webnovel

MARAH PADA IRFAN

Di rumah sendirian membuat Syafiyya merasa horor juga. Di luar juga jarang sekali motor atau mobil yang lewat karena lokasi rumahnya memang ada di perumahan yang jarang sekali orang lewat.

Syafiyya duduk di dapur sambil memanasi lauk yang tadi dibawa dari rumah Ruth. Sampai maghrib tiba, Irfan belum juga pulang.

"Apa seperti ini kebiasaannya? pulang larut malam? padahal kan dia bosnya. Masa lembur juga? mana ga kasih kabar lagi." gerutu Syafiyya. Dia mengecek ponselnya berkali-kali tapi tak ada pesan atau telpon dari Irfan. Membuat Syafiyya khawatir dengan Irfan. Laki-laki sedang berada di mana? dengan siapa? lagi ngapain? terus saja berputar di otaknya. Dia memikirkan Irfan, tapi dia yakin Irfan pasti akan menghindar kalau dia telpon.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com