webnovel

Dua Cinta

Mencinta Dua wanita membuat Azka tidak dapat memilih diantara keduanya. Pernikahannya dengan dua wanita membuatnya frustasi. Lalu apa yang akan Azka lakukan akankah dia adil atau dia akan mengakhiri salah satu. Bagaimana dengan Michelle, akankah dia bertahan atau dia pergi meninggalkan Azka ketika pernikahan antara mereka berawal dari kesepakatan.

Miszela · Teen
Not enough ratings
8 Chs

Bab 1

Seperti dalam mimpi, jika menikah adalah sesuatu yang di nantikan banyak orang dengan suka cita dan penuh cinta. Berbeda denganku, di sini aku merasa tak berdaya ingin berlari tapi itu tak mungkin.

Permintaan kak mitha dan janjiku kepadanya. Membuatku berhenti.

Acara ijab qobul pagi ini berjalan dengan lancar, hanya di hadiri keluarganya. Ya hanya keluarganya, karena yang mereka tau aku hanya anak yatim piatu dari panti asuhan yang di tolong kak mitha.

Mertuaku sangat bahagia dengan pernikahan ini dan berharap akan segera menimang cucu.

"Sayang, kamu jangan capek-capek ya? Agar segera mendapat momongan," kata ibu mertuaku. Akupun tersenyum simpul dan mengangguk.

Ku akui keluarga suamiku sangat baik, dan bahkan aku berteman dengan adik iparku. Kami sangat akrab karena kami seumuran.

Aku berharap bisa menjadi istri yang baik untuk suamiku. Semoga aku tidak mengecewakan hati orang yang menyayangiku.

Dia datang menghampiri dan bertanya "Jadi... Sudah berapa lama kamu menangis?" tanyanya

"Luar biasa aktingmu," dia tepuk tangan serta tertawa.

Hatiku teriris dan hancur. Entah apa yang akan aku lakukan selanjutnya, menikah tanpa cinta dan keterpaksaan.

Tangisku pecah rasanya sesak di hati, laki-laki di depanku menambah sayatan di hati.

"Kok nangis? Harusnya kamu senang kali bisa menikah denganku karena sudah seperti kau rencanakan, tak usah berpura-pura," timpanya.

Akupun terdiam dalam isak Tangisku.

"Dengar ya? Walaupun kita menikah jangan berharap lebih, kita hanya menikah siri," ucapnya dengan meraih daguku dengan kasar.

PLAK...

PLAK...

Tamparan di kedua pipiku

"Ampun... Ampun... Tolong lepaskan saya," ucap ku.

Dia berjalan terus dan menyeretku ke kamar mandi dengan menarik rambut panjangku.

Saat di kamar mandi dia menarikku dan memelukku dari belakang, serta mencengkram daguku.

"Lihat wajahmu di cermin, kau pikir kamu cantik, hah? Kau hanya wanita murahan penggila harta," ucapnya.

Aku menangis terisak-isak, saat tiap kata yang dia lontarkan.

"Kenapa kau terus menangis, berhenti aku bilang," teriaknya.

PLAK

PLAK

tamparan lagi di kedua pipiku dan mengeluarkan darah di sudut bibirku.

Saat aku berhenti menangis dia menarik, menyeret dan melemparkanku di ranjang.

Entah apa yang dia pikirkan, memperlakukanku seperti ini.

Kemudian dia naik ke ranjang sorot matanya membuat bulu kuduku berdiri, sangat menakutkan seperti hewan buas yang siap menerkam mangsanya.

Dia membelai pipiku dan menarik rambutku dengan kasar.

"Apa kau menginginkan ini," ucapnya

Dengan memasukkan jarinya di inti sensitifku.

"Tidak... Jangan ku mohon," teriakku

"Bukankah kamu istriku, dan sudah sepantasnya tubuhmu ini milikku agar dapat ku nikmati seperti harapanmu, bukan?" ucapnya.

Tanpa mempedulikan tangisanku, dia memaksaku melakukan hubungan suami istri dengan kasar. Bukan hanya sekali melakukannya tapi berkali-kali tanpa merasa lelah. Dan sampai dia terkuai lemas kemudian dia pergi meninggalkan aku sendiri di kamar pengantin kami.

Mengerikan ini kah orang yang aku nikahi. Ini kah orang yang selalu di bangga-banggakan keluarganya. Seorang RAJA IBLIS dalam wujud manusia.

Entah sampai kapan aku bertahan ingin rasanya aku ingin lari, mungkinkah ini karma.

Badanku lemas terasa, ingin aku pergi dari dunia ini membayangkan hari-hari yang akan datang, terasa sulit. Aku frustrasi menghadapi semua ini.

"Aaaaaggggh....." teriakku

Bruk.. Bruk.. Pyar....

Ku porak porandakan kamar pengantin, semua barang aku banting, sampai aku lihat serpihan kaca dari vas bunga. Entah setan apa yang merasukiku.

Tanpa berfikir panjang ku goreskan kaca itu di urat nadiku.

"Dad, mom. Maafkan micell," kataku

Selamat tinggal dunia yang kelam...