Sebuah Kecelakaan

Rigel tersenyum memandangi istrinya yang semakin lama makin menggemaskan saja baginya.

"Kenapa lihatnya begitu?"

"Enggak apa-apa, kangen saja semalam enggak lihat muka kamu."

"Halah modus."

Rigel tertawa melihat tingkah istrinya.

Seharian ini mereka di rumah karena tidak ada kerjaan kain atau kuliah bagi Leandra. Pada malam harinya mereka keluar rumah untuk makan di luar bersama.

"Kamu enggak marah apa?"

"Marah apa?"

"Iya aku enggak masak di rumah, terus malah makan di luar rumah."

"Setiap hari juga enggak apa-apa kok, lagian uangnya dipakai buat nyenengin kamu enggak apa-apa."

"Haa, nyenengin aku? Kok begitu?"

"Ya aku kerja untuk siapa?"

"Untukmu juga 'kan?"

"Ya jelas kalau itu, tapi 'kan selain itu aku juga punya kamu."

"Hmm begitu."

"Mau makan apa?"

"Makan apa ya, bebas deh. Aku mau semua."

Rigel berhenti di sebuah tempat yang menyajikan berbagai macam masakan yang pedas. Karena ia tahu jika istri kecilnya itu sangat suka sekali yang namanya pedas.