Dosa Terindah

Hingga menjelang pagi, tanpa Khanza sadari dia tertidur di luar kamarnya. Setelah hampir semalaman suntuk dia mondar mandir untuk memastikan kondisi Gio. Begitupun Devano, dia tidak sedikitpun terpejam meski sudah berjam-jam dia hanya duduk di sisi Gio.

"Za… Khanza, bangun…"

Khanza langsung saja tersentak ketika mendengar suara yang membangunkannya. Padahal baru saja dia tertidur tanpa dia sadari pula. Dilihatnya Devano berdiri di sisinya, ketika dia mendongakkan kepalanya keatas setelah membuka kedua matanya lebar-lebar.

Khanza langsung saja beranjak berdiri dan memasuki kamarnya untuk melihat Gio. Dia merasa lega, melihat Gio tertidur dengan lelap dan lebih mengejutkannya lagi, demamnya mereda hanya dalam jangka satu malam. Seolah menandakan jika kedatangan Devano membuat Gio senang.

"Dia masih tidur lelap, jadi aku…"

Khanza menoleh dan menatap Devano sengit.

"Jika kau ingin pergi, pergilah. Aku bisa mengurus putraku sendiri," balas Khanza memotong bicara Devano.