webnovel

Douluo: Super Harem System (Indonesia)

Tian Xing, otaku berumur 22 tahun, karena memikirkan cerita tragis Bibi Dong dan Qian Renxue di novel Doulou Dalu ia pun memarahi Tang San karena tak tahu malu dan menjadikan kecantikan nomor 1 benua doulou mendapat akhir tragis. Hingga setelah ia puas mengutuk Tang San ia pun pergi tidur dan perlahan menutup matanya namun yang dia tidak tau dia tidak akan bangun kembali. Di sisi lain, dewa pencipta, dewa yang menciptakan segalanya memikirkan Tian Xing yang menarik lalu mengirim nya ke benua doulou dan membuat sistem yang menuntunnya menuju ketuhanan.

AzureDragon_30 · Anime & Comics
Not enough ratings
59 Chs

Liu Erlong R-18

Kamar Tang San, "Apa yang terjadi? Apakah aku tertidur pada saat aku berkultivasi tadi malam?" Tang San bergumam tidak pasti.

Tang San bangun dan pergi ke kamar mandi, setelah itu pergi berlatih seperti biasa bersama Murid Inti Akademi Tianxing yang lain.

Tian Xing, Dugu Yan, Ye Lingling, Bai Chenxiang, Meng Yiran, Xiao Wu, Zhu Zhuqing, Ning Rongrong, Ma Hongjun, Oscar, Dai Mubai, dan Tang San, orang yang mewakili Akademi Tianxing akan berlatih bersama.

Menambah kerjasama dan pemahaman diam diam antar tim.

Hari ini, Gerbang Naga juga mulai memproduksi Senjata Tersembunyi secara massal, Senjata Tersembunyi sendiri hanya membutuhkan logam halus dan mesin yang memadai.

Titan sendiri cukup mampu untuk merakit Senjata Tersembunyi, diperkirakan 1.000 unit Senjata Tersembunyi akan diselesaikan 2 bulan mendatang.

Tang San yang malang masih belum tau bahwa dia telah mempersiapkan gaun pengantin untuk orang lain.

Dia sendiri adalah traverser dengan pengetahuan tentang Senjata Tersembunyi dan Manual Pelatihan Sekte Tang dalam kehidupan sebelumnya.

Dan kini, pengetahuan yang setara dengan jari emas nya telah di rampok dan di salin.

Dalam kamar Liu Erlong, Tian Xing mengetuk pintu pelan dan berkata, "Erlong, ini aku."

"Oh, saudara Xing, masuk saja pintunya tidak dikunci." jawab Liu Erlong dari dalam kamar, "Oke." Tian Xing kemudian membuka pintu pelan.

"Saudara Xing, ayo keringkan rambut ku." ucap Liu Erlong manja, "Kau habis mandi ya." kata Tian Xing mengambil handuk dari tangan Liu Erlong, "Ya, hari ini agak panas." jawab Liu Erlong.

"Maaf, Erlong, aku agak mengabaikan mu akhir akhir ini." kata Tian Xing lembut sambil mengeringkan rambut hitam panjang Liu Erlong, "Tidak, aku tau kesulitan mu, aku bahkan bersyukur bisa mengenal dan dekat dengan mu." Liu Erlong menggelengkan kepalanya pelan.

"Jika tidak, mungkin wanita tua saya akan tetap menunggu seseorang dengan ketidakpastian yang jelas, saudara Xing, cobalah untuk tidak membebani dirimu sendiri, Oke? masih ada aku, saudari Ah Yin, dan saudari yang lainnya dibelakang mu." kata Liu Erlong lembut.

"Terima kasih, Erlong." Tian Xing berkata lembut dan menundukkan kepalanya mencium bibir Liu Erlong dengan lembut, "Aku menginginkan mu hari ini, Erlong." Tian Xing memandang wanita didepan nya dengan mata penuh nafsu.

"Tapi.. ini masih siang hari." Liu Erlong berkata dengan gugup, "Lalu kenapa?" Tian Xing berkata dengan nada bercanda dan mencium bibir Liu Erlong lagi dengan lembut.

"Ahn..Ahh...Um." Liu Erlong secara bertahap semakin terangsang dan bagian bawah nya juga terasa gatal, Tian Xing meremas buah dada Liu Erlong pelan lalu menggosok tongkat naga yang sudah tegang di bagian bawah Liu Erlong dengan lembut.

Tian Xing membuka gaun yang dipakai Liu Erlong perlahan-lahan tanpa mengganggu ciuman mereka, kulit putih bersih terungkap dan Tian Xing membuka pengait bra Liu Erlong.

Payudara yang cukup besar terpampang jelas, Tian Xing meremas remas payudara Liu Erlong dengan lembut, "Ahh...Ahh..Ahn, Yahh." Liu Erlong mendesah dan desahan Liu Erlong membuat Tian Xing semakin rakus.

Tian Xing melepaskan ciuman mereka dan menjilat dan menghisap payudara Liu Erlong, "Erlong, bau mu sangat harum." Tian Xing berkata pada Liu Erlong yang rambut nya masih agak basah dan mata berkabut penuh nafsu, kata kata Tian Xing membuat malu Liu Erlong.

Setelah puas bermain dengan payudara Liu Erlong, Tian Xing membuka pakaiannya dan juga celana Liu Erlong, tongkat naga Tian Xing menjulang tinggi, "Erlong, coba gunakan mulut mu." Tian Xing mengarahkan tongkat naga nya pada mulut kecil Liu Erlong.

"Jangan gunakan gigimu." lanjutnya, Liu Erlong menunduk dan memasukkan tongkat naga Tian Xing kedalam mulut nya, Tian Xing sekali lagi mendapatkan nikmat tongkat naga nya yang dikulum.

"Terus..Erlong, aku hampir sampai." kata Tian Xing setelah beberapa saat, "Ahh, telan semua, Erlong." Tian Xing agak terengah-engah, sedangkan Liu Erlong merasa mulut nya agak penuh dan menelannya dengan paksa.

"Oke, aku harus membalas budi, bukan." kata Tian Xing tersenyum dan menyuruh Liu Erlong tidur telentang, Tian Xing membuka paha mulus Liu Erlong dan meraba nya sebentar.

Vagina Liu Erlong yang tanpa bulu, seperti karya seni yang indah, daging dalamnya berwarna merah muda lalu Tian Xing menjilati klitoris Liu Erlong pelan.

"Ahh..Ahh...Ahh..Aku...Sampai.." Liu Erlong mendesah pelan dan cairan hangat berwarna putih keluar dari dalam vaginanya.

"Aku akan mulai, Erlong." Tian Xing berkata sambil melumasi tongkat naga nya, "Ya, masuklah Saudara Xing, aku sangat menantikan hari ini." Liu Erlong tersenyum dan matanya berkaca-kaca, dia akhirnya akan menjadi wanita sungguhan.

Tian Xing memajukan tongkat naga nya pelan lalu menghentakkan pinggulnya dengan agak keras, "Ahh!" Liu Erlong berteriak, dan merasakan sakit dari bagian bawah nya tapi dia bahagia.

Darah merah perlahan membasahi sprei kasur, Tian Xing diam dan menunggu Liu Erlong menyesuaikan keadaan.

2 menit kemudian, Tian Xing mulai memaju mundurkan pinggulnya, "Ahh..Ahhh...Ahhh...Ahh...Ahh." Liu Erlong menjerit dengan nikmat.

Desahan Liu Erlong yang seperti lagu membuat Tian Xing semakin rakus dengan tubuh Liu Erlong, Tian Xing juga menghentakkan pinggulnya dengan agak kasar.

"Ahh..Ahhh....Ahhh..Ahhh...Ahh." suara desahan wanita terdengar di ruangan bersama suara pertemuan antar daging.

Sprei telah acak-acakan namun Tian Xing belum selesai dalam berhubungan seks dengan Liu Erlong.

"Ahh...Ahh..Ahh...Ahh." desah Liu Erlong, "Aku akan sampai, Erlong." Tian Xing terengah-engah dan tongkat naga nya mengeluarkan bebannya dalam gua suci Liu Erlong.

"Ahh, jadi penuh." gumam Liu Erlong karena perut bagian bawah nya terasa sangat penuh.

Tian Xing dan Liu Erlong berhubungan seks hingga lebih dari 4 jam, langit di luar telah berganti menjadi senja, Tian Xing dan Liu Erlong tertidur setelah kegiatan mereka.

Sprei acak-acakan dengan bercak darah dan ruangan yang berbau mesum.

Malam hari, Liu Erlong terbangun karena gerakan dari sebelah nya, "Maaf, aku membangunkan mu, ya." Tian Xing berkata dengan penuh kasih sayang dan mengelus rambut hitam Liu Erlong yang berantakan.

"Tidak apa, kau akan pergi?" tanyanya, "Aku akan kembali lagi, ini hanya sebentar." kata Tian Xing, "Baiklah." jawab Liu Erlong.

Tian Xing pergi ke kamar mandi lalu mengganti pakaian nya, "Erlong, kau mungkin akan tidak nyaman saat berjalan, jadi tidurlah dulu." kata Tian Xing memandang wanita cantik didepannya dengan penuh kasih sayang.

"Um, aku tau, ingatlah untuk kembali dengan cepat." katanya, "Yah, selamat malam, Erlong." jawab Tian Xing lalu pergi dari kamar Liu Erlong.

Tian Xing pergi ke tempat Titan untuk mengecek pembuatan Senjata Tersembunyi, karena jika ada yang salah dia akan pergi ke Tang San dan memberinya ilusi lalu membantunya merakit Senjata Tersembunyi.

"Hall Master, pembuatan Senjata Tersembunyi yang kau berikan sejauh ini berjalan dengan lancar, Senjata Tersembunyi yang diberikan Hall Master juga sangat ajaib." kata Titan.

"Baguslah kalau seperti itu, aku akan kembali, Tetua Titan." Tian Xing mengangguk dan bersiap pergi, "Berjalan perlahan, Hall Master." kata Titan.

Setelah itu, Tian Xing pergi ke tempat penelitian Perangkat Bimbingan Jiwa, Pil, Farmasi, dan Racun. 4 bidang ini masih belum bisa mendukung dalam produksi massal, karena pengetahuan dan pemahaman masih kurang dan hanya menggunakan Kitab Profesi dari Tian Xing.

Mungkin akan ada perkembangan dalam 10 Tahun kedepannya, setelah 2 jam mengecek dan berkeliling di Gerbang Naga, Tian Xing kembali ke kamar Liu Erlong dan tidur disamping Liu Erlong sambil memeluk nya.