlalu ke PD an.

Padahal esok harinya ia harus kembali bekerja dan melakukan rutinitasnya. Beberapa kali aku mencoba menyuruhnya untuk tidur dan membiarkanku sendiri, tapi jawabannya selalu saja belum ngantuk. Padahal biasanya malam harinya di habiskan untuk bermain game online, tapi kali ini ia benar-benar menemaniku hingga fajar menyingsing.

Adzan subuh mulai bersahutan, kubiarkan ia menunaikan kewajibannya terlebih dahulu. Setelah sholat ia masih mencoba menghubungi ku, aku masih mencari-cari alasan agar ia mau meninggalkanku dan segera tidur. Tapi tetap saja ia tak mau, masih bersikeras menemaniku hingga aku benar-benar dapat tertidur.

Jarum jam menunjukkan pukul 04.45 dan aku mulai merasa kantuk. Aku berpamitan dengannya dan memintanya pula agar segera tidur. Ya, sebenarnya memang tak baik tidur dijam seperti ini. Tapi bagaimana lagi, ia masih harus bekerja seharian penuh nantinya, aku tak tega jika harus melihat ia begitu lelah dan menahan kantuknya.