webnovel

kebenaran tentang lu nie

Sontak lu nie pun memutar tubuh nya. "Sudah lah jangan lihat aku seperti itu," ia pun berjalan menuju api unggun lalu menekuk lututnya dan duduk dengan kepala di atas tangan kecil miliknya selang beberapa menit ia tertidur pulas.

"Kau pasti lelah karena sejauh ini kau lah yang melakukan perjalanan, sedang kan aku hanya duduk santai saja, tenang saja setelah senjata roh itu berada di genggaman ku maka kita akan berlayar ke penjuru dunia untuk mencari manusia sialan itu." Ucap Lin qi yang tepat duduk di sebelah lu nie tiba tiba tubuh lu nie terjatuh tepat di pundak miliknya. Selang beberapa jam ia juga ikut tertidur.

 Setelah malam yang panjang akhirnya telah selesai, suara burung yang selayaknya bernyanyi membangunkan kedua pemuda itu  beberapa menit kemudian aneka makanan siap untuk di santap, setelah menghabiskan semuanya mereka pun mulai menaiki tangga lagi, matahari siang yang sangat menyengat itu tidak membuat mereka berhenti melangkah walaupun cairan asin membasahi baju ke dua pemuda itu. karena udara semakin menipis lu nie pun terjatuh ia pun berteriak meminta tolong.

 

Dan telinga milik lin qi pun mendengar suara tersebut shingga dia segera memutar tubuhnya lalu melangkahkan kakinya ke arah lu nie, "kau kenapa kalau kelelahan sini biar aku gendong," ucapnya sambil mengulurkan tangan.

"Enggak kok," ia pun memegang tangan milik Lin qi akan tetapi tubuhnya terjatuh lagi.

"Tuh kan kau tidak usah berpura pura kuat di hadapan ku," ucap Lin qi ia pun menggakat tubuh kecil itu lalu meletakkan ke pinggangnya. 

"Aku tahu kau sangat lelah, jadi jangan menolak bantuan ku," ucap Lin qi yang sudah menyadari saat tadi malam .

Lu nie yang mendengar perkataan barusan mengurungkan niatnya untuk menolak bantuan Lin qi. Ia pun menempel kan kepalanya ke pundak milik Lin qi, "jangan tidur ya kalau kau tidur akan ku jatuhkan tubuh mu."

"Iya iya kau fokus jalan saja," ucap lu nie ia pun menggakat kepalanya. "Ternyata rambut bagian belakangnya imut juga ya, jika waktu bisa berhenti maka aku ingin terus seperti ini," batinnya berkata seperti itu.

Selang beberapa jam mereka pun sampai di kota yang memiliki bangunan pencakar langit dan juga mahluk berbulu yang  berukuran besar dan  di atasnya terdapat manusia yang mengontrolnya berlalu lalang sehingga langit memunculkan fenomena yang sangat indah di susul dengan butiran air yang menetes karena di sebabkan oleh kumpulan mahluk berbulu yang bisa terbang itu. "Lihat lah mahluk imut itu Lin qi, aku juga ingin menungganginya bersama mu." Sambil menujuk ke arah sangkar dari binatang itu.

"Kenapa kau ingin menungganginya padahal kan kau bisa terbang sendiri," ucap Lin qi yang merasa keheranan dengan tingkah laku lu nie.

"Hehehe...kan rasanya berbeda pokoknya aku ingin menunggangi mahluk itu,"  lu nie pun memaksa Lin qi ia pun melompat lalu menghampiri mahluk itu setelah itu ia berbicara dengan mahluk berbulu menggunakan bahasa hewan.

"Wahai burung  ijinkan aku menunggangi mu, soalnya aku ingin terbang bersama orang itu entah kenapa sekarang aku hanya ingin dekat dekat dengannya," ucap lu nie.

"Kau tidak usah memohon seperti itu pasti aku akan membantu mu  roh naga, semua hewan yang ada di sini sangat menghormati mu," ucap burung itu.

Melihat lu nie sangat ingin menunggangi burung itu ia pun meminta pemilik dari burung itu untuk menyewakannya, "Paman boleh kah aku menyewa mahluk itu," ucap Lin qi sambil menyatukan kedua tangannya.

"Tidak usah menyewa kalau mau menunggagi silahkan saja, soalnya wanita yang ada di samping mu adalah orang yang sangat kami hormati," ucap paman itu.

"Jadi kau kenal dengan lu nie, ya" ucap Lin qi.

"Gimana tidak kenal dengan orang itu, dia adalah orang yang membangun  kota ini, tetapi entah kenapa dia tidak mau menjadi rajanya padahal kami sering memintanya." ucap paman itu.

"Benarkah itu,"ucap nya yang masih kebingungan dengan apa yang terjadi selama ini, untuk memastikannya ia pun menghampiri lu nie lalu bertanya, "Apakah kau yang membangun kota ini," begitu lah isi pertanyaan Lin qi.

"Benar yang di katakan paman tadi barusan," lu nie pun menceritakan asal mula ia membangun kota ini,  "Dulu tempat ini adalah persembunyian ku di saat  sedang terluka setelah pertarungan melawan roh hitam selang beberapa abad ada sekelompok manusia yang terdampar di sini mereka adalah manusia pertama yang ku lihat, pada awalnya tempat ini hanya di penuhi pepohonan yang sangat hijau dan juga para monster kuat, di saat itu aku membiarkan semuanya berjalan seperti semula.

Akan tetapi setelah   beberapa abad  hidup sendiri shingga  membuat ku merasa bosan untuk melepaskan kebosanan itu aku mencoba  berkeliling untuk menelusuri lautan hijau yang sangat luas berharap ada sesuatu yang membuat ku tertarik dan menghilangkan kebosananku,dan setelah aku berada di pesisir pantai aku melihat  sesuatu benda  yang bisa mengapung di atas air yang  berisikan manusia akan tetapi benda itu sudah berlubang dan rusak, aku pun memperhatikan manusia itu dari kejauhan selang beberapa menit monster air yang berwujud seperti binatang berbisa kepalnya seperti sendok yang pergelangan lehernya memiliki bulu berwarna hitam, yang apa bila berjalan menggunakan tubuhnya. Muncul  dari laut dan menyerang mereka   entah monster itu yang kuat atau manusia itu yang lemah di lihat dari posisi sepertinya mereka sangat kewalahan melawan monster besar  itu. 

Pada waktu itu  aku masih memperhatikan mereka semua, setelah bertarung beberapa menit mereka terlihat kelelahan dan hampir kalah, aku pun merasa kasian dengan para manusia lemah itu shingga aku pun  membantu mereka, pertempuran antara aku dan monster itu menyebabkan gelombang air yang mengarah ke daratan gelombang itu sangat besar sampai samapi pulau dekat pantai tenggelam olehnya. akan tetapi aku berhasil mengalahkan monster itu dan menyelamatkan para manusia itu, aku pun membawa mereka ke atas sini dahulu tebing yang ada di sini tak sesepempit sekarang, selang beberapa hari mereka sadar, saat itu mereka belum tahu siapa aku  yang sebenarnya tetapi  mereka sangat menghormati ku, alhasil mereka pun tinggal di tempat ini dan membangun kota bersama ku  selang beberapa abad generasi ke generasi lahir dan di susul oleh manusia luar yang tinggal di kota ini mereka pun membangun patung yang berwujud seperti ku, Karan umur ku telah berabad-abad aku pun di sembah dan di puja namun aku menyadarkan mereka bahwa aku adalah mahluk yang di ciptakan oleh tuhan yang sama seperti mereka,