webnovel

Menerima Warisan Kaisar Naga Sejati (1)

Di sebuah hutan terpencil, ruang sekitar nya terdistorsi menjadi retakan seperti sarang laba-laba.

Sesosok keluar dari dalamnya, rambut hitam panjang hingga pundak belakang, mata ungu dan merah, dan temperamen yang abadi.

Sosok itu menghela nafas panjang, "Huftt, udara dimasa lalu dan dimasa depan benar-benar berbeda, lupakan, sekarang aku pulang."

Robekan ruang muncul dihadapan nya dan sosok itu menghilang dari udara tipis, jika bukan karena hutan sekitar nya yang rusak tidak ada yang tahu bahwa pernah ada seseorang disini.

-

-

-

-

-

Alam Rahasia Dewa-Dewa Binatang.

Sosok itu muncul disini atau yang sekarang kita sebut Tian Xing.

"Saudara Xing!" Seruan terdengar di seluruh ruangan.

"Saudara Xing, kemana saja kamu, kami mengkhawatirkan mu." Tanya Hu Liena khawatir.

"Iya, kami benar-benar takut kamu mengalami kecelakaan." Lainnya mengangguk mengiyakan.

Tian Xing menggaruk kepalanya malu, "Memang berapa lama aku pergi?"

"Ini 5 tahun kau tahu! Kamu benar-benar mengurung kami di dunia kotak ini, benar-benar membosankan!"

"Begitu, oh, ya, Dong'er bagaimana kabarmu?"

"Eh, saudara Xing, kau benar-benar memanggil guru dengan intim." Hu Liena menutup mulutnya.

"Tidak apa, ini seperti biasa." Bibi Dong awalnya agak malu namun dengan cepat mengembalikan ketenangan nya.

"Eh, ini aneh." Gumam Tian Xing.

"Sistem, kenapa Dong'er tidak seperti biasanya?"

"Ding! Ini disebabkan oleh Kesadaran Benua Doulou, jika bukan karena tuan rumah yang mengendalikan Qian Xunji, maka perjalanan tuan rumah akan sia-sia."

"Huftt, kalau begitu bantu aku untuk mengembalikan ingatan semestinya."

"Ding! Sistem bisa mengembalikan ingatan semua orang yang pernah melihat tuan rumah dimasa lalu tapi tuan rumah akan menghadapi kesadaran Benua Doulou."

"Kalau begitu lupakan, aku akan menerima warisan Kaisar Naga Sejati terlebih dahulu."

"Oke, panggil semua orang." Kata Tian Xing pada semua orang.

Tian Xing, Bibi Dong, Qian Renxue, Hu Liena, Xiao Wu, Zhu Zhuqing, Ning Rongrong, Zhu Zhuyun, Dugu Yan, Ye Lingling, Bai Chenxiang, Meng Yiran, Xue Ke, Huo Wu, Shui Bing'er, Shui Yue'er, Xue Wu, Liu Erlong, Ah Yin, Tang Yuehua, Xiao Lei, Xiao Yan, Xiao Hong, Xiao Lan, Xiao Huang, Xiao Lu, Xiao Zi, Xiao Bai, Xiao Hei, Xiao Juzi, Xiao Hui, Xiao Wang, Shen Long, Shen Hu, Shen Gui, Shen Niao, Raja Naga Perak, Api, Es, Angin, Gunung, Petir, Cahaya, Kegelapan, Angkasa.

Semua hadir saat ini di depan pintu emas yang tertutup.

"Buka roh bela diri kalian." Kata Tian Xing.

6 Merah dan 3 Emas berputar disekeliling Tian Xing.

Cincin roh berputar menghiasi seluruh ruangan, pintu emas perlahan terbuka dan 8 pilar kosong terlihat didepan mereka.

"Keturunan ku, kami telah menunggu lama hingga hari ini, duduk dan jalani tes untuk membuktikan dirimu apakah layak menyandang kursi ini."

Tian Xing duduk di pilar yang bergambar Kaisar Naga Sejati.

Shui Bing'er, Phoenix Es. Xiao Lei, Qilin. Xiao Yan, Phoenix Api. Shen Long, Naga Azure. Shen Niao, Burung Vermillion. Shen Hu, Macan Putih, Shen Gui, Kura-Kura Hitam.

Bibi Dong, Dewa Penguasa Laba-Laba. Qian Renxue, Raja Dewa Malaikat. Hu Liena, Dewa Rubah Langit Berekor Sembilan.

Liu Erlong, Raja Naga Lava. Tang Yuehua, Dewa Temperamen Guqin. Ah Yin, Dewa Perak Biru.

Xiao Wu, Dewa Permaisuri Kelinci Tulang Lunak. Zhu Zhuqing, Dewa Kucing Sembilan Jiwa. Zhu Zhuyun, Dewa Kucing Sembilan Jiwa. Ning Rongrong, Dewa Sembilan Roh.

Dugu Yan, Dewa Kaisar Ular Giok Hijau. Ye Lingling, Dewa Bunga Kehidupan. Bai Chenxiang, Dewa Burung Kunpeng. Meng Yiran, Dewa Naga Hitam Yin.

Huo Wu, Dewa Api Vulcan. Shui Yue'er, Dewa Air Salju. Xue Wu, Dewa Bunga Es. Xue Ke, Dewa Angsa Suci.

Xiao Wang, Raja Naga Sejati. Xiao Hong, Naga Api Sejati. Xiao Lan, Naga Es Sejati. Xiao Huang, Naga Gunung Sejati. Xiao Lu, Naga Angin Sejati. Xiao Zi, Naga Petir Sejati. Xiao Bai, Naga Cahaya Sejati. Xiao Hei, Naga Kegelapan Sejati. Xiao Juzi, Naga Kayu Sejati. Xiao Hui, Naga Racun Sejati.

Raja Naga Perak. Raja Naga Api. Raja Naga Es. Raja Naga Gunung. Raja Naga Angin. Raja Naga Petir. Raja Naga Cahaya. Raja Naga Kegelapan. Raja Naga Angkasa.

Mereka tenggelam dalam tes mereka masing-masing.

-

-

-

-

-

Dalam kesadaran Tian Xing, dia melihat bahwa dia tengah berada di hutan.

"Ding! Menerima Tes Kaisar Naga Sejati:

Jalan Jenderal: Menghadiahi Tombak Zhuxian, kesulitan 200%.

Jalan Raja: Menghadiahi Kapak Pangu, kesulitan 400%.

Jalan Kaisar: Menghadiahi Bell Donghuang, kesulitan 600%.

Jalan Dewa: Menghadiahi Segel Kunlun, kesulitan 800%.

Jalan Pencipta: Menghadiahi Pedang Xuanyuan, kesulitan 1.000%."

"Huftt, pilih Jalan Pencipta."

"Ding! 3 Tes Jalan Pencipta Kaisar Naga Sejati dimulai, tes pertama, tes daya tahan."

Hutan disekitar Tian Xing berubah menjadi gurun pasir yang gersang.

"Sial, ini sangat panas." Tian Xing mau tak mau mengutuk dirinya sendiri, kesulitan 1.000% bukan main-main.

"Dimana ini?" Tian Xing berjalan melihat sekeliling namun dia tidak menemukan apapun kecuali pasir.

Tian Xing mendapati dirinya tidak bisa menggunakan kekuatan roh dan hanya berbekal pedang kayu sederhana.

"Kekuatan roh tidak bisa digunakan, cincin roh atau tulang jiwa tidak merespon sedikit pun bahkan sistem nya tidak ada." Tian Xing berkata dengan senyum masam.

Yah, dia tidak pernah memainkan pertarungan yang sengit, seperti pertarungan hidup dan mati yang mendebarkan.

Dia bahkan tidak pernah berkultivasi dengan serius namun dia bisa mencapai puncak kehidupan.

Segala sesuatu yang dia dapatkan telah pasti berada dalam genggaman nya.

Peralatan superior yang op dari sistem yang tak terhitung jumlahnya juga melengkapi dirinya.

Untuk sementara Tian Xing mendapati bahwa dirinya hanya sampah yang sedikit lebih beruntung.

Tian Xing tidak tahu berapa lama waktu berlalu, pakaian nya kini penuh dengan debu, wajahnya kotor, dan pedang kayu yang senantiasa dipegang nya.

"Uh, aku sangat haus, dimana air?" Tian Xing berkata pelan.

"Aku bahkan tidak melihat satupun makhluk hidup apalagi air?" Tian Xing menggelengkan kepala dan tersenyum masam.

Tian Xing terus berjalan tak tentu arah dan tujuan yang pasti.

Langkah kaki nya gemetar karena kelelahan, bibirnya pecah-pecah karena kekeringan, pakaian nya basah kuyup dibasahi oleh keringat.

"Air ... Aku ... Benar-benar ... Membutuhkan ... Air." Kepala Tian Xing mulai pusing, kepala nya berdenyut berdengung lembut.

Tian Xing jatuh ambruk dan pingsan di tengah gurun pasir yang gersang.

Tidak tahu berapa lama waktu berlalu, Tian Xing akhirnya terbangun dari pingsan nya.

"Ah, sangat ... haus ..." Gumam Tian Xing merasakan tenggorokan nya yang sangat kering dan melihat bahwa langit sudah gelap.

"Tes ini ... Benar-benar, tidak mudah." Tian Xing tersenyum tipis dan tertidur.

3 bulan berlalu dalam sekejap, Tian Xing menjalani penderitaan yang tidak manusiawi.

Dia bahkan terpaksa memakan pasir untuk mengganjal rasa laparnya, lidahnya menjadi mati rasa dan tenggorokan nya sangat sakit.

"Hidup ini ... tidak mudah, ya."

-

-

-

-

-

Next chapter