Dosa Terindah

Tiba esok hari, setelah Khanza merasa ikut bahagia dan puas semalaman mengajak ayah dan ibunya beserta Gio putranya, menikmati dan membeli banyak hal yang mereka inginkan. Sore ini, dia memutuskan untuk bertemu dengan pak Gibran. Setelah meminta Icha untuk memberitahu pak Gibran dimana mereka akan bertemu nantinya.

Sejak pagi hingga menjelang siang, Adji selalu membuat keributan di ponselnya. Selalu mengirim pesan singkat juga menelponnya setiap saat, hal itu membuat Khanza geram. Dia merasa terganggu.

"Mas Adji, bisakah kau berhenti untuk bersikap seperti ini?" ujarnya ketika menerima panggilan telepon dari Adji.

"Ada apa? Apa lagi salahku?" tanya Adji kebingungan.

"Kau selalu saja menelponku berulang kali, mengirimku pesan singkat yang seolah kau sedang mengancam dan mengawasiku. Aku tidak menyukainya, kau pikir aku akan takut meski kau memiliki jabatan saat ini?" ujarnya lagi.

"Aku rindu. Itu saja, jadi aku harap kau akan mengerti dan jangan mengabaikanku," jawab Adji mantap.