51 Berpisah Di Sini

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Pada saat itu, wajah Feng Jiu tidak menunjukkan kemalasan seperti biasanya, dan tangannya masih menekan pada dada kiri pria itu. Kedua mata Feng Jiu terlihat serius, dan suaranya terdengar mantap saat berkata: "Dia pernah membantuku. Aku tidak bisa membiarkannya mati begitu saja."

Phoenix Api kecil tertarik oleh tekad kuat yang ada di wajah Feng Jiu, lalu bertanya dengan suara kecil: "Bagaimana kamu ingin menyelamatkannya? Bahkan diriku yang terhormat ini tak bisa melawan Racun Pembekuan Seribu Tahun, dan aku tidak bisa membantumu."

"Tidak, kamu bisa membantuku." Ucap Feng Jiu yang tiba-tiba tersenyum dalam.

Mendengar perkataannya, Phoenix Api berkedip tidak mengerti, dan merasa cukup penasaran. Dia baru akan bertanya maksud kata-kata itu saat melihat Feng Jiu membuka pakaian pria itu, memperlihatkan dadanya yang tertutupi lapisan embun beku. Feng Jiu mengumpulkan kekuatan mistik menuju tangannya, dan menekan pada titik akupuntur di tubuh pria itu.

"Kesinilah." Tiba-tiba Feng Jiu berhenti, dan menoleh ke arah Phoenix Api kecil.

"Ha? Untuk apa?" walaupun anak itu tidak mengerti apa yang terjadi, dia segera berdiri dan menuju ke samping Feng Jiu.

Feng Jiu tersenyum pada anak itu, senyumannya sangat lembut hingga membuat seluruh tubuh anak itu merinding. Dan sesaat berikutnya, tiba-tiba anak itu berteriak kesakitan.

"Ahhh! Tanganku yang terhormat ini! Darah mengalir dari tangan yang terhormat ini... k-kamu! Dasar wanita! Apa yang kamu lakukan?!"

Anak itu menatap marah pada Feng Ji, hatinya merasa sangat sedih.

"Aku hanya ingin meminjam darahmu sedikit, dan itu hanya luka yang sangat kecil. Aku tidak akan mengambil banyak." Feng Jiu menarik tangan kecil milik anak itu dan mendekatkannya pada bibir Ling Mo Han, meneteskan darah yang mengalir dari jari kecil itu ke dalam mulut Ling Mo Han.

Saat darah Phoenix Api memasuki mulut pria itu, rasa dingin yang tajam dari tubuhnya perlahan-lahan memudar, tampak seperti sudah tertahan. Semburan panas mengalir ke seluruh tubuhnya yang beku. Tubuh yang telah meringkuk itu pun perlahan menjadi lurus.

"Darah dari diriku yang terhormat ini apakah memang seberguna itu?" Phoenix Api kecil hanya menyadari bahwa hal inilah yang dimaksud oleh Feng Jiu tadi.

Melihat tubuh Ling Mo Han yang akhirnya menjadi hangat, Feng Jiu sedikit menghela nafas lega sebelum dia lanjut menjelaskan: "Kamu Phoenix Api Kuno, dan darah dari Phoenix Api dikenal sebagai sesuatu yang paling panas, sudah jelas kalau itu bisa menahan Racun Pembekuan di dalam tubuhnya dengan alami."

Saat Feng Jiu berbicara, dia mengusap kepala anak yang mungil itu dan berbicara sambil tertawa: "Terima kasih banyak. Kamu membantu mengembalikan balas budiku padanya."

"Huh!" Phoenix Api membalikkan tubuhnya, ia merajuk. Tapi dalam hatinya, dia sangat senang mendengar perkataan Feng Jiu.

"Berapa lama kamu ingin meninggalkannya di sini? Apa yang ingin kamu lakukan saat dia terbangun?"

"Ada beberapa orang di luar yang menginginkan nyawa pria ini, dan sesaat setelah orang-orang itu sudah pergi jauh, aku akan membawanya keluar. Rasa dingin yang tajam daalm dirinya sudah tertahan dan dia akan segera sadar. Dengan kemampuannya, dia pasti baik-baik saja setelah terbangun."

Phoenix Api kecil tidak mengatakan apapun setelah mendengarnya.

Satu jam kemudian, Feng Jiu melakukan apa yang dia katakan. Dia membawa Ling Mo Han kleuar dari ruang dimensi, dan meninggalkannya pada rerumputan.

"Paman, mungkin ini terhitung bahwa aku sudah menyelamatkan nyawamu. Aku punya hal lain yang perlu kulakukan dan kita akan berpisah disini." Feng Jiu melihat bulu mata pria itu sedikit bergerak, dan tahu kalau dia akan terbangun. Feng Jiu langsung menggunakan langkahnya yang aneh untuk bergerak cepat menuju ke dalam hutan...

Beberapa saat setelah Feng Jiu pergi, Ling Mo Han kembali sadar. Dalam benaknya, dia masih bisa mendengar suara pemulung kecil yang menggema.

Ling Mo Han merasa sedikit bingung, saat melihat tubuhnya yang kembali ke keadaan aslinya. Pria itu terkejut saat rasa dingin yang menusuk dalam dirinya sudah tertekan, dan dia mengarahkan pandangannya untuk melihat sekeliling. Namun, dia tidak menemukan tanda-tanda pemulung kecil itu...

Dan untuk Feng Jiu, dia merasa khawatir pada si bodoh besar, Guan Xi Lin, yang masih ada di tempat yang sama menunggunya, dan Feng Jiu pun bergegas melalui kegelapan malam untuk menuju ke tempat itu. ketika cahaya mulai muncul di kaki langit, Feng Jiu akhirnya sampai di bawah pohon yang sama dan tidak melihat tanda-tanda si bodoh besar berada di sana, Feng Jiu pun menghela nafas lega.

"Sepertinya dia sudah pergi. Baguslah, itu akan menyelamatkanku dari rasa khawatir kalau dia masih menunggu di sini."

Namun, saat kata-kata Feng Jiu belum selesai, dia tiba-tiba mendengar suara familiar yang berteriak dari jauh, serta raungan seekor binatang buas...

avataravatar
Next chapter